GRESIK, Suara Muhammadiyah - Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus mampu untuk menciptakan gagasan baru yang kemajuan serta menciptakan alur kaderisasi yang berkelanjutan. Hal itu ditegaskan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) XXIII Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jatim pada 16 Desember 2023 di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Setidaknya terdapat ribuan kader IPM Jatim yang ikut memeriahkan pembukaan tersebut, meliputi dari musyawirin hingga para penggembira.
“Pembahasan terkait dengan siklus keberlanjutan dalam kaderisasi, menjadi kunci utama dalam suatu organisasi. Itu nantinya untuk memperkuat kepercayaan para kader serta kejelasan terkait dengan program serta isu-isu strategis yang ingin dicapai” tegasnya.
Lebih lanjut, Riandy Prawita juga menjelaskan bahwa pada momentum Musywil ini juga merupakan wadah bagi para-para pemikir untuk menyampaikan gagasan-gagasan terbaik untuk keberlanjutan IPM Jatim periode kedepan. Mengingat bahwa keberlangsungan suatu organsisasi tidak lepas dari peran para kader-kadernya.
“Sukses tidaknya perkaderan itu bisa dilihat dari regenerasi kadernya, akan percuma jika dalam periode ini banyak kader berkualitas, namun diperiode selanjutnya malah mengalami penurunan. Maka, tunjukkan gagasan terbaik kalian dalam momentum musywil ini,” ungkapnya.
Dalam momentum pembukaan tersebut, juga terdapat awarding kepada Pimpinan Ranting (PR) IPM Kids yang berada pada lingkungan Sekolah Dasar (SD). Ini juga merupakan komitmen nyata PW IPM Jatim dalam menciptakan siklus kaderisasi se-dini mungkin untuk memaksimalkan perkaderan yang ada. Setidaknya saat ini di Jawa Timur terdapat lebih dari 30 PR IPM Kids yang siap menjadi wadah kaderisasi.
Di sisi lain, Ayahanda Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), drh. Zainul Muslimin dalam sambutannya mengapresiasi IPM Jatim. Mengingat bahwa kader-kader IPM merupakan orang-orang yang secara khusus dibentuk untuk terampil, berilmu, dan berakhlak mulia. Terlebih bahwa kader-kader IPM merupakan regenerator bagi persyarikatan Muhammadiyah serta Bangsa.
Bendahara PWM Jatim tersebut juga berpesan kepada seluruh kader IPM untuk tetap berpegang teguh untuk melaksanakan Amanah dari persyarikatan. Mengingat bahwa dalam marsnya terdapat narasi, menjadi Pelopor Pelangsung dan Penyempurna Amanah. Serta mempersering mempublikasi aksi-aksi heroik kepada Masyarakat secara luas melalui media digital.
“Saya yakin, IPM ini mampu untuk menjadi Ujung Tombak Persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya.
Nafis Alfiansyah Zamani menegaskan bahwa IPM Jatim telah banyak meninggalkan beberapa artefak-artefak pemikiran, gerakan, dan ilmu yang disumbang secara cuma-cuma hanya untuk melihat kebesaran hati dan fikiran untuk ikatan ini. Dan narasi berkelanjutan adalah manifestasi bahwa aktualisasi program tidak sekedar terbatas pada jangka periode ke periode, tapi berkesinambungan antara periode. Tidak terpatok asal berbeda pimpinan, berbeda orang lantas programnya berbeda.
“Itu semua tidak lepas menciptakan outcome-nya sama untuk mencapai visi misi jangka panjang, meskipun setiap kegiatan punya takjub dan indikator keberhasilan yang berbeda,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria asal Kabupaten Pasuruan itu melalui IPM Jatim mengajak kepada teman-teman semua Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Jawa Timur, dari ujung Timur Banyuwangi hingga ujung Barat Ngawi, dan dari ujung Selatan Malang (Sempu) hingga ujung Utara Gresik (Bawean) untuk penting memantapkan komitmen dalam menjalankan amanat, program, dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab secara kolektif dan tersistem untuk menjadikan Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke depan semakin unggulberkemajuan serta memberi manfaat yang terbaik bagi kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Terakhir, ia berharap sekaligus berpesan kepada seluruh kader IPM se-Jatim khususnya para Generasi-z (GenZ). Perlu adanya kesadaran bahwa saat ini telah masuk di era baru, yakni perkembangan teknologi AI. Harapan kedepan generasi Z bisa memaksimalkan Artificial Intelegence (AI) baik dalam sistem organisasi maupun sistem perkaderan. Yang Terakhir terkhusus kepada para semua Peserta Musywil XXIII IPM Jawa Timur yakni selamat bermusyawarah dan berdialektika bersama dengan spirit amar ma’aruf nahi mu’nkar, gigih, dan pembaharu.
“Kita perlu ingat bahwa saat ini sudah memasuki era digitalisasi yang sangat hebat dan cepat, dibuktikan dengan perkembangan teknologi yang sangat masif. Hal tersebut harus kita sambut secara baik dan bijak, semua perkembangan itu harus kita manfaatkan dengan maksimal dengan membuat gagasan serta inovasi berkemajuan serta berkelanjutan,” tutupnya. (faqih/diko)