Membangun AUM Digital: Peluang Bagi PCM dan PRM di Era Kecerdasan Buatan

Publish

11 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
135
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Membangun AUM Digital: Peluang Bagi PCM dan PRM di Era Kecerdasan Buatan

Oleh: Ahmad Afandi, MIKom/Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PCM Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.

Muhammadiyah telah membuktikan kiprahnya melalui ribuan Amal Usaha (AUM) yang mencakup antara lain; sekolah, rumah sakit, universitas, hingga panti asuhan. AUM menjadi bukti bagaimana dakwah bisa menjelma menjadi kerja nyata yang profesional dan terorganisasi. Namun, tidak semua tingkatan struktur Muhammadiyah mampu memiliki AUM. Khususnya di tingkat PCM dan PRM, sering kali kita menjumpai semangat besar tetapi terkendala oleh keterbatasan modal, SDM, dan ide usaha.

Lalu, apakah ini berarti PCM dan PRM tidak bisa memiliki AUM? Jawabannya: Tentu tidak. PCM dan PRM bisa memiliki AUM dengan cara yang berbeda. Kini, AUM tidak selalu harus berupa gedung atau layanan fisik. Kita bisa membangun AUM digital – sebuah bentuk amal usaha yang berbasis teknologi, fleksibel, murah, bisa dikerjakan oleh siapa saja, dan bisa dikerjakan di mana saja.

Dari Masalah Menjadi Peluang

Sebagian dari kita mungkin mengira AUM hanya terbatas pada pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. Padahal, semangat AUM adalah menghadirkan kemanfaatan yang berkemakmuran. Maka, jika dunia berubah—termasuk dunia ekonomi dan teknologi—cara kita beramal usaha pun harus ikut berubah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Muhammadiyah sebenarnya sudah menunjukkan semangat inovatif. Kita mengenal karya-karya seperti Zendo Ojek Online, pendingin udara AC-MU, air mineral Airmu, TokoMu, Logmart, Mentari Mart, hingga platform pembelajaran daring di berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah. Itu semua menjadi bukti bahwa Muhammadiyah berkemajuan dan tidak gagap teknologi.

Namun, ada satu peluang besar yang belum banyak digarap secara sistematis, yaitu AUM Digital berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).

AUM Digital Itu Seperti Apa, Sih?

Saat ini banyak dari mereka yang sukses dalam dunia digital ini bukan hanya dari kalangan anak muda. Kita mengenal Basri Sofyan, 68 tahun, sukses jadi affiliator TikTok dengan penghasilan puluhan juta per bulan dari konten sederhana. Ini bukti bahwa siapa pun bisa.

Bayangkan seorang anggota PRM di desa kecil, tanpa modal besar, tetapi punya hp atau laptop, dan koneksi internet. Ia menggunakan AI untuk membuat ilustrasi digital, kemudian menjualnya di platform mikrostock. Ada juga yang membuat konten YouTube atau TikTok dengan bantuan AI: dari membuat skrip, narasi suara, sampai video animasi. Hasilnya? Monetisasi dari iklan, komisi afiliasi, atau penjualan produk digital.

Teknologi AI ini inklusif. Tidak ada alasan lagi “saya gaptek” atau “ini urusan anak muda.” Bukan soal umur atau keahlian, tapi soal kemauan untuk belajar dan memulai. 

Peluang Besar untuk PCM dan PRM

Bagi banyak PCM dan PRM, membangun AUM konvensional yang membutuhkan modal dan sumber daya yang besar akan terasa sulit. Namun, dengan teknologi AI, peluang ini menjadi lebih terjangkau dan mampu dilakukan oleh siapa saja. Tidak lagi diperlukan tanah luas atau gedung mewah, cukup dengan perangkat sederhana dan internet yang stabil, AUM digital bisa dimulai.

Ada beberapa cara yang bisa langsung diimplementasikan oleh Muhammadiyah untuk mengembangkan AUM digital, yaitu antara lain:

Pertama, pelatihan dan pendampingan. Pengembangan AUM digital memerlukan dukungan nyata dari struktur di atasnya. PDM dan PWM dapat mengambil peran strategis dengan mengadakan pelatihan aplikatif dan berkelanjutan bagi PCM dan PRM. Materinya mencakup pembuatan akun, produksi aset digital berbasis AI, serta cara unggah dan monetisasi di berbagai platform. Pendampingan seperti ini akan mempercepat proses adaptasi, sekaligus membangun kepercayaan diri kader untuk memulai AUM digital secara mandiri.

Kedua, membuat akun di platform Microstock. PCM dan PRM bisa memanfaatkan platform microstock yang saat ini menerima karya hasil AI seperti Adobestock atau Arabsstock untuk menjual karya digital yang dihasilkan dengan bantuan AI. Gambar, ilustrasi, dan foto rekayasa digital yang dihasilkan AI dapat dijual dengan mudah, dan ini bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang berkelanjutan. Karena aset ini akan tetap ada meskipun telah dibeli beberapa kali, sehingga akan menjadi passive income bagi PCM dan PRM.

Ketiga, membuat konten digital yang produktif dan menghasilkan. PCM dan PRM dapat memanfaatkan teknologi AI untuk membangun kanal YouTube yang berisi konten edukatif, dakwah, atau inspiratif. Konten-konten ini dapat dihasilkan secara efisien menggunakan bantuan AI—mulai dari penulisan skrip, pengisian suara, hingga pembuatan video animasi. Setelah memenuhi syarat tertentu, kanal tersebut dapat dimonetisasi dan menjadi sumber pendapatan rutin.

Selain YouTube, peluang besar juga terbuka di platform seperti TikTok, di mana PCM dan PRM bisa membuat konten iklan untuk berbagai produk. Jika dulu seorang affiliator harus membeli atau meminta produk untuk diiklankan, kini cukup dengan foto produk, AI mampu menghasilkan video promosi dinamis maupun gambar iklan statis yang menarik. Dari situ, PCM dan PRM bisa mulai mengiklankan produk secara online dan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang terjadi. 

Membangun AUM Tak Lagi Sekedar Angan

Zaman sudah berubah. Dulu, untuk membangun AUM, kita harus mengumpulkan tanah, membangun gedung, mencari pegawai. Sekarang, cukup dengan niat kuat, HP atau laptop di tangan, dan jaringan internet yang stabil, sebuah AUM digital bisa dibangun.

Tentu saja, ini bukan berarti AUM konvensional tak lagi penting. Justru kita memperluas medan amal usaha agar lebih inklusif dan adaptif terhadap zaman. AUM digital bukan saingan, tapi pelengkap. Terutama untuk PCM dan PRM yang belum mampu membangun AUM fisik.

Di era ini, dakwah dan ekonomi bisa bersatu dalam bentuk digital. Kuncinya ada pada kemauan untuk belajar dan berkolaborasi. Jangan biarkan PCM dan PRM kita hanya jadi tempat rapat dan pengajian. Jadikan ia juga rumah produksi konten kreatif yang bermanfaat dan berdampak bagi umat.

Mari mulai. Mari bergerak. AUM digital bukan sekadar ide. Ia adalah peluang nyata yang kini menunggu untuk dijemput.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Amalia Irfani Berbanggalah para guru dipenjuru ibu Pertiwi, profesi yang dipilih sebagai ruan....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Wawasan

Oleh: Bahrus Surur-Iyunk Anggota LPCRPM PWM Jatim, alumni Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Lamong....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Wawasan

Rekonsiliasi Pasca Ramadhan: Membangun Jembatan Perdamaian dan Persatuan Oleh: Pandu Pribadi, S.Si.....

Suara Muhammadiyah

17 April 2024

Wawasan

Oleh: Bahren Nurdin Bayangkan saat Jumatan di masjid lokal Anda: Khotib berdiri di mimbar, mengucap....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Wawasan

Mencipta Sejarah: Kelahiran IMM Achmad Yani Oleh: Muh Ramdani Ningkiula, Ketua Bidang Hikmah PK IMM....

Suara Muhammadiyah

16 March 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah