Milad 107 Hizbul Wathan, Momentum Bertumbuh, Utuh, dan Tangguh

Publish

22 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
68
Resepsi Milad 107 Hizbul Wathan

Resepsi Milad 107 Hizbul Wathan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bulir hujan yang disapu lampu sorot dari atas panggung menambah syahdu suasana malam itu. Ditemani dengan berbagai hiburan dan pertunjukan, malam itu seketika berubah menjadi perayaan sekaligus momen refleksi yang sempurna. Di tengah panggung ada sebuah tulisan yang sulit untuk diabaikan. Semacam mantra yang menggelorakan semangat zaman. Tulisan itu berbunyi “Bertumbuh, Utuh, dan Tangguh” yang menjadi tema resepsi Milad Hizbul Wathan ke-107. 

Berlangsung di Amphitheater Teras Malioboro pada Sabtu malam (20/12) para pandu dari berbagai daerah berkumpul. Seperti tema yang diusungnya, guyuran hujan tak menyurutkan semangat mereka untuk datang. Sebagaimana tanaman, guyuran hujan justru memantik semangat mereka untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang utuh dan tangguh.  

Izzul Muslimin, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut usia 107 bukan ukuran tua bagi sebuah organisasi kepanduan yang terus melakukan regenerasi seperti Hizbul Wathan (HW). Menurutnya, HW telah bertransformasi menjadi organisasi kepanduan yang terus bertumbuh sejak SK 1999 diterbitkan. 

“Kita bersyukur, HW hidup kembali setelah 1999, 26 tahun HW terus berkembang dan diterima oleh masyarakat. Banyak tantangan yang dihadapi HW, dan itu bisa dihadapi,” ujar Izzul. 

Namun, masih ada tantangan yang perlu dihadapi HW untuk dapat bertumbuh lebih utuh. Pertama, terkait bagaimana kemampuan HW beradaptasi di tengah perubahan zaman yang semakin kompleks. “Kita menyadari, situasinya sudah berubah. Saya bermimpi, kehadiran HW yang sekarang senantiasa ditunggu dan disenangi oleh masyarakat,” ungkapnya saat menyampaikan amanatnya. 

Kedua, jangan sampai HW berkonflik atau mengalami perpecahan. Ia berharap HW senantiasa berada dalam situasi yang harmonis dan selalu mengedepankan kepentingan bersama yang lebih besar. Ketiga, HW dituntut untuk meningkatkan kemampuan memenejerial dengan sebaik-baiknya agar dapat bersaing dengan organisasi kepanduan yang lain. 

Kita sekarang sedang dalam situasi bangsa yang memerlukan kepeloporan. Saya kira fungsi HW ada di sini adalah menghadirkan kerelawanan dalam arti yang sebenar-benarnya. Melakukan aksi kepedulian. Kerelawanan yang dibangun oleh HW harus bersifat profesional. 

“Mudah mudahan dengan Milad 107 ini dapat mengembalikan kejayaan HW, bahkan bisa lebih jaya lagi,” ujarnya mengakhiri sambutannya. 

Dalam sambutannya, Aman Suyadi, Ketua Kwartir Pusat HW menyebut HW sebagai benteng terdepan pembinaan karakter bangsa. Menurutnya, momentum milad kali ini harus menjadi ajang refleksi, konsolidasi, sekaligus proyeksi masa depan organisasi kepanduan Persyarikatan. 

Sebagai momentum refleksi, ia mengapresiasi kiprah HW yang tak terbatas sebagai tempat membangun karakter, tapi juga menjadi tempat menyemai para kader bangsa yang unggul dan berkemajuan. Oleh karena itu, melalui Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, pemerintah telah mengakomodir HW sebagai kepanduan yang setara dengan Pramuka. Itu artinya, peran HW sangatlah strategis dalam aspek gerakan kepanduan di Indonesia.

Aman pun memproyeksikan, di tahun 2026, HW akan masuk sebagai kurikulum tersendiri di PTMA. Selain itu, menurutnya, proyeksi ke depan mengharuskan HW melakukan evaluasi terhadap berbagai program yang dilakukan. Evaluasi diharapkan dapat menjaga ritme organisasi tetap sesuai dengan tujuan yang yang ditetapkan. 

Tak lupa ia juga menyinggung soal modernisasi kurikulum kepanduan di HW. Urgensi ini berkaitan dengan karakter generasi sekarang yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga dibutuhkan pembaharuan, baik dalam sistem maupun tata kelola organisasi agar tetap relevan. 

Ahmad Syauqi Soeratno, Anggota DPD RI mengatakan. Sesuai dengan karakteristikatnya, Muhammadiyah akan selalu hadir dengan kebermanfaatan hingga akhir zaman. Di sinilah peran HW menjadi sangat penting untuk memperkuat dan memperteguh peran Muhammadiyah. 

“Semoga kemanfaatan konkrit dari pandu HW ini terus berlangsung di mana-mana,” ujarnya. 

Ketua Panitia Resepsi Milad HW ke-107, Edi Prajaka menyebut Milad HW ke-107 sebagai ajang silaturahmi nasional bagi para kader HW. Menurutnya, hal ini sebagai ikhtiar untuk memperkuat, memperteguh komitmen, serta memperingati perjalanan panjang HW yang sarat akan nilai dan makna. Tema yang diusung pun menggambarkan tekad HW yang adaptif dalam menghadapi perubahan. (diko) 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LIMAPULUH KOTA, Suara Muhammadiyah- Santri Ponpes Modern Al Kautsar Muhammadiyah Harau Kabupaten Lim....

Suara Muhammadiyah

6 September 2023

Berita

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FIS....

Suara Muhammadiyah

28 April 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban dalam prog....

Suara Muhammadiyah

6 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, ....

Suara Muhammadiyah

31 July 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka mempertahankan dan menjalin silaturahmi dengan pa....

Suara Muhammadiyah

24 April 2024