SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya menguatkan capaian pembelajaran mata kuliah Epidemiologi Dasar, Prodi S1 Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Muhammadiyah Semarang menggelar kuliah praktisi, Sabtu (11/1) di Ruang 411-413 Gedung Laboratorium Kesehatan Terpadu Unimus Lantai 4. Kegiatan yang mengusung tema “Pelaksanaan Skrining, Surveilans, dan Penyelidikan Kejadian Luar Biasa dan Wabah di Puskesmas" ini diikuti oleh 170 mahasiswa semester I.
Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FKM Unimus, Dr. Sayono, S.KM., M.Kes(Epid) dan dipandu oleh Irfanul Chakim, Ph.D.Sc., selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut. Dalam sambutannya, Dr. Sayono, S.KM., M.Kes(Epid) menyampaikan bahwa kuliah praktisi ini digelar untuk untuk menghadir bukti nyata tugas-tugas professional seorang SKM, khususnya Epidemiolog di masyarakat.
“Dengan mendengarkan langsung dari para praktisi epidemiolog yang kompeten, mahasiswa diharapkan dapat memahami hubungan antara teori yang mereka pelajari dengan praktik profesional di lapangan,” tuturnya.
Sayono menambahkan, selain berbagi pengalaman nyata, kegiatan ini juga menjadi bukti kontribusi alumni dalam mendukung kegiatan pendidikan/pembelajaran bagi almamaternya.
Tiga alumni yang bekerja sebagai Epidemiolog Puskesmas di Kota Semarang dihadirkan sebagai narasumber dalam kegiatan ini yakni: Catra Asrika Nuswantara, SKM (Puskesmas Gayamsari), Meisty Lia Wahyuni, SKM (Puskesmas Kedungmundu), dan Winda Septy Tyasningrum, SKM (Puskesmas Kagok), secara berturut-turut memaparkan pengalaman mereka tentang penyelidikan KLB dan Wabah, Surveilans Kesehatan, dan Skrining.
Para narasumber menguraikan pengalaman mereka dalam melaksanakan skrining dan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular, sebagai implementasi upaya pencegahan sekunder.
Dengan deteksi dini ini, masalah kesehatan dan kejadian penyakit yang lebih parah dapat dicegah. Selain itu, kegiatan surveilans merupakan upaya pengawasan terhadap perkembangan kejadian penyakit, yang sangat berguna untuk deteksi dini risiko terjadinya KLB dan wabah, dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Jika sudah terlanjut terjadi KLB, strategi dan prosedur penyelidikan harus dikuasai dan dilaksanakan dengan cepat dan tepat, sehingga masalah dapat cepat terkendali. Semua itu merupakan tugas-tugas profesional seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat, khususnya Epidemiolog.
Mahasiswa sangat antusias mengikuti kuliah praktisi ini terlihat dari jumlah dan kedalaman pertanyaan yang mereka ajukan kepada para narasumber. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang epidemiologi. (Agung/Meylida/Cris)