PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - International Muhammadiyah Boarding School (IMBS) Miftahul Ulum Pekajangan, Pekalongan, gelar Mini Workshop. Diikuti oleh 65 peserta dari Kader tingkat 5, Pimpinan Ranting IPM puta dan putri IMBS Miftahul Ulum Pekajangan. Acara ini berlangsung sejak pertengahan bulan April hingga pertengahan bulan Mei 2025.
Pekalongan merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak dari krisis iklim. Tidak hanya dari emisi karbon namun juga dari pabrik tekstil yang beroperasi, sehingga membuat suhu udara tak menentu dan cenderung naik setiap harinya. Selain itu, daerah ini juga tidak pernah absen banjir rob setiap tahunnya, dengan penurunan air laut dan suhu yang meningkat turut menjadi dampak dari krisis iklim yang dirasakan.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengkader pelajar Muhammadiyah, IMBS dalam kurun waktu satu bulan mengadakan Mini Workshop untuk memberikan pengetahuan terkait isu lingkungan dan solusinya.
Mini Workshop ini juga mendapat sambutan yang baik dari Mudir IMBS Miftahul Ulum Pekajangan, Dr Sumarno, MPd. Ia menyampaikan, kegiatan Mini Workshop mengenai krisis iklim ini adalah yang pertama dan diharapkan akan terus berjalan dan bisa memberikan dampak yang lebih baik lagi bagi bumi kita.
"Terlebih Muhammadiyah sebagai salah satu ormas yang peduli dengan lingkungan dan telah menerbitkan buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan sebagai wujud ikhtiarnya dalam menjaga bumi," ujarnya.
Minggu pertama dalam rangkaian Mini Workshop ini, membahas tentang Pengenalan Fikih Transisi Energi Berkeadilan. Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada para santri, mengenai krisis iklim dan lingkungan dari segi Fikih. Serta upaya bertansisi dari energi tak terbarukan jadi energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Pada pembahasan minggu kedua mengenai pengenalan isu lingkungan dan sustainable energy, para santri dikenalkan macam-macam isu lingkungan beserta dampaknya, juga sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak. Para santri juga diberi edukasi bagaimana memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baru pada minggu ketiga diberikan pembahasan terkait isu krisis iklim, kali ini bekerja sama dengan Tim Aktiv Asia. Mulai dari penyebab, dampak hingga solusi yang bisa dilakukan secara individual maupun skala komunal.
Mini Workshop ini adalah salah satu perwujudan dari micro project Bengkel Hijrah Iklim 3.0, yang diadakan oleh Tim Aktiv Asia bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid, Green Faith dan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC).
Khulanah, pendidik di IMBS Miftahul Ulum yang menginisiasi adanya MMini Workshop dan edukasi tentang krisis iklim.
"Mini Workshop ini adalah ikhtiar untuk menjaga bumi melalui edukasi terhadap generasi muda, terutama kader Muhammadiyah. Harapannya dengan diadakannya acara ini, dapat membuka pengetahuan para santri mengenai krisis iklim juga melahirkan kesadaran menjaga lingkungan walau melalui usaha-usaha kecil," ungkapnya.
Sementara dari Tim Aktiv Asia yang diwakili oleh Shabrina Khairunnisa, menyampaikan harapannya dalam Mini Workshop ini. "Kegiatan ini semoga memberikan dampak kepada para santri untuk dapat mengambil peran untuk menjaga bumi, terutama Pekalongan sebagai salah satu daerah yang mengalami dampak nyata adanya krisis iklim ini," katanya.
Ia berharap mini workshop ini dapat mendorong pengurus IPM Ranting IMBS program kerja ramah lingkungan sepanjang periode. (Humas/m)