SOLO, Suara Muhammadiyah - Keberjalanan organisasi akan lebih sehat jika terdapat regenerasi di dalamnya. Salah satu regenerasi ditandai dengan pergantian kepemimpinan (reorganisasi) pada organisasi. Hal itu dilaksanakan oleh PR IPM SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta yang melaksanakan pemilihan formatur untuk periode 2023/2024. Pemilihan formatur dilaksanakan pada hari jumat (15/9) yang diikuti oleh seluruh warga sekolah.
Berbeda dengan tahun lalu, pemilihan ketua IPM tahun 2023 menggunakan sistem formatur. Sistem ini sama seperti yang dijalankan oleh PP IPM pada muktamar ke-23 Medan. Dari 11 calon akan diambil 7 suara terbanyak yang bakal membentuk pimpinan periode kedepan. Sistem formatur menjadi pilihan karena lebih mengedepankan aspek musyawarah yang dapat diterima seluruh pihak.
Perubahan sistem ini diharapkan dapat mengenalkan ke peserta didik tentang suara demokrasi terutama di lingkungan persyarikatan. Seperti yang diketahui bersama bahwa persyarikatan Muhammadiyah menerapkan sistem formatur untuk perumusan pimpinan. Hal ini berdampak positif bagi internal organisasi karena sistem ini menerapkan prinsip kolektif kolegial.
"Sistem musyawarah merupakan sistem yang dilaksanakan pada jaman nabi, dengan sistem ini akan memunculkan keputusan terbaik yang tidak akan meminggirkan calon pimpinan yang lain" pungkas Ruzain selaku ketua PD IPM Surakarta dalam sambutan
Kegiatan ini dibuka oleh kepala sekolah Upik Mairina sekaligus menjadi menjadi pemilih pertama sebagai simbolis. Pada sambutan, Upik Mairina mengungkapkan rasa terima kasih kepada PR IPM SMA Muhammadiyah PK periode 2022/2023 yang dinahkodai oleh IMMawan Daud Muschsin.
“Saya berharap IPM periode depan dapat melanjutkan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode ini, salah satunya yaitu Latihan Dasar Kepemimpinan atau biasa disebut LDK” imbuhnya.
Pemilihan kali ini menggunakan sistem e-voting yang diprakarsai oleh siswa kelas XI. Kegiatan pemilihan ketua IPM menjadi ajang gelar karya suara demokrasi. Gelar karya poyek suara demokrasi ini, merupakan pembelajaran berbasis proyek bagi kelas XI. Dalam proyek ini kelas XI membuat system E-Voting berbasis website. Selain itu, mereka membuat video dan poster sebagai pendidikan demokrasi. Kegiatan pemilihan Ketua IPM juga sebagai ajang latihan menyalurkan hak suara sebagai pemilih pemula.
Adapun hasil E-Voting Pemilihan formatur IPM diperoleh suara sebagai berikut :
1.Rafif Zuhair Fahriansyah : 298
2. Maulia Hanatasya : 287
3. Naufal Yoga Pratama : 246
4. Saraf Rifda Atsila : 245
5. Salwa Sa'idatusholihah : 224
6. Aprilia Nurvania Octaviani Osa : 224
7. Muhammad Allam Rayhan Nafi : 202
8. Selvitri Salma Andani : 172
9. Aisyah Fara Nida : 152
10. Nisrina Dian Fadhilah : 151
11. Nadadia Malakya : 98
(Anas)