Mencipta Sejarah: Kelahiran IMM Achmad Yani
Oleh: Muh Ramdani Ningkiula, Ketua Bidang Hikmah PK IMM Achmad Yani
Hadirnya IMM di lingkup kampus Non-PTMA tentu menjadi tantangan yang berat bagi siapa saja yang memilih jalan untuk berkiprah di dalam IMM. Sebab, iklim politik dan perkaderan yang dirasakan oleh kader IMM di kampus Non-PTMA tentu lebih liar dan menantang. Maka tak jarang kader IMM yang lahir dari kampus Non-PTMA cenderung memiliki semangat dan jiwa yang lebih militan. Dengan modal itulah, kader IMM dan IMM sendiri tetap bisa mempertahankan eksistensinya di tengah keberadaannya yang terkadang minoritas.
Hadirnya IMM di kampus Non-PTMA adalah bentuk manifestasi dari perpanjangan sayap dakwah Muhammadiyah dalam ranah mahasiswa. Hal tersebut telah berhasil dilakukan oleh PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta yang telah melahirkan komisariat baru di Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang secara resmi bernama PK IMM Achmad Yani.
Sebuah Perjalanan 2021-2025
Lahirnya Komisariat Achmad Yani tidak serta-merta hadir begitu saja dalam sekejap mata. Ada cerita perjalanan sejarah yang cukup panjang di baliknya, di mana kurang lebih selama empat tahun perjalanan panjang telah dilalui. Buah yang dipetik hari ini tentu bukanlah hasil dari yang ditanam kemarin sore. Artinya, begitu juga dengan IMM Achmad Yani. Hadirnya komisariat ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan atau sekadar membuat coretan di atas kertas. Telah banyak fase dan masa-masa sulit yang telah dilalui oleh kader IMM Achmad Yani.
Ada banyak waktu, tenaga, pikiran, bahkan materi yang dimanifestasikan untuk bertahan sehingga diresmikannya Komisariat Achmad Yani ini. Terlebih lagi, kampus yang berlatar belakang militer membuat organisasi gerakan mahasiswa seperti IMM memiliki tantangan tersendiri untuk berkiprah. Namun, hal ini tidak menghalangi semangat kader IMM Achmad Yani yang telah resmi menjadi pimpinan untuk tetap melebarkan sayap dakwah Muhammadiyah.
Pada tahun 2021, merupakan permulaan sejarah dari IMM Achmad Yani. Saat itu, di bawah kepemimpinan Yamanan 2021/2022 selaku Ketua PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, Komisariat Achmad Yani masih menggunakan nama kampus sebagai identitas, yakni UNJAYA. Sehingga, ketika disebut IMM UNJAYA, itulah identitas kader IMM Achmad Yani pada saat itu. Faturahman Djaguna adalah orang pertama yang membawa IMM ke dalam Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta sekaligus orang pertama yang menyelesaikan perkaderan dasar di IMM AR Fakhruddin (DAD). Saat itu, Fatur dan Wildan mengikuti DAD dengan Komisariat Vokasi UMY.
Selanjutnya, pada tahun 2022, di bawah kepemimpinan Hafizh Renaldi (2022/2023) sebagai Ketua PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, Fatur terus melancarkan ekspansinya di UNJAYA untuk mencari kader agar perkaderan IMM di UNJAYA dapat terus berlanjut dan tidak hanya berhenti pada Fatur dan Wildan. Betul saja, pada waktu itu Fatur berhasil mendapatkan kader, walau tak banyak dan hanya bisa dihitung dengan jari, yakni berjumlah empat orang. Tiga orang di antaranya mengikuti DAD di Komisariat Rosyad Soleh UNISA, dan satu orang lainnya tetap dengan Komisariat Vokasi UMY. Dengan demikian, jumlah kader IMM di UNJAYA pada saat itu berjumlah enam orang.
Periode berganti, memasuki tahun 2023, perkaderan IMM di UNJAYA terus berlanjut. Namun, DAD periode ini masih dipegang oleh PC IMM AR Fakhruddin sebelumnya, yang berarti masih di bawah pimpinan Hafizh Renaldi. Pada periode ini, kader yang berhasil digaet oleh Fatur berjumlah tujuh orang, yang semuanya melaksanakan DAD di Komisariat Rosyad Soleh UNISA. Setelahnya, barulah Musycab diselenggarakan, dan pada periode ini PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta dipimpin oleh Hakam Biqy (2023/2024).
Pada masa kepemimpinan Hakam Biqy, IMM Achmad Yani telah memasuki masa komisariat persiapan dan hanya menunggu untuk diresmikan. Sebab, jika ditinjau dari aspek kuantitas, kader IMM Achmad Yani seharusnya telah siap untuk dilantik. Melihat jumlah akumulasi kader pada periode ini yang telah mencapai 15 orang, jumlah ini semestinya telah cukup untuk mengisi struktural dan bidang inti dalam IMM. Namun, karena pada periode ini terhambat pada proses administrasi, IMM Achmad Yani batal dilantik pada masa kepemimpinan Hakam Biqy.
Berakhirnya periode Hakam Biqy sebagai Ketua PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta (2023/2024) ditandai dengan terpilihnya Bramastha Alfanda S sebagai Ketua PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta periode 2024/2025. Pada masa ini, kader IMM yang digaet oleh Fatur juga bertambah. Jika dilihat dari periode-periode sebelumnya, kader IMM Achmad Yani terus meningkat jumlahnya, walau tidak begitu signifikan. Pada periode ini, kader IMM yang berhasil digaet oleh Fatur berjumlah sembilan orang yang melaksanakan DAD di Komisariat FAI UMY.
Jika diakumulasikan dari tahun 2021 hingga periode ini, jumlah kader IMM Achmad Yani telah mencapai 22 orang. Jumlah ini telah lebih dari cukup untuk mendirikan sebuah komisariat. Benar saja, tak butuh waktu lama, Bramastha Alfanda S, di bawah kepemimpinannya selaku Ketua PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, langsung melantik IMM dari Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan resmi menggunakan nomenklatur IMM Achmad Yani sebagai nama resmi komisariat.
Perayaan & Permulaan
Pada Sabtu (15/6/2025), IMM Achmad Yani resmi lahir sebagai komisariat. Hal ini ditandai dengan serangkaian prosesi pelantikan dengan tema “Meneguhkan Sayap Dakwah Kemuhammadiyahan dengan Spirit Kejuangan Achmad Yani” kepada PK IMM Achmad Yani di bawah naungan Pimpinan Cabang AR Fakhruddin Kota Yogyakarta. Pada kesempatan ini, IMM Achmad Yani diketuai oleh Muh Farid Supele selaku Ketua Umum pertama dalam periode pertama berdirinya Komisariat Achmad Yani. Pelantikan IMM Achmad Yani bertepatan sehari setelah Milad IMM yang ke-61. Pelantikan ini bagaikan kado Milad yang diberikan kepada Pimpinan Komisariat IMM Achmad Yani yang tengah dilantik.
Tentu, momen manis ini adalah hal yang paling dinantikan oleh para pelaku sejarah yang terlibat, terutama kader IMM Achmad Yani sendiri dalam kelahiran IMM Achmad Yani. Pelantikan ini bukan hanya sekadar perayaan seremonial belaka, tetapi juga menjadi tonggak sejarah baru untuk meneruskan spirit perjuangan dakwah sebagaimana tema pelantikan yang diusung, yaitu “Meneguhkan Sayap Dakwah Kemuhammadiyahan dengan Spirit Kejuangan Achmad Yani” bagi IMM Achmad Yani.