Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Kwartir Wilayah (Kwarwil) Hizbul Wathan (HW) Daerah Istimewa Yogyakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Orientasi Hizbul Wathan bagi 180 mahasiswa angkatan 2022. Acara ini berlangsung selama dua hari, 3–4 Agustus 2025, di Kampus 5 UAD, Jalan Ki Ageng Pemanahan No.19, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Kegiatan ditutup secara resmi pada Minggu sore (4/8/2025) yang dihadiri oleh Wakil Ketua Qabilah HW UAD, Wajiran PhD; serta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti PhD.
Dalam sambutannya, Wajiran menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kegigihan sejak dini. Dua karakter utama itu menjadi bagian dari napas gerakan kepanduan Hizbul Wathan. Ia meneladankan sosok Jenderal Soedirman, tokoh legendaris sekaligus penggerak HW, yang dikenal karena daya juangnya yang luar biasa.
“Kita perlu menanamkan dua nilai utama HW: kedisiplinan dan kegigihan. Jenderal Soedirman, penggerak HW, telah menunjukkan betapa pentingnya daya juang dan semangat pantang menyerah,” ujar Wajiran. “Sedikit bicara, banyak bekerja adalah etos HW yang sangat relevan bagi mahasiswa hari ini. Tidak cukup hanya cerdas secara akademik, kita butuh generasi muda yang bisa memberi perubahan nyata.”
Sementara itu, Muhammad Sayuti mengingatkan bahwa Hizbul Wathan, yang lahir pada 1918, telah berusia lebih dari satu abad, dan terus melahirkan tokoh-tokoh besar yang berkonstribusi bagi bangsa dan kemanusiaan. HW menjadi salah satu ortom Muhammadiyah yang dapat menjadi wadah aktualisasi bagi mahasiswa, selain ortom angkatan muda lainnya seperti IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, hingga Tapak Suci.
“Kalian patut bersyukur berada di kampus Muhammadiyah, yang menyediakan ruang lengkap untuk tumbuh dan berkembang, baik dalam aktualisasi ilmu maupun wadah aktualisasi. Ketika lulus nanti, kalian bukan hanya alumni UAD, tapi menjadi bagian dari keluarga besar Muhammadiyah yang tersebar hingga mancanegara melalui PCIM,” kata Sayuti.
Sayuti mengapresiasi keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan. Ia menekankan bahwa kesuksesan seseorang tidak datang dari kemalasan, tetapi dari kebiasaan hidup yang aktif dan produktif. “Tak ada orang sukses itu kerjaannya tidur dan makan saja. Saya sendiri masih menyempatkan jogging, berenang, dan naik turun tangga.”
Sayuti mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi guru yang tidak hanya mentransfer ilmu, tapi juga menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan manfaat. “Semangat ‘sedikit bicara banyak bekerja’ harus menjadi modal. Muhammadiyah sudah membuktikan, dengan lebih dari 5.000an sekolah, 160an kampus, 120 rumah sakit, bahkan mendirikan sekolah di Australia dan kampus di Malaysia,” tambahnya.
Acara ini merupakan bagian dari upaya membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, disiplin, dan siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Dalam acara pembukaan, Kaprodi PGSD UAD, Muhammad Ragil Kurniawan MPd menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Hizbul Wathan bagi mahasiswa. Sepuluh butir Undang-Undang Hizbul Wathan mencerminkan karakter ideal, yaitu: dapat dipercaya; setia dan patuh; menolong dan wajib berjasa; sahabat bagi semua dan saudara bagi sesama Pandu; bersikap sopan; sayang kepada makhluk; taat dan bergembira; hemat, cermat, dan bersahaja; rajin, teratur, dan bersih; serta suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.