PADANG, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya penguatan dakwah untuk perluasan dakwah berkemajuan, PW ‘Aisyiyah Sumbar menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumbar gelombang I pada Ahad (5/11/2023) di Aula PW 'Aisyiyah Sumbar, ragam persoalan itu menjadi pokok pembahasan.
Rakerwil yang mengusung tema “Penguatan kepemimpinan untuk perluasan dakwah menuju peradaban Bangsa” ini merupakan Rakerwil angkatan pertama dengan peserta dari wilayah kerja.
Selain Rakerwil juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara PWA Sumbar dengan BKKBN provinsi dalam percepatan penanganan Stunting di Sumbar. Dan juga launching senam Aisyiyah yang diikuti dengan penuh semangat dari segenap peserta.
Di hadapan ratusan peserta Rakerwil, Ketua PWA Sumbar, menegaskan bahwa tujuan Rakerwil Majelis/Lembaga/BPWA Sumatera Barat adalah untuk merapatkan barisan dan mensolidkan gerakan, sehingga saat implementasi program di daerah masing-masing masih memiliki kesamaan.
"Masing-masing PDA sesudah Rakerwil segera menuntaskan Rakerda," Tegas Bunda Dr. Syur'aini
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa ‘Aisyiyah harus benar-benar mendampingi seluruh warganya menangani stunting.
Ia juga menegaskan penguatan AUM yang tersebar di 19 kab/kota se-Sumbar, apalagi kita melihat penampilan luar biasa murid-murid TK ABA yang semangat dalam melakukan senam gembira.
“Termasuk penguatan dan peran amal usaha 'Aisyiyah yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar,” jelasnya
Ia menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia dan peserta dari jajaran PW Aisyiyah Sumbar serta PDA 'Aisyiyah dari 15 kab/kota.
"Alhamdulillah, Yang menjadi panitia adalah yang tidak ber-rakerwil hari ini, setelah rakerwil ibu-ibu PDA harus mulai memikirkan pelaksanaan Rakerda," Tuturnya.
Ketua Panitia Rakerwil Sumbar, Bunda Dr. Rahimah Zakiyah menuturkan, Rakerwil ini merupakan mandat AD/ART yang harus dijalankan dalam membahas program selama satu periode.
Kegiatan ini diikuti majelis pendidikan dan paud, Lembaga budaya seni dan olahraga dan Majelis Kesehatan PWA Sumbar. Hadir juga 15 PD Aisyiyah se-Sumbar.
Adapun narasumber berasal dari dinas Pendidikan Sumbar, BKKBN provinsi Sumbar serta dari Dispora Provinsi Sumbar.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Buya Zaitul Ikhlas mengatakan pola pengelolaan amal usaha harus berdasarkan keinginan bukan aturan.
Katanya, Amal Usaha Muhammadiyah sejatinya adalah wadah mewujudkan cita-cita persyarikatan, jika ada AUM merusak persyarikatan maka kehadiranya diragukan.
Narasumber dari Dinas Kebudayaan Sumbar, Ratmil mengatakan, kita harus berbangga karena Mata Pelajaran Muatan Lokal Keminangkabauan adalah materi pelajaran yang memuat pelajaran yang dikembangkan berdasarkan budaya, adat, dan kearifan lokal Minangkabau yang berlandaskan filosofi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, syara' mangato adat mamakai, alam takambang jadi guru.
"Bicara adat bicara agama di dalamnya, artinya adat harus tunduk pada ketentuan agama, hal ini dikuatkan Sumpah Sati Marapalam pada Mei 1403 masehi lalu," tuturnya.
Ketua Tim Kerja Kesehatan Reproduksi Perwakilan BKKBN Sumbar, dr. Yessi Kartalina, MKes menindaklanjuti MoU BKKB pusat dengan PP Aisyiyah dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dalam mengatasi stunting.
Ia menegaskan Aisyiyah telah menjadi mitra strategis BKKBN dalam pananganan stunting menjadi 14persen tahun 2024.
Adapun ruang lingkup kerja meliputi advokasi, sosialisasi, kegiatan pelayanan masyarakat, pemanfaat data dan informasi mengenai program bangga kencana dan percepatan. Beberapa program yang bisa disinergikan antara PW Aisyiyah Sumbar dengan Dispora Sumbar antaralain Rumah Gizi yang dikolaborasikan dengan Dapur Schat Atasi Stunting (Doshat) di setiap Kampung Keluarga Berkualitas. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja melalui pembentukan Pusat Informasi Konscling Remaja (PIKR) di sekolah-sekolah Aisyiyah. Penerapan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). BAAS ( Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting).
Selanjutnya, UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor). PKB Emas di setiap Posyandu. Dan PKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera) Advokasi dan KIE program Bangga Kencana dan percepatan Penurunan Stunting di sejumlah daerah
di Sumbar.