MCEBI Membina Pelaku Ekraf Desa Wisata dalam Budaya Humanis dan Harmonis

Publish

29 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
698
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) melaksanakan pelaku Ekraf Bootcamp 2024. Bootcamp berlangsung selama 2 hari di Goa Kreo desa Wisata Kandri, Semarang yang diikuti oleh 97 peserta dari 33 PTMA dan 8 UKM dari 16 desa wisata di Kawasan Pariwisata Borobudur Destinasi Pariwisata Nasional Semarang – Karimunjawa dan sekitarnya. Tujuan inkubasi bisnis dan kewirausahaan MCEBI adalah mencetak generasi muda yang kreatif, handal dan beretika.

Bootcamp kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, bila dulu peserta hanya mahasiswa, tahun ini merupakan kolaborasi mahasiswa dan UKM. Inkubasi Bisnis bagi Pelaku Ekraf di Kawasan Borobudur 2024 dalam bentuk Bootcamp, yang dilaksanakan dengan berbagai agenda antara lain pelatihan dan pendampingan materi dalam sertifikasi dan legalitas, branding packing, keuangan dan menejemen serta membuat pitch deck dan video usaha, dan diakhiri dengan display produk. Pengalaman dalam dunia usaha dan dunia industri diberikan dengan melakukan diskusi interaktif bersama pengusaha muda dan nara sumber dari LP UMKM.

Dr. Endang Rudiatin menjelaskan bahwa MCEBI juga melanjutkan kegiatan dengan temu bisnis setelah selesai mengikuti pelatihan dengan sasaran menumbuhkan kecakapan serta ketrampilan khusus sense of business.

Turut menjadi nararasumber dari Kementerian Perindustrian yang dihadiri oleh direktur Industri Aneka, Kimia IKM Sandang dan Kerajinan Alexandra Arri Cahyani, Kementerian Koperasi dsn UKM Asdep Pengembangan IT dan Inkubasi Usaha, yang diwakili Yonas Dian, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan BOB Kemenparekraf Bisma Jatmika, Lembaga Pengembang UMKM PP Muhammadiyah, Lembaga Halal Muhammadiyah LPHKHT yang diwakili HC Unimus, serta tim juri dari Perwakilan BI Jawa Tengah, Majelis Ekonomi PP Aisyiyah, dan AFEB PTMA.

Sedangkan Temu Bisnis dihadiri kalangan asosiasi travel ASITA, asosiasi perhotelan PHRI, Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata Muhammadiyah, HIPMI, dan kalangan bisnis menengah. 

Endang Rudiatin ketua MCEBI dan Bisma Jatmika BOB Kemenparekraf membangun kolaborasi dalam jangka panjang dan memiliki kesepakatan akan lebih banyak melakukan pengembangan wirausaha di sektor industri pariwisata. Endang juga mengatakan bahwa bobot dari kegiatan ini pada bagaimana pelaku ekraf (yang di dalamnya adalah juga mahasiswa) dapat memberikan sentuhan kreatif pada desa wisata sesuai dengan karakter desa yang di masa lalu dikenal ramah, saling peduli, saling bantu, saling asah asih asuh dan menjaga lingkungan.

Semangat warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan yang sekarang disebut sebagai kearifan lokal. Kerjasama BOB dan MCEBI dalam inkubasi Bisnis pelaku ekraf diharapkan menghasilkan yang tidak biasa dalam upaya peningkatan ekonomi desa. Nomenklatur ekonomi sering memunculkan wajah kapitalisasi. Produk wisata dikenal mahal, karena banyak berkaitan dengan jasa, jasa seni, jasa layanan, layanan yang berkenaan dengan kepuasan, kenyamanan, ketenangan dan berbagai kebutuhan humanis. Dalam prosesnya kapitalisasi berkembang menghilangkan sisi humanis, menuju ke arah ada uang ada jasa.

Tidak ada uang tidak ada barang atau jasa dan bukan mengangkat filosofi jer basuki mawa beo. Bagi MCEBI ekonomi hijau dan keberlangsungan dapat dicapai dengan proses humanisasi dan harmonisasi. Justru humanisasi dan harmonisasi seringkali mendatangkan kapital yang tidak bisa diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. 

Kegiatan inkubasi Bisnis bagi pelaku ekraf di kawasan Borobudur dan kolaborasi bersama BOB merupakan aktualisasi dari satu misi dari MCEBI, berkolaborasi dengan para UMKM, petani dan nelayan menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif yang kompetitif untuk diterima di industri pariwisata baik domestik maupun mancanegara. Visi MCEBI Mewujudkan Entrepreneur yang handal dan tetap beretika dalam iklim ekonomi politik sekarang ini merupakan sesuatu jalan yang langka dan terasing, apalagi bila kemudian memasuki jaringan bisnis yang lebih besar.

Budaya humanisasi dan harmonisasi akan menjadi budaya wirausaha bagi MCEBI untuk desa-desa wisata, yaitu salah satunya melestarikan kearifan lokal. Rumusan ini merupakan bagian dari hasil Rakornas ke 3 pengurus MCEBI di tahun 2024 yang juga dihadiri oleh ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Bambang Setiaji.

Prestasi Mahasiswa

Dua tim usaha mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meraih juara dalam kegiatan Inkubasi Bisnis berbasis kompetisi bagi pelaku ekonomi kreatif dalam agenda ini. Dua tim mahasiswa UMJ ini berhasil meraih juara 1 dalam kategori bidang kuliner siap saji dan juara 2 bidang kuliner kemasan. Dalam bidang kuliner siap saji dimenangkan oleh tim yang diketuai oleh mahasiswa Fakultas Pertanian (Ftan) Naswalika Sabila dengan produk “Canna Tjendol”. Kemudian, kuliner kemasan diraih oleh tim yang diketuai Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Alya Yulia melalui produk kripik talas.

Produk “Canna Tjendol” ini merupakan inovasi hasil riset pencampuran tanaman Ganyong dan bunga telang. Sementara itu, produk kripik memiliki inovasi menggunakan perasa asin ataupun manis dengan olahan sendiri, sehingga tidak menggunakan bahan tambahan pangan yang dikemas dengan bahan ramah lingkungan.

Saat diwawancarai, mahasiswa yang juga penerima Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) Naswa dan Alya mengaku bersyukur atas pencapaian ini. Raihan positif yang selama ini telah dicapai, membuat keduanya optimis dapat mengembangkan usaha mereka ke pasar nasional.

“Semoga produk kami bisa menjadi satu alternatif baru bagi masyarakat,” ungkapnya. 

Dosen UMJ sekaligus Ketua MCEBI Dr. Endang Rudiatin, M.Si memberikan apreasiasi atas raihan prestasi yang didapatkan oleh mahasiswa. Menurutnya, keberhasilan mereka merupakan kerja keras dan kerja cerdas untuk menjadi wirausaha handal dan beretika yang selaras dengan nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan.

“Mereka juga merupakan mahasiswa penerima Bea Siswa Baznas Angkatan 5, itu menjadi target dalam mentoring bahwa harus menjadi wirausaha yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Semoga mereka menjadi wirausaha yang maju dan dapat menjadi penggerak inkubasi bisnis ke depannya,” pungkas Endang saat dimintai keterangan pada Rabu (31/7/2024).

Selain itu, Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pun berhasil meraih penghargaan pada acara MCEBI PTMA ini. Asep Miftahul, dosen pendamping tim UM Bandung, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah inkubasi bisnis dan kewirausahaan bagi mahasiswa di seluruh PTMA. “Kegiatan yang diinisiasi oleh 32 PTMA se-Indonesia ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang kreatif, handal, dan beretika,” ujar Asep.

Acara ini juga menunjukkan komitmen 32 PTMA dalam mengembangkan kewirausahaan mahasiswa dan inkubator bisnis bagi para mahasiswa. “Selain itu, kegiatan ini menjadi harapan bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam meningkatkan ekonomi desa,” tambah Asep.

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya MCEBI dalam menciptakan produk yang memiliki nilai kompetitif. “Berkolaborasi dengan para UMKM, petani, dan nelayan, menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif yang kompetitif untuk diterima di industri pariwisata, baik domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Pada ajang tersebut, UM Bandung mengirimkan tiga tim mahasiswa yang berhasil meraih empat penghargaan. Tim yang dikirimkan yaitu Tim Scapuler Sapi meraih juara satu kategori kuliner, Tim Lentara meraih juara dua kategori fashion, serta Tim Suvia Tisane memenangkan dua kategori yaitu juara satu video company profile dan juara dua favorit social media.

Tim UM Bandung yang mengikuti MCEBI menampilkan produk unggulan. Tim Lentera memperkenalkan produk bertema sustainable atau berkelanjutan. Tim Suvia menampilkan produk berupa minuman teh dari daun sukun dan daun stevia dengan varian originally dan refresh (Rosella). Selain itu, Tim Scapuler Sapi menampilkan produk kerupuk tulang sapi yang terbuat dari tulang rawan bahu sapi tanpa menggunakan tepung atau glutenfree.

Tambahan informasi, MCEBI dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan, di antaranya pameran produk kewirausahaan, pelatihan, presentasi bisnis visual (pitch deck), diskusi interaktif, dan lainnya. Kegiatan MCEBI ini juga merupakan forum pelatihan studentpreneur untuk meningkatkan sumber daya manusia di kalangan mahasiswa. Tujuannya agar saat lulus nanti mahasiswa dapat hidup mandiri.*(WZ)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangkaian semarak Milad ke-111 Muhammadiyah, Pimpinan Daerah ....

Suara Muhammadiyah

23 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Fakultas T....

Suara Muhammadiyah

18 October 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Muhammadiyah kota Surabaya ....

Suara Muhammadiyah

8 October 2024

Berita

Gandeng SSI untuk Standar Mutu Laboratorium Tersertifikasi JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pe....

Suara Muhammadiyah

10 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhamamdiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 ....

Suara Muhammadiyah

16 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah