Melalui Penerapan K3, Jaga Keutuhan Jasmani dan Rohani

Publish

18 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
145
Ilustrasi Safety Sign

Ilustrasi Safety Sign

Melalui Penerapan K3, Jaga Keutuhan Jasmani dan Rohani Bersama Mahasiswa Kesehatan UNISA Yogyakarta 

Oleh: Della Adelia, Mahasiswa UNISA Yogyakarta

Dapat bekerja dengan sehat dan menyelesaikan pekerjaan dengan selamat merupakan harapan dari setiap orang, begitu pula dengan harapan para pemimpin dunia yang kini dirancang ke dalam sebuah program, yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, melindungi lingkungan dan memperhatikan kesejahteraan manusia. 

SDGs berisi 17 Tujuan, diantaranya (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. 

Bekerja dengan sehat dan menyelesaikan pekerjaan dengan selamat merupakan harapan yang harus diwujudkan melalui komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta salah satu upaya penting untuk mencapai tujuan 3 dan 8 dari SDGs. K3 mencakup berbagai kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sebagaimana diatur dalam PP No. 50 Tahun 2012. Dengan menjaga K3 di tempat kerja, tidak hanya memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja, juga membangun pondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama.

Keutuhan Jasmani dan Rohani 

Secara filsafat, K3 adalah suatu konsep dan upaya untuk melindungi keutuhan jasmani dan rohani para tenaga kerja, serta umat manusia pada umumnya, demi tercapainya kondisi yang adil dan seimbang untuk terciptanya kesejahteraan holistik. Keutuhan jasmani dapat dicapai dengan penetapan kebijakan sistem manajemen K3, perencanaan K3 dan pelaksanaan K3 sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang berlaku di setiap tempat kerja. Kemudian, keutuhan rohani dapat dicapai dengan menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta. Dengan demikian, penerapan K3 memberikan lingkungan kerja yang holistik. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, perencanaan K3 dapat dimulai dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar K3 yang terdiri dari 8 poin utama, antara lain keselamatan adalah tanggung jawab moral, keselamatan adalah budaya, bukan hanya sekedar program, K3 adalah tanggung jawab manajemen, K3 sebagai cerminan kondisi ketenagakerjaan, pentingnya memberikan pelatihan terhadap pekerja untuk bekerja dengan aman, pentingnya memberikan pemahaman untuk mencegah kecelakaan dalam bekerja, program K3 bersifat spesifik, serta bagaimana program K3 memberikan manfaat terhadap berbagai pihak, termasuk pekerja, perusahaan dan masyarakat/negara. 

Selanjutnya, untuk melaksanakan K3 memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh pihak, mulai dari manajemen hingga pekerja. Dari pihak manajemen, komitmen ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan tindakan, diantaranya membuat regulasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan, melakukan sosialisasi aturan dan program K3 yang telah dibuat, mengidentifikasi potensi bahaya dan evaluasi risiko, melakukan inspeksi alat dan tempat kerja secara berkala, menyediakan peralatan K3 di tempat kerja, menerapkan jam kerja yang fleksibel, melakukan pemantauan kesehatan karyawan, menjaga kondisi lingkungan tempat kerja, serta melakukan evaluasi program K3 secara berkala. Kemudian, komitmen dari pihak pekerja diwujudkan dalam bentuk rasa bertanggung jawab terhadap keselamatan bersama. 

Dalam penerapan K3, menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta dapat menjadi landasan dalam setiap tindakan. Hal ini berfungsi sebagai tameng sekaligus pengingat untuk menghindari tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, serta memberikan rasa tenang dan nyaman dalam bekerja. Salah satu contoh penerapan K3 yang melindungi keutuhan jasmani dan rohani para pekerja dapat ditemukan di PT Artha Mas Graha Andalan, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi baja. Perusahaan ini menerapkan kebijakan untuk memberhentikan seluruh aktivitas, termasuk mematikan mesin, selama 15 menit ketika waktu shalat tiba.

Selain contoh tersebut, terdapat berbagai manajemen yang dapat diterapkan untuk menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta dalam lingkungan kerja, di antaranya membiasakan berdoa sebelum memulai pekerjaan, menyediakan ruang ibadah yang nyaman, memberikan gaji yang layak dan tepat waktu sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras pekerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Di sisi lain, para pekerja juga memiliki peran, diantaranya menerapkan budaya kerja yang jujur, disiplin, amanah, serta menghindari praktik korupsi dan tindakan lain yang dapat merugikan orang lain. 

Mahasiswa Kesehatan UNISA Yogyakarta 

Mahasiswa memiliki peran sebagai agent of change, yaitu pembawa perubahan positif di lingkungan kerja dan masyarakat sesuai dengan bidang studi masing-masing. Dengan demikian, mahasiswa kesehatan memiliki peran untuk menciptakan, menjaga dan mempromosikan budaya keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja dan masyarakat. Selain itu, penerapan K3 di lingkungan akademik juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan sehat. Oleh karena itu, menerapkan kebijakan mengenai K3 kepada mahasiswa kesehatan merupakan hal yang sangat penting. 

Dalam hal ini, Unisa Yogyakarta telah menerapkan kebijakan K3 secara holistik, yang diharapkan dapat melindungi keutuhan jasmani dan rohani para mahasiswanya, khususnya mahasiswa kesehatan. Penerapan K3 yang dilakukan, antara lain menyediakan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan, apron medis, dan sepatu boots di ruang praktikum dan laboratorium, menyediakan wastafel untuk cuci tangan di setiap ruang praktikum, dan melakukan sosialisasi mengenai K3 melalui poster yang dapat ditemukan di setiap ruang praktikum. Selain itu, mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan jas lab di ruang praktikum dan laboratorium, membuang limbah sesuai dengan manajemennya, serta diberikan pelatihan mengenai pre-cleaning dan sterilisasi alat-alat praktikum yang telah digunakan.

Disamping menjaga keutuhan jasmani, Unisa Yogyakarta juga telah menerapkan kebijakan untuk melindungi keutuhan rohani. Hal ini tercermin dalam kegiatan rutin, seperti memulai dan menutup pembelajaran dengan membaca doa bersama-sama, memberikan waktu istirahat di waktu shalat, menyediakan tempat ibadah di setiap gedung, melakukan sosialisasi untuk menjaga shalat dan memakmurkan masjid, memberikan pelatihan wudhu, shalat, dan rukti jenazah melalui mata kuliah universitas, serta memberikan pelatihan membaca Al-Qur’an (BAQ). Secara khusus, mahasiswa kesehatan Unisa Yogyakarta juga mendapatkan pelatihan untuk memulai demonstrasi praktikum dengan lafal “Bismillah” dan diakhiri dengan lafal “Hamdallah”, mengajak pasien bersalin untuk berdoa terlebih dahulu, mengajak pasien untuk berdoa agar diberikan kesembuhan, dan mengajak orang yang membesuk untuk mendoakan kesembuhan pasien. 

Dengan diterapkannya kebijakan K3 secara holistik di Unisa Yogyakarta, diharapkan mahasiswa kesehatan tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang kesehatan, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai keselamatan, kesehatan, dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menciptakan agent of change yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya menjaga keutuhan jasmani dan rohani, baik di lingkungan akademik maupun di masyarakat. Melalui penerapan kebijakan ini, Unisa Yogyakarta turut berkontribusi dalam mencetak generasi yang peduli akan K3, yang selaras dengan tujuan 3 dan 8 dari SDGs. 

Artikel ini merupakan juara 1 Lomba Menulis Bulan K3 Nasional Tahun 2025 Unisa Yogyakarta Kategori Mahasiswa


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Kemerdekaan untuk Mempersiapkan Generasi Emas Oleh: Drh H Baskoro Tri Caroko, Anggota LPCRPM PP Muh....

Suara Muhammadiyah

26 August 2024

Wawasan

Hijrah Kontemporer, Hijrah Yang Transformatif (Bagian I): Memberdayakan Aset Informasi Persyarikatan....

Suara Muhammadiyah

8 July 2024

Wawasan

Oleh : Drh H Baskoro Tri Caroko National Poultry Technical Consultant, LPCRPM PP Muhammadiyah Bidan....

Suara Muhammadiyah

26 March 2024

Wawasan

Peran Orang Tua Mengajarkan Keselamatan pada Anak Oleh: Abdul Muhyi, Mahasiswa Institut Agama Islam....

Suara Muhammadiyah

14 December 2024

Wawasan

Reformasi dan Digitalisasi Menuju Organisasi Profesional, Maju dan Modern Oleh: Dodok Sartono (Sek....

Suara Muhammadiyah

2 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah