Masa Depan Pendidikan Ada di Tangan Guru

Publish

7 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
47
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Masa Depan Pendidikan Ada di Tangan Guru

Oleh: Rizki P Dewantoro, Kader Muhammadiyah

Sejak masa awal, guru di Indonesia telah berperan sebagai pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru, seperti namana, digugu dan ditiru, mendidik dan menjadi pencetak generasi bangsa yang berkarakter. Dari masa ke masa, tantangan yang dihadapi guru berubah, namun dedikasi dan perjuangan mereka tetap abadi.

Proklamator RI Ir Sukarno memiliki perhatian sekaligus terlibat langsung menjadi guru dan pendidikan ini. Selama masa pengasingannya di Bengkulu, Sukarno tidak hanya berdiam diri. Justru, di sana ia aktif berkontribusi dalam bidang pendidikan.

Salah satu peran penting yang diembannya adalah ketika Sukarno dipercaya menjadi Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu. Sukarno terlibat langsung dalam merumuskan dan mengembangkan strategi pendidikan yang mengutamakan pembaruan dalam pendidikan Islam.

Begitu pula semangat Bung Karno dalam memberantas buta aksara sudah menyala sejak awal kemerdekaan. Tokoh utama kemerdekaan RI ini turun langsung mencanangkan gerakan “Bantulah Usaha Pemberantasan Buta Huruf” sebagai upaya mendesak untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Pada masa itu, sekitar 97 persen penduduk Indonesia masih mengalami buta aksara.

Sementara itu, dalam era modern ini, kesejahteraan dan kompetensi guru menjadi dua elemen kunci yang tak bisa diabaikan. Terutama dalam konteks program Merdeka Belajar yang digagas oleh Kemendikbudristek.

Capaian penting dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Pengangkatan lebih dari 700 ribu guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan salah satu langkah monumental. Langkah ini tidak hanya memberikan kepastian karier bagi para guru, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mereka, yang selama bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian setelah terakhir kali pengangkatan terjadi pada tahun 2018.

Selain kesejahteraan, kompetensi guru juga menjadi fokus utama dalam program Merdeka Belajar. Program Guru Penggerak (PGP) adalah salah satu inisiatif besar yang bertujuan untuk melahirkan pemimpin pembelajaran.

Lebih dari 90 ribu guru telah diangkat menjadi Guru Penggerak, sementara 75 ribu lainnya tengah dalam proses menjadi Calon Guru Penggerak. Di antara mereka, lebih dari 12 ribu Guru Penggerak telah diangkat menjadi kepala sekolah, menunjukkan betapa pentingnya program ini dalam mempersiapkan pemimpin pendidikan di masa depan.

Selain program Guru Penggerak, berbagai upaya lain telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru. Melalui kerjasama microcredential dengan Universitas Harvard, para guru kini dapat belajar langsung mengenai teknologi dari pengajar kelas dunia. Inisiatif ini menunjukkan bahwa guru Indonesia tidak hanya harus menguasai materi ajar, tetapi juga harus selalu siap menghadapi tantangan teknologi yang berkembang pesat.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) juga hadir sebagai solusi bagi para guru yang ingin meningkatkan kompetensinya tanpa harus menunggu bertahun-tahun. PMM memudahkan akses ke materi pembelajaran, pelatihan, dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan guru di era digital ini.

Tak hanya aspek kompetensi, kesejahteraan guru juga menjadi prioritas melalui berbagai inisiatif seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi pendidik dan tenaga kependidikan, tunjangan khusus bagi guru non-ASN, serta beasiswa khusus bagi guru untuk melanjutkan pendidikan mereka. Semua ini merupakan bentuk perlindungan sosial yang dirancang untuk memastikan bahwa guru mendapatkan hak yang layak atas kerja keras dan pengabdian mereka.

Dengan berbagai capaian ini, Merdeka Belajar telah memberikan landasan kuat bagi perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Kesejahteraan dan kompetensi guru adalah fondasi utama untuk memastikan pendidikan yang berkualitas, sekaligus menciptakan generasi penerus yang unggul secara intelektual dan moral.

Saat ini, perjuangan untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru, sebagaimana terlihat dalam program Merdeka Belajar, melanjutkan misi mulia yang dirintis di awal kemerdekaan. Kesejahteraan guru dan pendidikan berkualitas adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam upaya menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing global. Indonesia berpotensi mewujudkan cita-cita besar sebagai bangsa yang maju dan mandiri, di mana setiap warganya memiliki hak atas pengetahuan dan keterampilan yang layak.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (11) Oleh: Mohammad Fakhrudin dan Iyus Herdiana Saputra Di da....

Suara Muhammadiyah

16 November 2023

Wawasan

Refleksi 116 Tahun Kebangkitan Nasional Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Masa Depan ....

Suara Muhammadiyah

20 May 2024

Wawasan

Moderasi Beragama Kiai Dahlan Oleh: Baharuddin Rohim “Dapat menempatkan sesuatu pada tempat....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Wawasan

Menuju Kesiapan Hidup Berumah Tangga Oleh: Teguh Pamungkas, Penyuluh Keluarga Berencana Perwakilan ....

Suara Muhammadiyah

5 April 2024

Wawasan

Pelajari Bahasa Arab untuk Memahami Al-Qur`an  Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah