YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Jemaah haji Kota Yogyakarta 2024, yang telah tiba kembali di tanah air pada Sabtu 6 Juli 2024 tidak hanya menjadi kebahagiaan bagi jemaah dan keluarga, tapi juga bagi warga dan masyarakat sekitar. ‘Aisyiyah Kadipaten Wetan dan Ngasem, Kraton, Kota Yogyakarta mengungkapkan rasa syukur itu dalam bentuk pengajian, yaitu Pengajian Mangayubagyo Kedatangan Jema’ah Haji 2024. Dilaksanakan pada Jum’at 28 Juli 2024 di rumah Batik Luwes-luwes di jalan Sidomukti II/158 Yogyakarta.
Dihadiri oleh para Pimpinan dan jemaah pengajian di tingkat cabang Kraton maupun ranting-ranting di wilayah Kraton. Juga jemaah haji yang baru selesai menunaikan ibadah haji tahun ini di tanah suci. Hj. Ratri Praptini dan Hj. Rita Cempaka dari Ranting Kadipaten Kidul, H. Aris Budiyanto dari Ranting Kadipaten Kulon. Hadir dari Ranting Mangunegaran Hj. Retno Gunarwati, Hj Isrowiyah dan Hj. Haryanti. Juga Dra. Hj. Sri Subiyakti dari Ranting Ngadisuryan, Hj. Sri Suwarsih dari Ranting Patehan, Hj. Dewi dari Ranting Taman dan juga dari Ranting Kadipaten Wetan dan Ngasem Hj. Muryani, Hj. Marjanah dan H. Hargiyanto.
Ketua PRA Kadipaten Wetan dan Ngasem, Dra. Hj. Enggarwati mengungkapkan rasa syukurnya, jemaah pengajian dan jemaah haji antusias sama-sama bahagia mengikuti pengajian untuk merawat kemabruran dan bersama meraih keberkahan Allah SWT. “Semakin indah dan bermakna juga tambah semangat, Ibu Siti ‘Aisyah dari PP ‘Aisyiyah berkenan hadir memberi taushiyah pencerahan bagi semuanya, juga support kehadiran Bapak Feri Harwanto dari KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, serta Ibu Laila Desi Ikawati Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kraton.” Tuturnya.
Sambutan oleh-oleh jemaah haji disampaikan oleh Hj. Muryani wakil ketua PRA Kadipaten Wetan dan Ngasem, mengajak para jamaah untuk menepis bayangan berhaji yang masih mengkhawatirkan, seperti kesan perjalanan jauh yang menguras energi, makanan yang kurang akrab dengan lidah orang indonesia seperti orang Jawa, menyusuri lorong-lorong yang gelap, belum lagi beberapa tragedi yang masih lekat dalam ingatan kita seperti tragedi Mina.
Muryani yang juga wakil ketua MEK PWA DIY, mengajak untuk menyambut panggilan haji dengan penuh syukur,”Wajar berhaji yang melibatkan banyak orang membutuhkan kesabaran, sering berdesak-desakan, sering harus antri asal semua dinikmati, semua menjadi indah terasa seperti piknik, yang ada makan, tidur dan ibadah.”
Drs. H. Aris Budiyanto salah satu pimpinan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kadipaten Kulon mengungkapkan salah satu kesannya sebelum memimpin doa, mengajak untuk selalu memperbaiki sholat.
“Di tanah suci kita diajarkan untuk mempersiapkan shalat berjamaah dengan baik, minimal setengah jam sebelumnya harus sampai di masjid, kalau tidak maka harus bersiap sholat di luar masjid. Sementara kita yang di sini banyak yang masih terbiasa saat iqamat dikumandangkan baru tergerak untuk mengejar shalat berjamaah dan masih dapat tempat yang lapang di dalam masjid,” ungkapnya.
Taushiyah disampaikan oleh Dr. Siti 'Aisyah, M. Ag. dari Pimpinan Pusat 'Aisyiyah. . Siti 'Aisyah, adalah Ketua yang membidangi Tabligh dan Ketarjihan serta Seni dan budaya mengungkapkan rasa syukurnya bisa hadir, memberi support pada para jemaah pengajian, para ibu perempuan berkemajuan yang selalu cinta akan ilmu.
“Bersyukur bisa hadir, bertatap muka dengan para jemaah pengajian menjadi kebahagiaan yang luar biasa, terlebih menyaksikan para jemaah haji yang masih sangat terasa aura Makkah-Madinahnya, membuat kita semakin cinta dan rindu untuk berkunjung ke Baitullah, seperti ungkapan dalam talbiyah yang selalu menggetarkan saat diucapkan, meskipun kita belum benar-benar sampai tanah suci,” tuturnya. (Saffana Intani)