SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Jum’at, 2 Mei 2025 6 mahasiswa doktoral PAI UMM laksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Karimah Cibadak, Kab.Sukabumi yang dihadiri 45 guru perwakilan dari beberapa AUM yang ada di Kabupaten dan Kota Sukabumi.
kegiatan dibuka oleh Koordinator Bidang Majelis Dikdasmen PDM Kab.Sukabumi Dr.Heriyanto, M.Pd yang juga menjadi Mitra Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam sambutannya, Dr. Heriyanto, M.Pd., selaku Koordinator Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Sukabumi, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif UMM. “Kami menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat eksistensi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sukabumi. Di tengah persaingan yang semakin ketat, kemampuan sekolah dalam mengelola branding dan promosi secara digital menjadi sangat penting. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Bertempat di MBS Cibadak Sukabumi, workshop ini belangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Acara ini menghadirkan para narasumber berkompeten dari UMM, yaitu Muh Alif Kurniawan, M.Pd.I., Turrachman, M.Pd., Yusuf Hanafiah, M.Pd., Ika Sofia R., M.S.I., Elok Sukmawati, M.Pd., serta Wahyu Jati Purwito, M.Pd.
Tujuan utama workshop ini adalah membekali sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan strategi branding yang relevan melalui pemanfaatan digital marketing secara efektif dan terstruktur. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Center of Excellence (CoE) dalam bidang pengembangan pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan komunikasi digital. selain itu workshop ini bertujuan untuk mendampingi sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam memperkuat strategi pemasaran dan citra institusi pendidikan melalui pemanfaatan media digital. Di era digital saat ini, branding sekolah tidak hanya penting untuk menarik minat calon peserta didik, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan nilai dan identitas institusi secara luas.
Turrachman menekankan pentingnya membangun identitas sekolah yang kuat dan berbeda. Branding, menurutnya, bukan sekadar logo atau slogan, tetapi mencerminkan keseluruhan nilai, budaya, pelayanan, dan kualitas pendidikan sekolah. Strategi branding yang konsisten mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperkuat daya tarik sekolah dalam jangka panjang.
Dalam paparannya, Alif Kurniawan menjelaskan bahwa media digital adalah sarana strategis untuk menjangkau audiens yang lebih luas secara efektif. Ia menguraikan berbagai strategi seperti pemanfaatan media sosial (Instagram, TikTok, YouTube), konten visual yang menarik, pembuatan profil sekolah berbasis video, serta pentingnya membangun engagement aktif dengan masyarakat digital. Menurutnya, pemasaran digital adalah keharusan dalam era disrupsi teknologi saat ini.
Yusuf Hanafiah memaparkan rencana program pendampingan berkelanjutan untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sukabumi. Ia menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan stakeholder untuk mengimplementasikan strategi branding secara menyeluruh, mulai dari komunikasi internal, pelayanan publik, hingga citra digital. Ia juga memperkenalkan modul pelatihan yang akan digunakan dalam proses pendampingan jangka panjang.
Workshop ini merupakan bagian dari komitmen UMM melalui Center of Excellence (CoE) dan Lembaga Pendidikan Tinggi Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sekolah Muhammadiyah melalui pendekatan teknologi dan strategi pemasaran modern.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat meningkatkan eksistensi dan keunggulannya di tengah persaingan pendidikan yang semakin dinamis, khususnya dalam memperkuat citra positif di mata masyarakat melalui platform digital. (Ika Sofia/Wahyu Jati P)
