Menjadi Aktivis Sekaligus Ahli di Bidangnya

Publish

22 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
168
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menjadi Aktivis Sekaligus Ahli di Bidangnya

Oleh: Noval Sahnitri/Ketua Bidang KDI PW IPM Lampung/Anggota Bidang LH PC IMM Kota Metro

 

 

Peradaban selalu bergerak secara dinamis. Di era modern saat ini, kita dihadapkan dengan segala kemudahan yang justru belum tentu benar-benar memudahkan hidup kita. Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, baik dilihat dari sisi purifikasi dan modernisasi, selalu terus berupaya untuk mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Artinya hal tersebut, mengisyaratkan kepada kita semua, khususnya sebagai yang dikatakan Kader Muhammadiyah untuk mampu menyesuaikan diri dengan segala dinamika perubahan globalisasi yang terjadi.

Sebagai aktivis Muhammadiyah ataupun yang masih bergelut di ortom, sudah banyak hal yang kita dilakukan. Namun, tidak sedikit menjumpai Kader Muhammadiyah yang merasa bimbang setelah lulus kuliah. Ada yang mengeluh karena sampai detik ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan, karena hanya sebatas mengandalkan ijazah semata tanpa kompetensi tambahan.

Untuk itu, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Kenali Diri dan Potensi yang Dimiliki

Banyak diantara dari teman-teman kita yang belum mengenal dirinya sendiri dan masih bingung menentukan arah kedepan. Ada yang merasa salah jurusan, lalu memilih pindah, tetap bertahan, atau bahkan berhenti kuliah.

Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal bagaimana kita memandang dan memilih untuk memperbaiki dan mengembangkan kekurangan atau kelebihan. Namun dalam hal ini, mari kita kembangkan apa yang menjadi kelebihan pada diri kita. Jika seandainya sampai detik ini belum tahu apa kelebihan atau potensi diri, ada banyak cara untuk bisa mengetahuinya, misalnya dengan tes kepribadian seperti, STIFIN, MBTI, DISC, OCEAN atau berkonsultasi langsung dengan psikolog. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar.

Hal diatas hanya opsi bukan untuk harus dilakukan, yang terpenting adalah bukanlah pada tes tersebut, melainkan kesadaran dan tekad untuk menggali potensi. Jika suka menulis, jadilah penulis profesional. Jika suka berdagang, jadilah pembisnis yang handal. Jika suka bermain media sosial, jadilah konten kreator yang berkualitas. Jika suka menyanyi, jadilah penyanyi muslim yang cakap. Apapun minatmu, tekunilah hingga ahli di bidang itu.

Fokus dan Konsisten dalam Mengembangkan Potensi

Menjadi ahli di suatu bidang butuh waktu dan proses. Bergabung dalam komunitas yang sesuai minat dan bakat menjadi salah satu langka awal dan alternatif untuk bisa membantu mengembangkan potensi apa yang dimiliki dan tentunya akan membuat kehidupan kita lebih berwarna. Jika sudah bergabung dengan komunitas, tak hanya sekadar mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan kita, akan tetapi lebih dari itu, karena kita bisa berjumpa dengan orang lain dan tentunya ini akan memperkaya pengalaman sosial kita.

Di tengah era yang serba cepat dan mudah ini akan menjadi tantangan tersulit dan terbesar untuk mengembangkan potensi yang kita miliki. Maka, manajemen waktu menjadi kunci yang dibutuhkan. Banyak referensi tentang bagaimana cara manajemen waktu yang baik, bisa ditemukan di Google, YouTube, Instagram, jurnal ilmiah atau buku. Salah satu yang bisa menjadi bahan referensi yang direkomendasikan adalah membaca buku Atomic Habits karya James Clear. 

Namun yang perlu digarisbawahi dari sekian referensi yang ada, pilihlah yang paling cocok dan benar-benar bisa kamu terapkan. Ingat, untuk menjadi ahli, fokuslah pada satu hal dulu. Jangan mengejar terlalu banyak bidang sekaligus. Lihatlah para komika profesional-mereka fokus di satu bidang hingga sukses, baru kemudian merambah ke bidang yang lain. Maka fokuslah dan lakukan seribu cara bahkan bila perlu sampai sejuta cara untuk menggapainya hingga sukses.

Tetap Aktif Sebagai Aktifis

Jangan sampai kita berhenti menjadi aktivis hanya karena sedang mengembangkan potensi pribadi. Justru menjadi aktivis itu tetap penting, karena dengan aktif di berbagai kegiatan yang akan melatih banyak kemampuan seperti, komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, empati  dan yang tak kalah penting juga relasi dan pengalaman yang sangat berharga.

Memang hal ini, tidak mudah untuk dilakukan. Namun, percayalah, yang hari ini sedang aktif di Muhammadiyah ataupun ortom selama dijalani dengan keikhlasan, segala aktivitas yang dilakukan akan berbuah keberkahan yang selalu menyelimuti dalam setiap proses tujuan kita masing-masing serta memberikan kontribusi besar dalam perjalanan kita.

K.H. Ahmad Dahlan sebelum mendirikan Muhammadiyah, beliau juga aktif mengikuti berbagai macam organisasi, seperti Sarekat Dagang Islam dan Budi Utomo. Dari situlah beliau mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkannya. Seandainya dulu beliau ketika mendirikan Muhammadiyah memilih fokusnya pada gerakan politik, mungkin Muhammadiyah tidak akan menjadi gerakan pendidikan seperti sekarang ini. Namun, dengan kegigihannya dengan terus menggeluti di bidang pendidikan, beliau sukses menjadi seorang pendidik dan Muhammadiyah sampai hari ini dikenal dengan gerakan pendidikanya yang unggul dan berkemajuan.

Berikan Ruang Ekpresi dan Apresiasi Bagi Kader

Poin ini, hanya bersifat opsional, mengingat dinamika di tubuh Muhammadiyah itu sendiri sangat beragam. Ruang ekspresi yang dimaksud memberikan fasilitas kepada kader-kader Muhammadiyah yang memang sungguh-sungguh untuk mau belajar dan mau membesarkan Muhammadiyah. Namun, hal ini tidak mudah untuk dilakukan, karena memang kondisinya tak semua Muhammadiyah untuk memungkinkan akan tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Ada hal yang mudah bisa untuk dilakukan, misalnya, dalam setiap pembukaan acara, berikan kesempatan bagi kader untuk tampil atau memimpin.

Jika belum bisa memberikan ruang untuk berekspresi, maka setidaknya berikan minimal apresiasi kepadanya. Bisa dengan ucapan terimakasih, hadiah kecil atau sekadar ajakan ngopi bersama. Hal-hal sederhana seperti ini mampu membangkitkan semangat dan loyalitas kader.

Kesimpulan

Dalam hal ini, ketika menjadi kader di Muhammadiyah ataupun di ortom adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa. Dengan aktif berorganisasi, kita belajar banyak hal. Namun, proses belajar ini harus disertai kontribusi nyata. Jangan sampai kita hanya sebatas ada, tapi tidak berbuat apa-apa. Selain dari hal itu juga, sebagai aktivis, kita juga harus memperhatikan diri kita mau dibawa kemana dan kedepan mau berbuat apa. Maka kenali diri dan potensi kita. Jadilah aktivis yang juga ahli di bidangnya. Dengan begitu, kita tidak hanya membesarkan diri, akan tetapi kita juga membangun Muhammadiyah menjadi besar di lingkungan masing-masing melalui kompetensi yang kita miliki.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Meningkatkan Kebermaknaan ‘Idul Adha Oleh: Mohammad Fakhrudin Bersyukurlah kita! Pada saat i....

Suara Muhammadiyah

31 May 2024

Wawasan

Kurikulum Holistik: Pendidikan Masa Depan Berkelanjutan Rizal Arizaldy Ramly, Mahasiswa Univer....

Suara Muhammadiyah

13 December 2023

Wawasan

Isra Miraj dan Rekonstruksi Perilaku Sosial Oleh: Fokky Fuad Wasitaatmadja, Associate Professor Uni....

Suara Muhammadiyah

27 January 2025

Wawasan

Industri Fashion Halal Oleh: Andy Putra Wijaya, Dosen Perbankan Syariah, Universitas Ahmad Dahlan ....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Wawasan

Oleh: Mu’arif Jika pada masa pembentukan Muhammadiyah belum terakomodir unsur pembantu pimpin....

Suara Muhammadiyah

23 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah