Muktamar IMM: Menyemai Pemimpin Masa Depan

Publish

29 February 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1664
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Muktamar IMM: Menyemai Pemimpin Masa Depan (Catatan Muktamar ke XX IMM di Palembang)

Oleh:Abdul Gafur, Kader IMM Sulawesi Selatan

“Tugas Anda sebagai seorang pemimpin adalah menciptakan pemimpin lainnya.”
Carla Harris

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan melaksanakan Muktamar Ke - XX pada tanggal 1 - 3 Maret 2024 di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Perhelatan Muktamar menjadi lebih special karena dilaksanakan di bulan maret yang menjadi bulan IMM, 14 maret mendatang menandai usia IMM yang ke 60 sejak didirikan tahun 1964 silam. Sejarah panjang IMM yang telah melalui berbagai pasang surut dinamika kebangsaan dan keummatan, sejatinya semakin memperkokoh posisi dan kontribusinya dalam pergaulan kebangsaan hari-hari ini.

Muktamar sebagai ajang musyawarah tertinggi bagi IMM, menjadi sangat strategis dan menentukan. Sebagai forum yang mempertemukan kader dari seluruh penjuru negeri, termasuk cabang istimewa IMM yang ada di luar negeri, dalam kondisi yang demikian sejatinya momentum muktamar menjadi satu anak tangga yang akan mengantarkan IMM pada cita-cita luhur para founding parents yang diterjemahkan dalam berbagai rumusan – rumasan gerakan.

Muktamirin sejatinya menjadikan muktamar sebagai perjumpaan intelektual, diskursus ide dan gagasan mewarnai dinamika muktamar, bahkan jauh waktu sebelum sampai diarena, seluruh pembicaraan kader dan struktur kepemimpinan IMM telah melakukan dialetika dengan kader-kader di akar rumput sekaitan harapan mereka terhadap masa depan organisasi yang akan dibincangkan di forum muktamar. Ini penting untuk mamastikan bahwa kebijakan – kebijakan organisasi dan kepemimpinan IMM di tingkat nasional dapat dirasakan kehadirannya di akar rumput.

Muktamar harus dijadikan sebagai forum yang paling autentik bagi seluruh kader untuk melakukan evaluasi perjalanan organisasi, merumuskan langkah-langkah strategis dan progresif demi mendorong daya juang organisasi. Kualitas muktamar juga akan ditentukan oleh rekomendasi yang diproduksi sekaitan dengan dinamika Kebangsaan, Keummatan dan kemanusiaan yang hari – hari ini mengalami pergeseran yang mengkhawatirkan. Rekomendasi yang dilahirkan baikanya dapat menjadi jawaban atas berbagai problem yang dihadapi tersebut.

IMM Sebagai pemasok intelektual Muhammadiyah seperti yang diharapakan oleh Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, oleh karena itu, muktamar tidak boleh sekedar menjadi rutinitas dua tahunan, tetapi bagaimana perkelahian ide dan gagasan itu dapat malahirkan kebijakan yang dapat semakin memperkuat kultur inteletual kader, sehingga menjadikan IMM sebagai kelompok anak muda yang memiliki kekuatan intelektual dan moral. Kekuatan pikiran dan kritisimse inilah yang harusnya menjadi nilai jual organisasi.

Organisasi ini akan menjadi lemah jika hanya diukur dari kekuatan structural dan angka-angka kuantitatif lainnya, IMM tidak boleh dipandang sekeder sekumpulan massa anak muda, IMM adalah organisasi perkaderan yang mendesain kadernya dengan kompetensi inteletual, religiusitas dan humanis. Kekuatan pikiran, kritisisme, dan kawan – kawannya itulah yang harus dimaksimalkan oleh elit-elit IMM untuk melakukan bargaining dalam rangka pelibatan IMM dan kader IMM untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan bangsa dan Negara.

Pada titik inilah, agenda muktamar yang paling seksi bagi muktamirin yakni suksesi kepemimpinan, tentunya tidak boleh lepas dari nilai-nilai yang telah disebutkan sebelumnya. Muktamar adalah wadah sirkulasi kepemimpinan IMM di tingkat nasional, menjadi harapan besar berikutnya adalah sirkulasi kepemimpinan IMM di tingkat nasional melalui muktamar ini juga dapat mempelopori lahirnya elit elit baru ditubuh IMM.

Melalui diskursus dan dialetika yang mewarnai forum Muktamar, diharapkan dapat melahirkan tokoh baru yang nantinya akan memimpin IMM di tingkat nasional, semakin banyak tokoh yang lahir pada setiap momentum muktamar maka potensi diaspora kader semakin besar, dan ini akan menjadi kekuatan berikut yang dimiliki IMM. Maka sudah sepatutnya para kandidat, baik kandidat Ketua Umum maupun Kandidat Formatur untuk mendinamisasi dirinya tentunya secara ide dan gagasan sehingga menjadi layak dipilih oleh peserta muktamar untuk manahkodai IMM pada periodesasi mendatang. Para kandidat yang akan bertarung di muktamar harusnya menyadari bahwa mereka adalah elit elit IMM hari ini, yang akan menjadi pimpinan organisasi di tingkat nasional sekaligus sebagai tempat penyemaian tokoh – tokoh bangsa di masa mendatang yang memiliki nilai intelektual dan moral.

Oleh karena itu kader IMM yang akan menentukan kepemimpinan IMM ditinkat nasional harus memberikan kriteria yang ketat untuk memberikan dukungan. Kita harus memberikan poin bahwa pimpinan IMM (Ketum dan seluruh jajaran) dipilih tidak sekedar untuk mengisi struktur kepemimpinan yang ada, tetapi dipersiapkan dan harus siap untuk mendesain dirinya menjadi pemimpin bangsa dan umat dimasa masa mendatang. Untuk itu rekam jejak kepemimpinan menjadi penting sebagai bahan pertimbangan.

Sebagai penutup mari menjadikan muktamar tidak sekedar menjadi arena perebutan posisi tapi diikuti dengan pertarungan ide dan gagasan sebagai suatu yang prinsipil tidak hanya dari individu – individu kader tetapi terkhusus bagi seluruh kandidat yang akan bertarung, dengan demikian muktamirin tidak sekedar memilih jasad, tetapi jasad yang memiliki ruh, karena itu adalah daya penggerak kehidupan.

Selamat bermuktamar Immawan dan Immawati. “Setinggi-tinggi ananda memiliki ilmu, seluas ananda memiliki pergaulan dan sehebat ananda memiliki posisi, semuanya akan menjadi hambar bahkan luruh ketika kehilangan pondasi akal dan integritas akhlak. Kekuatan sebuah bangsa, mati hidupnya umat dalam sejarah kehidupan umat manusia, tergantung pada akhlaknya.

"Maka berakhlaklah dengan akhlak yang tawaduk, berintegritas tinggi. Kita boleh kehilangan apa saja tapi jangan sampai kehilangan moralitas luhur kita karena itulah harga yang termahal di dalam kehidupan kita” Haedar Nashir (disampaikan pada Muktamar IMM ke IXX di Kendari).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Keniscayaan Lingkungan dalam Industri Pertambangan Oleh: M. Azrul Tanjung, Ketua Majelis Lingkungan....

Suara Muhammadiyah

9 September 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Tulisan ini terkait dengan baga....

Suara Muhammadiyah

5 February 2024

Wawasan

Jangan Menaruh Musang dan Ayam dalam Satu Kandang: Memperingati Hari UMKM Nasional 2024 Oleh: Khafi....

Suara Muhammadiyah

13 August 2024

Wawasan

Dahlan Menjawab Zamannya Oleh: Saidun Derani Dalam bukunya ”Politik Kaum Modernis: Perlawana....

Suara Muhammadiyah

23 May 2024

Wawasan

Anak Saleh (15) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

31 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah