BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah Jawa barat dilaksanakan pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dengan mengangkat tema Sukses Bermuhammadiyah “Menuju Pribadi Muslim Yang Sebenar-benarnya”. Acara ini dihadiri oleh dr H Agus Sukaca, MKes Anggota Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pembicara pada kesempatan tersebut.
Dalam paparannya, Agus mengatakan sebagai umat Muslim harus bisa mewujudkan nilai-nilai Islam secara terpatri di dalam diri sendiri. Hal itu akan mendorong terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap harinya akan bernilai ibadah di hadapan Allah.
“Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya ini akan kita capai dengan mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi sehingga idealnya seluruh aktivitas yang kita lakukan itu adalah aktivitas yang bernilai ibadah. Oleh karena itu, aktivitasnya harus sesuai dengan petunjuk Allah,” ucapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Agus ini sesuai dengan tujuan penciptaan manusia pada Surat Adz-Dzariyat ayat ke 56. Di dalam surat tersebut Allah telah menjelaskan bahwa Allah menciptakan makhluk-makhluknya untuk beribadah kepada Allah sekalipun itu jin.
“Inilah seharusnya totalitas hidup kita itu adalah untuk ibadah,” ungkapnya.
Agus menyampaikan sebagai pribadi Muslim, harus selalu bisa melakukan cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setidaknya ada 3 jenis aktivitas Muslim untuk bisa menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya yakniPertama, melaksanakan perintah Allah, Kedua, menjauhi larangan Allah, Ketiga, melakukan aktivitas yang diizinkan Allah. jika Ia menanamkan sikap menjadi pribadi Muslim yang sebenar-benarnya.
“Ini adalah contoh aktivitas yang bisa kita terapkan untuk menjadi pribadi Muslim yang sebenar-benarnya,seperti belajar, berdakwah, berorganisasi, beramal saleh dan lain sebagainya. Aktivitas seperti ini akan bisa terwujud jika kita punya akhlak Al-Qur’an,” tambahnya.
Agus menegaskan menjadi pribadi yang sebenar-benarnya harus memiliki sikap tauhid. Ia mengungkapkan inti dari tauhid adalah sebagai kunci dalam melakukan segala aktivitas di dunia ini.
“Inti dari tauhid adalah menjadikan Allah sebagai pertimbangan terpenting dalam berfikir untuk memutuskan melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas. Yang dijadikan pertimbangan untuk berfikir melakukan aktivitas itu adalah Allah,” pungkasnya. (Alle)