PAK RUSTAMADJI: Visio dan Lompatan-lompatan UNIMUDA
Masjid Salman Al-Farisi Unimuda-Sorong, Jumat 17 November 2023. Aku selesai khutbah Jumat. Ini agenda tambahan dari agenda menyusul istri yang selesai mengisi training PAUD tiga hari di Kaimana. Untuk ke Kaimana melewati Sorong yang dekat dengan Raja Ampat. Raja Ampat sudah lama masuk agenda kunjungan kami. Di Sorong juga tinggal teman kuliah kami dulu di Shabran-UMS dan dua cucu sepupuku yang menjadi dosen Unimuda. Tema khutbahku tentang pentingnya silaturrahim. Bahwa meski sudah sukses di rantau, juga di Sorong, jangan lupa keluarga di kampung halaman. Selesai Jumatan aku terkejut. Di teras masjid ada Pak Rustamadji Rektor Unimuda. Pak Rus, begitu aku biasa memanggil beliau, memang penuh kejutan. Ketika aku tanya, “khutbah dimana tadi Pak Rus?” Beliau menjawab sambil tersenyum, “khutbah disini dengan tema silaturrahim.” Tentang beliau aku bercerita kali ini. Tentang seorang pemimpin dengan visi yang sangat kuat.
Visi adalah mimpi indah tentang masa depan. Bagi Pak Rus, untuk bisa merealisasikan visi perlu digambarkan secara kongkrit. Ini disebut visio. Bentuknya bisa tulisan, sketsa, gambar arsitek, maupun miniatur. Visio akan menimbulkan energi positif yang mendorong pemiliknya melakukan langkah-langkah kongkrit. Jadi visio adalah sebuah tahapan ke depan di alam nyata dari sebuah mimpi. Tidak lagi di alam khayal. Ada begitu banyak visi alias mimpi indah tentang masa depan yang dimiliki Pak Rus. Pada masanya dulu beliau dianggap sebagai pemimpi di siang bolong. Tetapi mimpi itu kini sudah menjadi nyata. Menjadi lompatan-lompatan jauh ke depan. Kampus megah Universitas Pendidikan Muhammadiyah, populer dengan Unimuda, menjadi bukti tak terbantahkan. Unimuda kini menjadi kampus terbaik di Pulau Papua. Meski sudah banyak yang menjadi nyata, Pak Rus terus dan terus bermimpi. Belaiu terus melakukan lompatan-lompatan.
Mimpi besar terkini Pak Rus adalah mendirikan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Unimuda. RS PKU ini dilengkapi dengan Fakultas Kedokteran (FK) serta hotel sepuluh lantai lengkap dengan mall. Untuk ini Pak Rus melakukan beberapa langkah. Pertama, membuat visio. Sejak empat bulan yang lalu beliau membawa arsitek profesional ke lahan calon lokasi. Lahan kosong seluas 3 Ha itu terlatak di kawasan strategis di Distrik Aimas Kabupaten Sorong. Tersambung dengan kompleks besar Unimuda yang kini sudah menjadi kota. Dulunya ini kawasan transmigrasi yang sepi. Kedua, memerintahkan staf dan mahasiswa membersihkan calon lahan. Setiap pagi sehabis shubuh. Pada hari pertama terkumpul sampah satu truk. Pada hari-hari berikutnya setiap pagi masih ada satu-dua tas kresek besar sampah. Maka calon lokasi RS PKU dan FK Unimuda ini terlihat bersih dan rapi. Walau saat itu Pak Rus belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan lahan kosong ini.
Selanjutnya proposal lengkap berisi visio dan RAB RS dan FK Unimuda ini dibawa Pak Rus kemanapun beliau pergi. Filenya juga tersimpan rapi dalam hape canggih Pak Rus. Sehingga bisa ditayangkan kapan saja. Mengikuti mobilitas Pak Rus yang tinggi proposal ini sampai ke berbagai pihak di berbagai kesempatan. Ketika berada di Jakarta dan bertemu orang-orang penting di Sekneg, misalnya, Pak Rus mempromosikan proposal mimpi barunya itu. Demikian juga ketika bertemu para pejabat penting di Papua maupun PP Muhammadiyah. Apalagi ketika bertemu Pak Agus Syamsuddin ketua MPKU PP Muhammadiyah. Pak Rus yang dikenal lincah berdiplomasi ini selalu menjadikan visio RS PKU dan FK Unimuda ini sebagai bahan pembicaraan. Pak Rus sudah memasang banyak keranjang di berbagai lokasi buah masak potensial jatuh. Walau beliau tidak tahu kapan buah itu masak, jatuh, dan masuk ke dalam keranjangnya.
Groundbreaking RS PKU Muhammadiyah UNIMUDA Sorong
Pada 18-19 Pebruari 2023 Ketum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menghadiri Musywil Muhammadiyah Papua di Jayapura. Untuk ini Pak Rus yang sedang di Jakarta terbang langsung enam jam ke Jayapura. Di arena Musywil Pak Rus bertemu dan ikut beliau berkeliling. Sebagai tamu Pak Rus pasif saja di tengah rombongan Ketum dan ikut mendengarkan keluhan PWM Papua terkait kondisi AUM di Jayapura. Pada satu sesi Ketum menyampaikan keinginan PP Muhammadiyah membangun sebuah RS PKU yang berkualitas di Papua. Ketum juga sudah bertemu Presiden Jokowi yang setuju untuk membangun Rumah Sakit berkualitas melalui Muhammadiyah untuk Masyarakat Papua. Maka Pak Rus langsung aktif dan menyatakan Unimuda sudah siap dengan lokasi. Pak Rus lalu membuka hape canggihnya. Lalu muncullah visio lengkap dengan RAB calon RS PKU yang selama ini selalu dibawanya. Ketum menyambut gembira kesiapan Unimuda ini.
Pada sisi lain di Istana Negara-Jakarta sedang dirancang kunjungan Presiden Jokowi ke Bumi Papua. Beliau akan transit di Sorong. Mendapat info ini Pak Rus segera berkomunikasi dengan para sahabatnya di Sekneg. Singkat cerita Unimuda masuk dalam agenda kunjungan dan RS PKU Muhammadiyah Unimuda akan diletakkan batu pertamanya oleh RI-1. Maka gemparlah Papua Barat Daya. Para pejabatnya bertanya-tanya ada apa di balik kedatangan RI-1 menjelang pemilu ini. Pak Rus menjelaskan ini tidak terkait politik. Ini murni pemerintah ingin memberi hadiah sebuah rumah sakit ke Muhammadiyah. Oleh Muhammadiyah ditempatkan di Unimuda. Sehingga bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Papua. Rupanya kali ini visio Pak Rus sudah sampai ke Istana Negara. Bahwa usaha selalu menjaga kebersihan dan kerapian tanah kosong di sebelah Wisma Unimuda itu menemukan jodohnya di Istana Negara.
Maka terjadi kesibukan luar biasa di Distrik Aimas. Juga di jajaran Pemda Kabupaten Sorong dan Propinsi Papua Barat Daya. Tidak kalah sibuknya adalah internal Unimuda. Masjid Salman Alfarisi dicat ulang karena menjadi lokasi shalat Jumat RI-1. Aku sedikit bangga karena menjadi khatib pada Jumat sebelumnya. Lalu Gedung Paska Sarjana dikebut penyelesiannya. Paving block dipasang di halamannya yang luas. Sebuah videotron besar terpasang di bagian depan ruang sidang. Di bagian belakangnya terpampang visio Kompeks RS PKU Muhammadiyah dan Fakultas Kedokteran Unimuda. Lengkap dengan hotel sepuluh lantai dan mall. Sedangkan Pak Rus sibuk berkeliling memantau pengerjaan berbagai pekerjaan. Beliau selama ini memang dikenal sebagai orang lapangan. Beliau duduk di Ruang Rektorat seperlunya saja. Apatah lagi kini visio besar terbarunya makin mendekati kenyataan. Tamu agung yang akan berkunjung ke kampus Unimuda harus dimuliakan.
Salah satu karakter penting Pak Rus dan Unimuda adalah memuliakan tamu. Bahwa makin banyak tamu makin besar manfaat bagi Unimuda. Maka tiada minggu tanpa tamu yang hadir dari berbagai penjuru. Dari dalam maupun luar Papua. Bahkan juga dari luar negeri. Unimuda hari-hari ini menjadi tuan rumah bagi 300 lebih mahasiswa dari berbagai kampus di tanah air dalam program Kampus Merdeka. Unimuda juga menjadi tuan rumah bagi 20 anak muda Papua New Guenea (PNG). Mereka kuliah di Unimuda dengan biaya penuh dari Unimuda. Muncul kritik bahwa anak-anak Papua lebih berhak untuk mendapatkan program ini. Maka Pak Rus menegaskan bahwa untuk anak-anak Papua sudah disediakan banyak program lainnya. 80 persen mahasiswa Unimuda adalah putra asli Papua. Sedangkan mahasiswa PNG ini penting untuk membangun citra baik tentang Indonesia di negera tetangga dekat itu.
Pak Rus yakin mahasiswa PNG akan menjadi duta Indonesia yang baik di negara mereka. Ketika kuliah di Unimuda semua mahasiswa Unimuda, termasuk yang berasal dari PNG, dilayani sebagai tamu dengan sebaik mungkin. Pak Rus dan semua pimpinan Unimuda membuka komunikasi 24 jam untuk bisa dihubungi oleh mahasiswa. Maka mahasiswa PNG secara tidak langsung menjadi juru bicara atas praktik baik yang mereka alami selama di Umimuda. Kesan bahwa Papua penuh konflik terbantahkan dengan kedamaian yang mereka rasakan selama tinggal di Sorong. Bahwa di Unimuda perbedaan suku dan agama menjadi hal yang biasa. Demikian juga mereka bisa bercerita tentang Islam yang ramah yang diterima dengan dengan baik oleh non Muslim di Bumi Papua. Pada sisi lain Mahasiswa Unimuda bisa memanfaatkan mahasiswa PNG untuk memperkuat kemampuan Bahasa Inggris. Orang PNG menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa nasional.
Aimas, Jumat 24 November 2023. Pak Rus berdiri gagah bersama empat orang penting: Presiden Jokowo, Menteri PMK Muhadjir Effendi, PJ Gubernur Papua Barat, dan tentu saja Ketum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir. Mereka secara bersama menekan tombol peletakan batu pertama RS PKU Muhammadiyah Unimuda Sorong. Dalam pidatonya RI-1 menyatakan “Dana yang diperlukan sebesar 256 miliar. Saya telah berjanji kepada ketua PP Muhaamdiyah untuk mengirim tim Kementerian PU. Agar pembangunan ini segera dikerjakan dan diselesaikan tahun depan.” Momentum ini tentu menjadi kado istimewa bagi Muhammadiyah yang baru saja merayakan Milad ke-111 pada 18 November 2023. Lalu Prof Haedar berujar penuh makna, “Rumah Sakit ini dibangun Presiden melalui Muhammadiyah untuk Masyarakat Papua. Ini adalah tonggak sejarah yang sangat penting bagi kami. Terima kasih yang sebesar-besarnya Presiden Joko Widodo.”
Seminggu sebelumnya aku berada di Wisma Unimuda. Aku pun merasa masuk lorong waktu. Dulu pada 2010 aku menginap ketika rumah ini masih sangat sederhana di tengah kebun rambutan yang sepi. Kini rumah ini megah, berhalaman luas, dan jalan Mariat Pantai-Aimas di depannya sudah ramai oleh lalu lalang berbagai kendaraan. Aku diundang makan malam sehingga suasananya sangat hangat. Pak Rus banyak bercerita tentang RS PKU Muhammadiyah Unimuda. Lahannya 3 Ha persis berada di samping kiri rumah ini. Maka ini menjadi visi terbaru Pak Rus yang menjadi nyata. Di awali sebuah visio. Diikuti banyak kerja keras yang satu sama lain seakan terpisah. Kini kerja-kerja keras itu berkat qadha Ilahi tersambung menjadi sebuah taqdir besar. Ia menjadi lompatan baru Unimuda. Aku kembali teringat kalimat Pak Rus ketika pertama bertemu pada 2007. “Kalau kita sudah kerja sangat keras maka Allaah akan malu bila tidak beri kita suskses.” Allaahu Akbar.
Tamantirto-Jogja, 25 November 2023
Mahli Zainuddin Tago