Menakar Manfaat Rakernas APSI PTMA 2025 dan Strategi Masa Depan
Oleh: Rusydi Umar, S.T. M.T., Ph.D., Anggota MPI PP Muhammadiyah (2015-2022), Dosen Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Program Studi Informatika Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APSI PTMA) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menjadi momentum strategis dalam pengembangan program studi informatika di lingkungan PTMA. Diikuti oleh 70 peserta dari 30 perguruan tinggi dan 38 program studi, perhelatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi organisasi, namun juga momen penting untuk menyusun strategi kolektif dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era digital.
Rakernas APSI PTMA tahun ini mengusung semangat kebersamaan melalui konsep gendong geret yang dipopulerkan oleh Ketua Umum APSI PTMA. Konsep ini mengajak para pengelola program studi untuk saling membantu, menarik, dan bekerja sama dalam upaya memajukan institusi masing-masing. Ini adalah sebuah pendekatan yang tidak hanya relevan dalam konteks PTMA, tetapi juga sangat sesuai dengan semangat ta’awun dalam ajaran Islam. Dalam perspektif pendidikan tinggi, gendong geret dapat menjadi kekuatan utama untuk mempercepat akreditasi, memperkuat tata kelola perguruan tinggi, dan meningkatkan kompetensi serta kesejahteraan dosen.
Rakernas APSI PTMA 2025 menawarkan banyak manfaat strategis bagi anggotanya, terutama dalam meningkatkan kualitas akademik dan institusional. Salah satu fokus utama yang dibahas adalah pentingnya peningkatan akreditasi program studi. Dalam dunia pendidikan tinggi, akreditasi adalah parameter penting yang tidak hanya menunjukkan kualitas institusi, tetapi juga menjadi prasyarat dalam pengembangan karier dosen dan mobilitas mahasiswa. Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) versi baru dan pendampingan akreditasi internasional, APSI PTMA menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat daya saing global program studi informatika di lingkungan PTMA.
Namun, akreditasi saja tidak cukup. Untuk menjawab kebutuhan industri dan perkembangan teknologi yang begitu cepat, kurikulum harus adaptif dan relevan. Oleh karena itu, Rakernas ini juga menitikberatkan pada penerapan Outcome Based Education (OBE) yang berfokus pada capaian pembelajaran lulusan (CPL). Melalui Workshop Kurikulum OBE, Penyusunan Panduan Capstone Project, Case Base Method, dan Problem Based Learning (PBL), APSI PTMA berupaya agar kurikulum yang diterapkan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Tidak hanya dalam aspek akademik, Rakernas APSI PTMA 2025 juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi penelitian dan publikasi ilmiah. Di era globalisasi ilmu pengetahuan, kolaborasi internasional menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan kualitas riset. Oleh karena itu, APSI PTMA mendorong kolaborasi penelitian internasional, serta diseminasi hasil riset non-publikasi yang dapat memperluas jaringan riset di tingkat global. Lebih jauh, pembentukan jurnal APSI PTMA yang ditargetkan terindeks SINTA 2, akan menjadi sarana strategis untuk memfasilitasi publikasi ilmiah para dosen dan peneliti di lingkungan PTMA.
Selain pengembangan akademik dan penelitian, APSI PTMA juga menunjukkan komitmen dalam pengabdian masyarakat. Dalam Rakernas ini, diluncurkan program “APSI UNTUK NEGERI” yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui penerapan ilmu informatika yang solutif dan inovatif. Program ini tidak hanya memperkuat peran PTMA sebagai agen perubahan sosial, tetapi juga memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dan dosen dalam menerapkan ilmu pengetahuan di masyarakat.
Namun, manfaat strategis ini tidak akan maksimal tanpa adanya sinergi yang kuat di antara anggota APSI PTMA. Oleh karena itu, konsep gendong geret diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung dalam menguatkan kolaborasi lintas program studi. Dengan saling berbagi sumber daya dan saling membantu dalam menghadapi berbagai tantangan, institusi-institusi di bawah naungan PTMA akan lebih siap bersaing secara global.
Meskipun berbagai program strategis telah dirumuskan dalam Rakernas ini, ada beberapa hal yang perlu diperkuat agar APSI PTMA dapat lebih optimal dalam menjalankan perannya. Pertama, digitalisasi dan integrasi data harus menjadi prioritas utama. Dalam era big data dan Internet of Things (IoT), pengelolaan data secara digital menjadi sangat penting. APSI PTMA perlu membangun basis data pemetaan prodi dan research funding yang terintegrasi dan dapat diakses secara real-time. Ini tidak hanya akan mempermudah monitoring dan evaluasi, tetapi juga memperkuat pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Kedua, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul harus terus digalakkan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi PTMA adalah masih terbatasnya jumlah dosen dengan kualifikasi doktoral. Oleh karena itu, APSI PTMA perlu lebih proaktif dalam mendorong dosen untuk melanjutkan studi hingga jenjang S-3, terutama di bidang informatika dan ilmu komputer. Program pendataan baseline jabatan fungsional dan sertifikasi kompetensi juga perlu dioptimalkan untuk memperkuat kapasitas SDM secara komprehensif.
Ketiga, penguatan kolaborasi internasional harus diperluas, tidak hanya dalam riset tetapi juga dalam pengabdian masyarakat skala internasional. Dengan memperkuat jejaring internasional, APSI PTMA akan memiliki akses yang lebih luas terhadap sumber daya pengetahuan dan peluang kerja sama global.
Terakhir, pengembangan platform digital untuk komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif perlu segera diwujudkan. Update website, kartu anggota, dan sosial media bukan hanya sekadar formalitas, tetapi harus dijadikan sarana komunikasi yang efektif dan interaktif.
Rakernas APSI PTMA 2025 bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi momentum strategis untuk menyatukan visi dan misi dalam memajukan program studi informatika di lingkungan PTMA. Dengan semangat gendong geret dan strategi kolektif yang terukur, APSI PTMA memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh anggota APSI PTMA. Kepemimpinan yang visioner, sinergi yang solid, serta adaptasi yang cepat terhadap dinamika teknologi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di masa depan.
Dengan demikian, APSI PTMA diharapkan tidak hanya menjadi asosiasi yang solid, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi dan kemajuan dalam bidang informatika di Indonesia. Semoga semangat gendong geret terus menginspirasi dan membawa manfaat yang nyata bagi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan bangsa.