Oleh: Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, Ketua PDM Jakarta Timur
Istilah dan konsep “Islam Berkemajuan” yang dikembangkan Persyarikatan merupakan suatu pandangan keagamaan yang digunakan sebagai pedoman warga persyarikatan untuk dapat menjalankan dakwah dengan kontak kekinian sebagai bingkai pemikiran Muhammadiyah dalam memasuki zaman yang kompleks. Sehingga, pemikiran atau penafsiran Islam harus selalu dikembangkan guna menghidupkan spirit pembaruan akan kemajuan peradaban umat Islam.
Namun, istilah “Islam berkemajuan” ini ditolak oleh sebagian warga persyarikatan karena sejatinya Islam merupakan suatu ajaran yang akan selalu dapat mengikuti kemajuan peradaban umat Islam. Sehingga, istilah ini saat ini kemudian dibingkai menjadi “Gerakan Islam Berkemajuan”. Penambahan kata “Gerakan” menunjukkan bahwa spirit persyarikatan sebagai suatu organisasi yang bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam sebenar-benarnya.
Sebagai organisasi, Muhammadiyah telah berkontribusi signifikan bagi kemajuan di Indonesia, tidak hanya bagi umat Islam melainkan juga umat beragama lainnya. Hal ini dibuktikan dengan pendirian berbagai sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit di seluruh Indonesia, termasuk di provinsi-provinsi dimana muslim merupakan minoritas. Beberapa pencapaian terbaru yang telah dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah ialah dengan pendirian sekolah dan universitas Muhammadiyah di Malaysia dan Australia.
Sejatinya Gerakan yang telah dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan merupakan Gerakan Islam berkemajuan di masanya. Prof. K.H. Din Syamsudin, MA., Ph.D (Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2010 dan 2010-2015) menyampaikan bahwa saat ini Persyarikatan harus mampu menjadi pelopor Gerakan Islam berke-Unggulan. Makna berke-Unggulan ialah seluruh pimpinan persyarikatan di berbagai level dan pimpinan amal usaha tidak hanya melakukan business as usual, tetapi harus melakukan aksi bagaimana menjadi Gerakan yang berkeunggulan.
Dengan landasan nilai Islam yang kuat dan semangat keberagaman, Persyarikatan Muhammadiyah berhasil menjadi pionir dalam menyediakan solusi terhadap tantangan dan peluang yang dihadapi umat Muslim di Indonesia. Namun, hal ini tidak cukup melainkan Persyarikatan harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain. Mewujudkan Gerakan yang berkeunggulan harus melibatkan beberapa strategi yang mencakup berbagai aspek, termasuk dalam bidang Pendidikan, sosial, dakwah, dan ekonomi.
Tulisan ini mencoba menawarkan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan Gerakan Persyarikatan Berkeunggulan. Pertama, salah satu pilar utama Muhammadiyah adalah pendidikan. Organisasi ini telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Pendidikan yang diusung oleh Muhammadiyah tidak hanya bertujuan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter yang kuat, berlandaskan nilai-nilai Islam. Dengan cara ini, Muhammadiyah memastikan bahwa umatnya dapat bersaing secara global sambil tetap teguh pada prinsip-prinsip moral dan keimanan.
Namun pertanyaannya dari sekian ribu sekolah dan sekian ratus perguruan tinggi, berapa persen yang benar-benar memiliki keunggulan dibandingkan dengan sekolah atau perguruan tinggi yang dikelola oleh pihak lain. Saat ini, masih banyak AUM sekolah dan perguruan tinggi yang hanya menjalankan proses bisnis biasa tanpa adanya suatu proses menuju keunggulan.
Oleh karenanya peningkatan mutu Pendidikan dari Tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus dilakukan. Setiap AUM harus mampu menunjukkan apa yang menjadi pembeda dan keunggulan mereka dibandingkan dengan sekolah sejenis. Materi ISMUBA perlu diperkuat karena ini adalah fondasi dasar pembeda AUM Pendidikan yang dikelola oleh Muhammadiyah. Majelis Dikdasmen pada tiap level pimpinan perlu memikirkan secara serius untuk peningkatan kualitas Pendidikan ini, termasuk memberikan pelatihan secara berkala kepada para guru.
Muhammadiyah juga terlibat dalam sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial. Melalui rumah sakit, klinik, dan program-program kemanusiaan, Muhammadiyah tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Ini menciptakan efek domino yang positif, di mana masyarakat yang sehat dan sejahtera memiliki potensi lebih besar untuk berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, Muhammadiyah telah menginisiasi berbagai program ekonomi yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat ekonomi lemah. Koperasi dan usaha mikro menjadi fokus, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan pelatihan dan dukungan kepada wirausahawan kecil. Dengan cara ini, Muhammadiyah berusaha mengurangi disparitas ekonomi dan memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat terhadap peluang ekonomi.
Sebagai organisasi kemasyarakatan yang fokus pada Gerakan dakwah Islam, maka penguatan nilai-nilai keagamaan perlu dilakukan secara terstruktur. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat Pendidikan agama dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari warga persyarikatan. Mengingat perkembangan zaman yang semakin terdisrupsi, Muhammadiyah perlu lebih mengintensifkan dakwah-dakwah menggunakan berbagai platform digital. Hal ini sebagai upaya pencegahan masuknya paham keagamaan yang radikal ke generasi muda.
Muhammadiyah mengakui keberagaman sebagai sebuah kekayaan, bukan sebagai ancaman. Organisasi ini secara konsisten mendorong dialog antaragama dan mengamalkan sikap toleransi. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat ikatan di antara umat Islam, tetapi juga menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis di tengah-tengah masyarakat yang heterogen.
Dengan pendekatan holistik ini, Muhammadiyah tidak hanya menjadi gerakan Islam, tetapi juga kekuatan positif yang memajukan kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai pionir dalam pemberdayaan umat, Muhammadiyah terus berperan sebagai agen perubahan yang berkomitmen untuk menciptakan masyarakat Islam yang berkeunggulan dan berkontribusi pada kesejahteraan umum.