Milad 113 Tahun Muhammadiyah Menyejahterakan Bangsa

Publish

18 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
128
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Milad 113 Tahun Muhammadiyah Menyejahterakan Bangsa

Oleh: Dzar Al Banna, Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Wakil Sekretaris 1 MPKSDI PP Muhammadiyah

Setiap tanggal 18 November, kita selalu diingatkan pada perjalanan panjang sebuah gerakan Islam modern yang telah mewarnai wajah Indonesia selama lebih dari satu Abad. Tahun 2025 ini, Muhammadiyah memasuki usia 113 tahun, sebuah rentang waktu yang tidak hanya mencerminkan ketahanan organisasi, tetapi juga kemampuannya beradaptasi di tengah arus perubahan zaman. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, Muhammadiyah muncul sebagai organisasi yang tetap tenang, teratur, dan berorientasi pada kebermanfaatan. Ia tidak bergerak serampangan, tidak menyusun program asal-asalan, dan tidak tergoda oleh hiruk pikuk kepentingan jangka pendek. Sebaliknya, Muhammadiyah dikenal memiliki kepemimpinan  yang kuat dan manajerial yang rapi, sehingga wajar jika kepercayaan publik terhadap organisasi ini terus meningkat.

Ketika Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Yogyakarta, ia membawa satu gagasan besar: bagaimana Islam bisa menjadi kekuatan pembaruan yang mencerahkan umat. Bukan hanya pada tataran ibadah, tetapi juga dalam pendidikan, kesehatan, pemikiran sosial, dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Dari gagasan itu lahirlah model kepemimpinan Muhammadiyah yang khas yakni visioner, rasional, progresif, dan sangat menghormati proses musyawarah. Tidak heran jika hingga hari ini, pergantian periode kepemimpinan Muhammadiyah berjalan dengan tertib, damai, dan produktif. Tidak ada gejolak berlebihan tidak ada perebutan kursi yang mencederai marwah organisasi.

Kepercayaan Masyarakat

Fenomena meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah dalam beberapa tahun terakhir bukanlah kebetulan. Ada beberapa faktor yang membuat publik semakin yakin bahwa organisasi ini layak menjadi mitra perubahan bangsa. Rumah sakit, panti asuhan, sekolah, dan perguruan tinggi Muhammadiyah bekerja setiap hari memberikan layanan terbaik bagi masyarakat ini bentuk konsistensi kerja nyata Muhammadiyah. Seandainya Muhammadiyah Berhenti melayani tentu salah satu pilar bangsa ini akan runtuh. Muhammadiyah hadir ketika bencana melanda, ketika pandemi merebak, dan ketika masyarakat membutuhkan solusi nyata.

Persoalan integritas dan netralitas Muhammadiyah tentu sangat dipercaya publik karena Muhammadiyah selalu menjaga diri dari tarik-menarik kepentingan politik praktis. Sikap ini membuat masyarakat melihatnya sebagai suara moral yang jernih dan dapat dipercaya. Muhammadiyah sebagai gerakan yang inklusif dan moderat tidak hanya melayani warga persyarikatan saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang. Termasuk dalam hal transparansi dan akuntabilitas manajerial. Muhammadiyah dalam sistem laporan, audit, dan mekanismen organisasi membuat publik merasa aman menitipkan amanahnya melalui Muhammadiyah.

Memajukan Kesejahteraan Bangsa

Pimpinan Pusat Muhammadiyah memperingati milad ke-113 tahun ini dengan tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” dengan fokus pada tiga sasaran. Pertama, Muhammadiyah melalui gerakannya terus berkomitmen dan berusaha memperkuat dan memperluas usaha dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Kedua, Muhammadiyah terus mendorong dan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan umum dalam usaha menjalankan perintah UUD 1945 yang semakin nyata dan merata, lebih khusus bagi kesejahteraan rakyat dalam pondasi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sejalan sila kelima Pancasila. Ketiga, Kesejahteraan yang diharapkan menumbuhkan kesejahteraan sosial-ekonomi yang memiliki tumpuan pada kesejahteraan ruhaniah, yaitu sejahtera spiritual dan moral, sehingga melahirkan kesejahteraan yang utuh lahir dan batin.

Sejak awal, Muhammadiyah tidak pernah memisahkan dakwah dari usaha memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Dalam pandangan Muhammadiyah, kesejahteraan tidak sekadar ekonomi semata, tetapi mencakup kesejahteraan pendidikan, kesehatan, layanan sosial, layanan spiritual, dan moral. Muhammadiyah menghadirkan pendidikan yang memerdekakan, layanan kesehatan yang humanis, pemberdayaan ekonomi yang memberdayakan, dan program sosial yang memulihkan martabat manusia. Semua ini adalah bagian dari misi Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi semesta.

Muhammadiyah melalui pendidikan yang membebaskan dan mencerahkan tentunya menciptakan generasi bangsa yang memiliki ilmu dan akhlak serta unggul dalam berbagai bidang. Dalam pelayanan kesehatan yang humanis dan profesional Muhammadiyah juga meningkatkan mutu dan standar layanan kesehatan disetiap amal usaha kesehatannya. Tentunya peran-peran sosial Muhammadiyah sudah banyak dirasakan oleh masyarakat misalnya saat krisis pandemi Covid-19 bahkan saat bencana alam melanda.

Dalam menapaki jejak 113 tahun Muhammadiyah, organisasi ini telah menunjukkan bahwa kekuatan organisasi bukan hanya diukur dari jumlah amal usaha, tetapi dari kualitas kepemimpinan dan manajemen yang menopangnya. Usaha membina kader dan sumber daya insani Muhammadiyah tentunya menjadi sangat penting di era seperti ini, peran serta pimpinan amal usaha dalam meningkatkan kualitas ideologi kepemimpinan dengan melaksanakan Darul Arqam dan Baitul Arqam menjadi syarat mutlak kesuksesan sebuah amal usaha. Tentunya dengan kerja kader Muhammadiyah yang tertata, amanah, berkelanjutan, Muhammadiyah akan menjadi teladan bagaimana sebuah gerakan keagamaan atau organisasi Islam dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Hj. Deny Ana I'tikafia, SP. MM Wakil ketua PDA Jepara Ramadhan 1445 H telah meninggalkan kit....

Suara Muhammadiyah

13 April 2024

Wawasan

Anak Saleh (32) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

27 February 2025

Wawasan

Ketika Hati Menggelap, Dunia Ikut Meredup Oleh : Rusydi Umar, Dosen FTI UAD, Anggota MPI PPM (2015-....

Suara Muhammadiyah

15 November 2025

Wawasan

Kesucian, Kebersihan, dan Keragaman: Potret Ibadah di Masjidil Haram Oleh: Ahsan Jamet Hamidi, Ketu....

Suara Muhammadiyah

15 July 2025

Wawasan

Outlook Microfinance Muhammadiyah 2024 Oleh: Agus Yuliawan, Direktur Eksekutif Induk Baitut Tamwil ....

Suara Muhammadiyah

29 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah