Memaknai Hari Guru Nasional 2024: “Guru Hebat Muhammadiyah untuk Indonesia Kuat”
Oleh: Didik Suhardi, Ph.D, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Yang saya hormati:
Bapak dan Ibu guru, para pengabdi pendidikan, serta para murid sekolah/madrasah Muhammadiyah yang saya banggakan.
Hari ini kita diingatkan kembali bahwa pendidikan adalah kunci kekuatan sebuah bangsa dan guru hebat adalah tokoh sentral dalam pemajuan pendidikan.
Kita juga baru saja memperingati Milad Muhammadiyah yang ke 112 dan diingatkan kembali tentang tokoh besar dalam sejarah Indonesia, seorang guru hebat yang telah memberikan inspirasi luar biasa dalam pemajuan pendidikan bangsa, yaitu KH Ahmad Dahlan.
Sosok beliau bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pembaharu, ulama, dan pejuang yang telah mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan bangsa dan memperkuat nilai- nilai Islam yang progresif.
Karena itu, Jika kita ingin Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju, maka kita harus meneladani semangat dan perjuangan KH Ahmad Dahlan, sebagai sosok guru hebat Muhammadiyah. Paling sedikit ada tiga hal yang bisa kita petik dari beliau.
Pertama, seorang guru hebat harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. KH Ahmad Dahlan tidak pernah berhenti belajar, baik dari lingkungan sekitar maupun dari pengalaman hidup.
Guru hebat tidak pernah ‘selesai’ atau ‘lengkap’ dalam pemenuhan identitas, kapasitas, atau pengembangan profesional mereka. Pengembangan guru adalah suatu rangkaian pembelajaran dan pengalaman yang kaya dan dinamis yang berlangsung seumur hidup dan terikat seumur hidup.
Kedua, guru hebat harus punya keberanian untuk melakukan perubahan. Dunia terus berubah, dan pendidikan juga harus dinamis. Di saat banyak orang masih nyaman dengan cara-cara lama, KH Ahmad Dahlan berani menawarkan perubahan. Beliau melihat pentingnya pendidikan yang modern dan inklusif, yang tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan hidup.
Guru adalah agen perubahan, dan setiap ajaran yang disampaikan seorang guru memiliki potensi untuk membentuk masa depan suatu bangsa.
Ketiga, guru hebat harus mengajar dengan hati. Sebagai guru, beliau tidak hanya fokus pada transfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter murid-muridnya. Beliau ingin umat Islam tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Di sinilah beliau meletakkan prinsip pendidikan yang holistik dan berkemajuan itu.
Semoga semangat beliau terus kita nyalakan untuk menjadi guru hebat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Namun kita juga harus jujur. Menjadi guru Muhammadiyah bukanlah hal yang mudah. Di berbagai pelosok negeri, masih banyak guru yang mengabdi dengan keterbatasan fasilitas, gaji yang belum layak, dan kondisi yang jauh dari ideal. Tapi hebatnya, mereka tetap berdiri tegak. Mereka tetap mengajar dengan hati, dengan harapan bahwa apa yang mereka lakukan hari ini akan membawa manfaat bagi bangsa ini di masa depan.
Karena itu, Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menaruh perhatian besar dan berupaya keras untuk memperjuangkan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Alhamdulillah, berbagai pelatihan guru dan kepala sekolah/madrasah telah kita intensifkan. Kita juga telah menginisiasi Program Peduli Guru dengan memberi bantuan insentif bagi guru di daerah tertinggal. Insya Allah ikhtiar ini akan terus kita kembangkan.
Di akhir pidato ini, saya ingin mengajak kita semua untuk menghormati, mendukung, dan memberdayakan guru kita bukan hanya demi mereka, namun demi bangsa kita dan generasi mendatang. Karena ketika kita berinvestasi pada guru, kita berinvestasi pada negara yang lebih kuat dan lebih tangguh.
Selamat hari Guru Nasional, Semoga Bapak Ibu guru Muhammadiyah yang luar biasa dimanapun berada terus diberikan kesehatan, kekuatan, kesabaran, kemuliaan untuk terus berbakti dan memberi inspirasi pada anak-anak didik tercinta. Terima kasih yang tak terhingga kami berikan kepada para guru Muhammadiyah yang pantang menyerah dan terus berjuang di tengah keterbatasan. Terima kasih telah mendidik generasi bangsa menjadi manusia unggul yang terus mencintai Islam, Muhammadiyah dan Indonesia.
Naṣrun min Allāhi wa fatḥun qarīb Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 25 November 2024