YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Anggota Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhamamdiyah, Hardi Santosa berikan motivasi penguatan kemandirian spiritual bagi generasi qur'ani di SDM Mujonta, pada Sabtu (22/2/2025) di SD Muhammadiyah Jogokaryan.
Kegiatan ini mengusung tema "PASMINA (Parade Tasmi dan Kajian Akbar Mujonta)". Serangkai kegiatan mulai dari tasmi juz 29 dan juz 30, pelantikan pengurus IPM, Dokter Junior dan Tabligh Akbar untuk orang tua atau wali.
SD Muhammadiyah Jogokaryan (MUJONTA) merupakan sekolah di bawah binaan PDM Kota Yogyakarta dengan kemajuan yang pesat. Awal tahun 2020, jumlah siswa di sekolah ini hanya 89 siswa dengan jumlah guru 9 orang. Pada saat ini, SD Muhammadiyah Jogokaryan mempunyai siswa baru yang sudah inden dan full sampai tahun 2026. Bahkan jumlah guru saat ini sebanyak 55 orang, satu kelas diampu oleh 2 orang guru.
Kegiatan Tabligh Akbar ini di hadiri oleh 250 orang tua atau wali murid. Hardi turut menyampaikan bahwa pentingnya menyiapkan generasi yang kuat.
"Kita semua sebagai orang tua telah di ingatkan dalam Al Qur'an Surah An Nisa [4] Ayat ke-9, hendaknya takut jika meninggalkan generasi yang lemah. Lemah iman, lemah ilmu, lemah fisik sehingga lemah juga ekonomi (kesejahterannya kelak). Solusi yang Allah SWT perintahkan kepada kita sebagai orang tua adalah dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dan berkata lemah lembut kepada anak-anak kita." ungkapnya.
Selain itu, sinergin orang tua dengan guru menjadi strategis untuk membentuk karakter anak usia sekolah dasar. Jika terhadap anak TK pengaruh orang tua sangat kuat. Berbeda dengan sekolah dasar, perkataan guru menjadi hal paling benar bagi siswa SD.
Kegiatan yang dihadiri oleh unsur PDM dan Komite ini mendapatkan apresiasi dan testimoni luar biasa dari orang tua siswa. (Hendra/m)