Mapala Surya Rimba UMPwr Laksanakan Pendidikan Lanjutan di Tebing Siung

Publish

19 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
38
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Pantai Siung yang terletak di dusun Duwet, desa Purwodadi, kec. Tepus, kab. Gunung Kidul terkenal dengan tebingnya yang pernah digunakan untuk lomba se Asia. Pantai ini ditemukan Tahun 1990 oleh FPTI. Dibuka untuk wisata tahun 2004, dan diresmikan tahun 2006. Nama Siung sendiri di ambil dari filosofi jawa Asihing Biyung yang konon katanya ada seorang ibu yang menidurkan anaknya di ayunan jarit yang di ikatkan ke batu lalu di tinggal berlayar. 

Ada juga yang menyebutkan bahwa Siung berarti Asihing Biyung karena di zaman dahulu ada yang bernama Nawang Demang, anak dari Demang yang bernama Surti tidak mau dijodohkan dan kabur meninggalkan rumah, beberapa waktu di cari tidak ketemu Surti dinyatakan Ngayut Uwuh (Bunuh Diri). Perjalanan Surti ke arah timur bertemu dengan Mbah Tantur. Kasih sayang Mbah Tantur seperti seorang ibu bagi Surti, oleh karena itu arti nama Siung adalah Asihing Biyung.

Pada kesempatan kali ini kami melaksanaan kegiatan Pendidikan Lanjutan Divisi Rock Climbing (Panjat Tebing) Anggota Muda MAPALA Surya Rimba Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPwr) Angkatan XXVI telah terlaksana pada tanggal 8-11 April 2025 di Tebing Siung. Kegiatan Pendidikan Lanjutan ini di ikuti oleh 4 Peserta Anggota Muda yaitu Canopy Rizkiana Arga Putri, Aulia Reza Prajawati, Juniar Fahrurozi, dan Akbar Maulana Akhadi. Kegiatan kali ini di dampingi oleh instruktur dan pendamping lapangan di antaranya Kafulaga Eka Maulana, Rasmini, Adamas Hamid Amrullah, dan Arif Nur Wahyudi. Pada kegiatan ini beristirahat di Basecamp Pak Saido yang merupakan Ketua POKDARWIS, basecamp tersebut di kelola oleh istrinya. Kegiatan Dikjut ini dengan agenda Sosbud (Sosial Budaya), Pemanjatan, dan Bersih Pantai. Saat pelaksanaan Sosbud ini ada beberapa narasumber yang memaparkan tentang Siung seperti Sejarah, budaya, Georafis, Keluhan Masyarakat, dan masih banyak lagi.

Pada kegiatan Pemanjatan dilaksanakan di Blok D dan Blok K pada tanggal 9 April dan 10 April dengan jenis pemanjatan Artificial Climbing dan Sport Climbing. Pada Artificial Climbing Dibagi menjadi 2 tim. Untuk tim pertama di isi oleh Juniar Fahrurozi dan Aulia Reza Prajawati, untuk Tim Kedua Akbar Maulana Akhadi dan Canopy Rizkiana Arga Putri. Untuk pemanjatan Sport Climbing dilakukan pada lima jalur, 2 jalur di blok D dan 3 jalur di blok K. Kegiatan berjalan dengan lancar dan dipenuhi rasa bahagia.

Melanjutkan tentang hasil kegiatan Sosial budaya bahwa nama Siung sendiri beraarti Asihing Biyung. Untuk Budaya sendiri meliputi kesenian Ketoprak, Jathilan, dan terbang jawa, untuk tradisi sendiri ada geblak pitu, matangpuluh, nyatus, mendak pisan, dan mindo. Letak geografis Pantai Siung untuk sebelah barat terdapat Pantai Songlibet, sebelah utara terdapat Tegal Mudhal dusun Duwet, sebelah timur terdapat Banyu Tibo & Bukit Pengilon dusun Duwet. Untuk keluhan masyarakat yaitu sampah wisata dari desa belum difasilitasi tempat sampah.

Dari Dinas Sampah Pemda selalu mengangkut menggunakan truk sampah. Untuk mengatasi soal sampah kami melaksanakan kegiatan bersih pantai di Pantai Siung. Masyarakat juga mengeluhkan pelayan Puskemas terdekat dikarenakan pegawai Puskesmas sangat kurang memperhatikan dan masyarakat lebih memilih untuk ke Puskesmas kota ataupun ke Rumah Sakit. Untuk jalur pemanjatan terdapat 250 jalur yang dibuat paada tahun 2005 dan untuk sekarang hanya beberapa yang digunakan, untuk jenis batuan sendiri yaitu batuan Karst dan Andersit yang di akui UNESCO.

Pada tahun 1990 terbentuknya LKMD (lembaga ketahanan masyarakat desa) yang menjadi terbentuknya kegiatan panjat tebing di siung. Kemudian dilakukanya kegiatan kerja bakti yang dilakukan 19 padukuhan pada tahun 1993, disekitar area pemanjatan tebing siung. Kegiatan panjat tebing siung hampir tidak aktif dikarenakan lengsernya presiden soeharto di tahun 1998,dari beberapa orang anggota FPTI berinisiatif untuk mengaktifkan kembali kegiatan panjat tebing. Di blok B,C,D dibuatnya jalur pertama oleh Mas Tedy dari Bogor,Bandung dan blok A di panjat pertama kali oleh orang jepang. Sehingga pada tahun 2000 diadakan Reimona lomba panjat tebing se-Indonesia,di tahun 2003 merencanakan acara makan-makan, pada tahun 2004 membuat 250 jalur.

Kemudian diresmikanya sebagai tempat wisata oleh Dinas Pariwisata pada tahun 2005. Ditahun 2006 membentuk anggota di siung dan di tahun 2009 banyaknya pengunjung yang datang sehingga jumlah Pokdarwis 27. Pada tahun 2014 kelompok penduduk yaitu kelompok peduli wisata sub dari Pokdarwis yang terdiri dari kelompok kerja (pokja). Tapi pada tahun 2017 warga siung meminta agar jalur pemanjatan dipersedikit menjadi 30 dengan alasan takut jalur rusk dan tidak ada cadangan jalur jika dibuka semua. Tebing siung sempat tutup di tahun 2020 sampai 2023 di karenakan adanya penyakit corona sehingga tidak ada kegiatan pemanjatan, sampai dibuka kembali tahun 2023. Saat ini kawasan tebing siung sudah resmi menjadi kawasan wisata dan olahraga.  


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Dua Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembal....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Berita

Oleh: Ziyadul Muttaqin, Alumni PUTM Yogyakarta dan Sekretaris MTT PDM Batang إِنَّ اْلحَ�....

Suara Muhammadiyah

17 April 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) dalam rangka merayak....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penyiapan Sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan sesuai standar ....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Kadipaten Wetan dan Ngasem, ....

Suara Muhammadiyah

29 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah