Lahirkan Aset Insinyur, KJI 2023 Bukan Hanya Sakadar Kompetisi

Publish

18 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
456
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kebutuhan insinyur di bidang jembatan dianggap masih tinggi untuk memenuhi kualitas jembatan di Indonesia. Ini sesuai dengan yang disampaikan Dr. Eng. Fauzri Fahimuddin, M.Sc., seorang insinyur di bidang teknik sipil sekaligus ketua dewan juri KJI 2023. Saat ditemui pada hari ketiga dari pelaksanaan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023 pada Rabu (18/10), ia mengatakan bahwa seluruh proses yang dilakukan oleh para peserta sejak awal pendaftaran kompetisi merupakan nilai yang dapat menghasilkan untuk menghasilkan insinyur profesional.

“Ada banyak insinyur yang dibutuhkan di Indonesia. Para peserta KJI 2023 secara tidak langsung telah berlatih bagaimana merancang jembatan dengan baik setelah melalui berbagai tahapan seleksi hingga sampai ke final yang berguna saat mereka menjadi insinyur jembatan di masa depan,” ungkap Fauzri. Ia juga menilai bahwa seluruh peserta KJI 2023 sudah lulus pengujian konsep jembatan, mulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan, hingga perawatan jembatan.

Fauzri menyampaikan bahwa para finalis KJI 2023 telah ditunggu untuk mengisi kurangnya kebutuhan insinyur Indonesia di bidang jembatan. Ia sebagai seorang akademisi juga ingin menumbuhkan nilai yang diperlukan oleh calon isninyur.

“Kalau di lingkungan kampus, kami biasa menyebutnya dengan atmosfer akademik. Bagaimana para mahasiswa ini, khususnya mahasiswa teknik sipil melakukan dialog dengan dosen, kolega, bahkan pemangku kepentingan di daerah yang dapat mendukung gagasan mereka. Dan itu dapat mereka alami setelah nanti mereka bekerja, termasuk sebagai insinyur jembatan,” ujarnya.

Tujuan utama dari KJI 2023 bukan untuk mencari juara, namun bagaimana mempersiapkan para finalis menjadi insinyur jembatan di masa depan yang akan mengawal pembangunan jembatan di Indonesia. Dalam pelaksanaannya pun, KJI 2023 memiliki keunikan yang menjadi pembeda dengan KJI tahun sebelumnya.

“Kami sengaja menciptakan keunikan tersendiri di tahun ini, dimana kami menginginkan desain jembatan yang optimum dalam penerapannya. Tidak hanya sekadar desain yang kuat namun mahal secara pembiayaan, namun bagaimana menciptakan desain jembatan ideal yang kuat, efisien dari segi biaya dan mudah untuk pelaksanaannya. Konsep inilah yang diterapkan oleh peserta KJI 2023 ini. Mereka sudah paham bahwa harus ada penyesuaian dalam mempertimbangkan desain jembatan, yang tidak hanya memerlukan ilmu yang mumpuni namun juga intuisi yang tajam dan dapat dilatih melalui kompetisi ini. Seolah-olah mereka sudah praktik membuat jembatan yang sebenarnya,” pungkas Fauzri.

Terakhir, Fauzri juga menyampaikan jika nilai-nilai yang ia sebutkan telah dialami melalui KJI 2023. Ia juga berharap agar kepekaan dan intuisi di bidang perancangan jembatan yang dimiliki para finalis sudah mulai tumbuh dan dapat terus diasah.

Tingkatkan Mutu Penelitian

Tidak haya sebatas menjadi tuan rumah dalam gelaran KJI di tahun ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun berhasil lolos ke tahap final KJI 2023. UMY yang diwakili oleh tim yang bernama Abichandra, merupakan satu dari 18 tim finalis di kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini.

Mengikuti KJI 2023 di kategori jembatan rangka baja berskala, tim Abichandra ingin berkontribusi dalam meningkatkan mutu penelitian sebagai simbol kecerdasan, khususnya di kalangan mahasiswa.

Sigita, mahasiswa Teknik Sipil UMY sekaligus salah satu anggota tim Abichandra saat ditemui pada Rabu (18/10) mengatakan ia dan timnya menggunakan nama Abichandra dengan harapan dapat mengimplementasikan nama dengan arti ‘cahaya kecerdasan’ ini. “Nama ini kami cetuskan pada saat penyusunan proposal sebelum pengumuman finalis keluar, dan diambil dari bahasa Sansekerta. Dan kami sebagai talenta muda dari UMY ingin agar nama ini dapat kami terus kami implementasikan dan tidak hanya terbatas pada saat KJI 2023 berlangsung,” ujarnya.

Mengikuti kesuksesan UMY dalam KJI di tahun sebelumnya, Sigita dan anggota tim Abichandra lainnya memulai keikutsertaan mereka dalam KJI 2023. Ia mengaku tertarik mengikuti kompetisi tahunan ini juga sebagai salah satu bentuk persiapan dalam menghadapi dunia kerja yang akan sangat berhubungan dengan studi teknik sipil yang ia ambil. “Tahun lalu, kami mengikuti KJI hanya sebagai supporter. Saat ini di KJI 2023 kami berhasil menjadi salah satu finalis dengan bantuan Bapak dan Ibu dosen teknik sipil untuk membawa nama baik UMY,” imbuhnya.

Dalam menghadapi tahap final KJI 2023, tim Abichandra telah mempersiapkan segala aspek yang akan dinilai sejak satu bulan yang lalu. Sigita menjelaskan bahwa proses perencanaan, perancangan hingga pengumpulan bahan yang diperlukan telah selesai dilakukan di laboratorium teknik sipil.

“Kami mendapat dukungan penuh dari Fakultas Teknik dan Prodi Teknik Sipil UMY dalam mengikuti KJI 2023 ini. Bantuan berupa sarana dan prasarana pun kami terima untuk melakukan riset di laboratorium dan pembuatan jembatan, mulai dari rangka hingga aksesoris jembatan,” ungkap Sigita. Ia juga ingin agar mahasiswa teknik sipil lainnya dapat meneruskan tradisi penelitian dan berkompetisi di bidang perancangan jembatan melalui KJI di tahun berikutnya. (ID)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Kenalkan Smart Farming Tingkatkan Kemandirian dan Literasi Digital di SLB Muhammadiyah Kutoarjo PUR....

Suara Muhammadiyah

29 December 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Purwo....

Suara Muhammadiyah

13 September 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - IGABA Kapanewon Kasihan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan sampah b....

Suara Muhammadiyah

22 August 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Dr Iu ....

Suara Muhammadiyah

8 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Permasalahan darurat sampah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ....

Suara Muhammadiyah

8 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah