Orang-orang yang Tidak Disukai Allah Ta’ala (Bagian 1)

Publish

14 May 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
59
foto: pixabay

foto: pixabay

Oleh: Ir Tito Yuwono, ST., MSc., PhD., IPM, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Cinta Allah Ta’ala kepada hamba

Sangat besar tiada tara

Sungguh keterlaluan bagi hamba

Sampai dimurka oleh-Nya


Siapa yang dimurka oleh-Nya?

Orang sombong membusungkan dada

Berlebihan dalam berbagai perkara

Berbuat kerusakan dimana-mana

Terhadap perjanjian, dia khianat

Lidah manis, namu hati jahat


Bermunajat kepada Rabbi

Agar kita bisa menghindari

Hal-hal yang dibenci

Untuk mendapatkan cinta-Nya yang tak terperi

 

Pada tulisan yang telah lalu telah dibahas berkaitan dengan orang-orang yang dicintai oleh Allah Ta’ala, Diantaranya adalah orang-orang yang gemar berbuat kebaikan, orang-orang yang senantiasa bertaubat, mensucikan diri serta orang-orang yang sabar, orang yang berbuat adil kepada siapapun, orang yang berjihad dijalan Allah dengan rapi, teratur dan teroganisir serta orang yang tenang tidak mudah emosi dan tidak suka tergesa-gesa.

Tentunya kita ingin selalu dicinta oleh Allah Ta’ala dan sangat takut jika tidak disukai oleh Allah Ta’ala. Ketika kita sudah berikhtiar untuk dicinta oleh Allah Ta’ala maka kita juga mesti berikhtiar untuk tidak dibenci oleh Allah Ta’ala. 

Pada tulisan kali ini akan dibincangkan orang-orag yang tidak disukai oleh Allah Ta’ala.

Orang yang sombong dan membanggakan diri

Dalam Surat Annisa ayat 36 Allah Ta’ala berfirman:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

 

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk tidak menyetukannya dengan sesuatu apapun atau memerintahkan kita untuk mentauhidkan-Nya, mengesakan-Nya. Ini merupakan ajaran  aqidah yang fundamental. Disamping itu Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua (Ibu dan Bapak), karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. 

Bagi orang-orang yang tidak mentaati perintah Allah Ta’ala di atas, seperti perbuatan mempersekutukan Allah Ta’ala, tidak berbakti kepada kedua orang tua, berakhlak buruk kepada karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, maka ini merupakan merupakan bentuk-bentuk kesombongan. Dan Allah Ta’ala nyatakan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.

Orang-orang yang berlebihan

Dalam Surat Al-A’raf ayat 31, Allah Ta’ala berfirman:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ


Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala perintahkan kita untuk memakai pakaian yang indah saat ke masjid. Pakaian yang menutup aurat bersih dan rapi. Selain itu juga Allah Ta’ala perintahkan makan dan minum. Jadi makan dan minum merupakan perintah Allah Ta’ala. Oleh karenanya ketika kita makan dan minum kita niatkan untuk mentaati perintah Allah Ta’ala dan dengannya kita bisa melakukan kebaikan-kebaikan maka makan dan minum seperti ini bagian dari ibadah.

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala berikan peringatan kepada kita untuk tidak israf (berlebih-lebihan), baik berlebihan dalam hal berpakaian maupun makan dan minum. Berlebihan dalam berpakaian seperti memakai pakaian yang mewah dan gemerlapan. Berlebihan dalam makan dan minum sampai sangat kekenyangan serta makan dan minum yang diharamkan baik dzatnya maupun cara mendapatkannya. Kita hindari hal-hal yang berlebihan, karena Allah Ta’ala tidak menyukai orang yang berlebihan.

Orang yang berbuat kerusakan di muka bumi

Dalan Surat Al-Maidah ayat 64, Allah Ta’ala berfirman:

وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ يَدُ ٱللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا۟ بِمَا قَالُوا۟ ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَآءُ ۚ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَٰنًا وَكُفْرًا ۚ وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ ٱلْعَدَٰوَةَ وَٱلْبَغْضَآءَ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ كُلَّمَآ أَوْقَدُوا۟ نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا ٱللَّهُ ۚ وَيَسْعَوْنَ فِى ٱلْأَرْضِ فَسَادًا ۚ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ


Artinya: Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala sampaikan bahwa orang-orang yahudi berbuka kerusakan di muka bumi. Mereka mengatakan Allah Ta’ala bakhil dengan ungkapan tangan Allah terbelenggu, maha suci Allah dari apa yang mereka katakan. Juga mereka selalu menyalakan api peperangan dan berbuat kerusakan di muka bumi. Allah Ta’ala Ta’ala tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Konteks ayat tersebut untuk orang-orang yahudi, namun kitapun sebagai kaum muslimin mendapatkan pelajaran juga untuk tidak ikut berbuat kerusakan di muka bumi ini. Banyak sekali ragam kerusakan yang diperbuat manusia seperti korupsi, pembunuhan, eksploitasi alam semena-mena dan sebagainya.

Orang-orang yang khianat

Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 58:

وَإِمَّا تَخَافَنَّ مِن قَوْمٍ خِيَانَةً فَٱنۢبِذْ إِلَيْهِمْ عَلَىٰ سَوَآءٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْخَآئِنِينَ


Artinya: Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.

Dalam ayat di atas Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengembalikan perjanjian dengan jujur yang telah dibuat ketika pihak lain terindikasi akan mengkhianati perjanjian. Jadi pengembalian perjanjian diketahui oleh dua belah pihak. Sehingga ketika perjanjian sudah dibatalkan bersama tidak lagi terikat dengan perjanjian tersebut.

Ketika perjanjian masih berlaku dan disepakati kemudian melanggar atau mengingkarinya, maka ini merupakan pengkhianatan dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. Konteks yang lebih luas adalah amanah dari orang lain atapun masyarakat. Ketika mendapatkan amanah maka berusaha untuk menunaikan amanah tersebut, tidak mengkhianatinya.

Demikian beberapa hal yang Allah Ta’ala tidak sukai. Diantaranya adalah orang sombong dan membanggakan diri, orang-orang yang berlebihan, orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, dan orang-orang yang khianat. Yang menjadi perhatian kita adalah hal-hal yang tidak disukai Allah Ta’ala ini adalah bagian dari kasih sayang Allah Ta’ala. Semua yang tidak disukai Allah Ta’ala, jika dilakukan akan memberikan mudharat kepada  kita semua, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga kita semua bisa menghindarinya, 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Pisah Kamar Oleh: Joko Intarto Pembiayaan proyek wakaf merupakan problem umum para pengelola lemba....

Suara Muhammadiyah

17 November 2023

Wawasan

Resistensi Faham Salafi Pada Amal Usaha Pendidikan Muhammadiyah Oleh: Ginanjar Wiro Sasmito, Ketua ....

Suara Muhammadiyah

3 February 2025

Wawasan

Berdaya di Peradaban Ekonomi Digital Oleh: Budi Utomo, M.M., Dosen Manajemen Bisnis Syariah FE....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Wawasan

Memaknai Guru Hebat Indonesia Kuat Oleh: Wiguna Yuniarsih, Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ciputat ....

Suara Muhammadiyah

28 November 2024

Wawasan

Anak Saleh (20) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

5 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah