YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kiprah Muhammadiyah dalam berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, hingga lembaga sosial ekonomi telah dirasakan oleh masyarakat luas. Maka para pengguna jasa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tersebut dapat menjadi lahan dalam menambah jumlah anggota persyarikatan Muhammadiyah.
Cendekiawan Muhammadiyah Prof Dr Abdul Munir Mulkhan menyebut bahwa pengguna jasa AUM Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) pertahun mencapai 500.000-an, ditambah siswa PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ada sekitar 8.500-an sekolah.
“Ditambah pengajian, pasien poliklinik dan rumah sakit pengguna jasa AUM mencapai 5 jutaan,” ungkap Abdul Munir Mulkhan dalam Pengajian Ramadhan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertajuk “Dakwah Kuktural: Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jum'at (15/03/2024).
Menurutnya jika separuhnya dewasa, hanya 2% yang nyanthol berkonversi menjadi anggota ber-Kartu Tanda Anggota (KTA) Muhammadiyah. Namun di samping pengguna jasa tersebut ada kerabat dan keluarga mereka yang juga bisa menjadi perhatian Muhammadiyah.
Guru besar Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga ini mendorong perlunya paradigma baru melihat produk dakwah kultural maupun komunitas. Bukan focus pada konversi legal keagamaan tapi penamaaan nilai-nilai substanstif ajaran Islam (syariah).
Abdul Munir Mulkhan menyebut ketercapaian tujuan “Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya” ialah jika kesejahteraan sosial luas merata bagi semua warga tanpa memandang etnis, agama dan faham keagamaan. Hal ini dapat dilihat Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar, Risalah Islam Berkemajuan, Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ), Dakwah Kultural dan Dakwah Komunitas.
Mengutip Kuntowijoyo, Abdul Munir Mulkhan menyebut “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Kebudayaan Tanpa Kebudayaan” Abdul Munir Mulkhan menyodorkan ide tentang Taman Madani (Garden City) bagi masyarakat di fase budaya Pasca Industri. Taman (jamaah) madani berbasis welas asih ini menjadi miniatur Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Taman Madani sebagai kolaborasi semua bidang sainteks berbasis nilai-nilai Islam sepanjang faham Muhammadiyah seperti bersih, sehat, jujur, adil, tertib, dapat dipercaya, tanggung jawab, peduli sesama. “Di sini ide super kreatif Kiai Dahlan filantropi pengembangan sekolah sebagai praktik kecerdasan spiritual,” tuturnya.
Dosen dan tenaga didik, mahasiswa berjamaah mengembangkan ekonomi tangguh, hidup sehat, ternak produktif, budidaya kebun, buah-buahan, tanaman herbal, kembangkan kajian fungsional ajaran Islam, dan bekerjasama dengan perangkat pemerintahan kecamatan atau desa menata -mengelola tempat kos ditata lebih heginis dan syar’i.
Selain itu, Abdul Munir Mulkhan menambahkan untuk membentuk jamaah virtual pengguna jasa AUM. PTMA bukan hanya ngurusi mahasiswa, tapi juga orang tua Mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus mengembangkan jamaah virtual orang tua Mahasiswa.
Begitu juga pasien RS/Poliklinik bersama orang tua siswa dan peserta pengajian jamaah masjid selain “alumni” pimpinan AUM, AMM, persyarikatan dan majelis/ lembaga disantuni melalui beragam kegiatan virtual seperti WA Grup dan media lain. “Karena itu perlu dikembangkan jamaah virtual pengguna jasa AUM sebagai media baru dakwah,” pungkasnya.
Turut hadir menjadi narasumber Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.A. dan Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. Selain itu turut hadir tamu istimewa Antropolog dari Boston Universiti Amerika Serikat Prof. Robert W Hefner. (Riz)