Menjadi Orang Tua Ideal (Bijak) di Era Digital
Oleh: Wakhidah Noor Agustina, S.Si., Ketua Cabang ‘Aisyiyah Kota 3 Kudus dan Pengajar di SMA Negeri 2 Kudus
Menjadi orang tua di era digital adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan. Perkembangan teknologi, terutama media sosial, telah mengubah lanskap kehidupan anak-anak secara signifikan. Dalam konteks ini, pesan Ali bin Abi Thalib, "Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu," menjadi semakin relevan.
Pendidikan karakter menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan era digital. Anak-anak perlu dibekali dengan nilai-nilai agama dan moral yang kuat sejak dini agar mampu menyaring informasi yang berlimpah di dunia maya. Sebagaimana firman Allah dalam QS At-Tahrim ayat 6, kita diamanahkan untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Hadis Nabi SAW juga menegaskan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter anak.
Mendidik anak sejak dalam kandungan adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan mengikuti petunjuk Islam, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak sejak dini. Ketika anak tumbuh, orang tua perlu menjadi teladan yang baik. Anak-anak belajar melalui peniruan, sehingga perilaku orang tua akan sangat memengaruhi pembentukan karakter mereka.
Untuk menjadi orang tua yang bijak di era digital, selain memberikan pendidikan agama, orang tua juga perlu melakukan beberapa hal penting, diantaranya:
Pertama, membatasi waktu penggunaan gadget. Tetapkan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan gadget dan pastikan anak-anak memiliki aktivitas lain yang bermanfaat.
Kedua, mengajarkan literasi digital. Ajarkan anak-anak untuk berpikir kritis, membedakan informasi yang benar dan salah, serta mengenali potensi bahaya di dunia maya.
Ketiga, membangun komunikasi yang terbuka. Ciptakan suasana yang nyaman bagi anak-anak untuk berbagi pikiran dan perasaan mereka.
Keempat, memberikan dukungan emosional. Dampingi anak-anak dalam menghadapi berbagai tantangan yang mereka hadapi.
Kelima, mendoakan. Doa adalah senjata paling ampuh yang kita miliki. Mari kita panjatkan doa setiap hari agar anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang sholih dan sholihah, berakhlak mulia, dan sukses di dunia serta akhirat. Ingatlah, doa orang tua adalah doa yang mustajab
Untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan anak, luangkan waktu berkualitas bersama mereka tanpa gangguan gadget. Misalnya, saat makan malam, matikan televisi dan ponsel, lalu ajak anak bercerita tentang hari-harinya. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas di dunia nyata, seperti bermain di luar, membaca buku, atau berkebun. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat mengajarkan anak tentang alam dan lingkungan sekitar
Menjadi orang tua di era digital memang penuh tantangan. Jika Anda merasa membutuhkan dukungan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bergabunglah dengan komunitas orang tua di media sosial atau mengikuti forum diskusi online. Anda akan menemukan banyak orang tua yang menghadapi masalah serupa dan dapat saling berbagi tips dan pengalaman. Jika masalah yang Anda hadapi terasa lebih kompleks, konsultasikan dengan psikolog anak atau ahli lainnya.
Mereka dapat memberikan saran dan dukungan yang lebih spesifik untuk membantu Anda mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Pendidikan karakter di era digital bukanlah sekadar tentang menghindari dampak negatif teknologi, tetapi juga tentang memanfaatkan potensi positifnya untuk membentuk karakter yang kuat dan nilai-nilai moral yang baik pada generasi muda. Hal ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan kesempatan di masa depan (Wakhidah Noor Agustina).