Milad ‘Aisyiyah ke-107, Mengokohkan dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Untuk memperingati Milad ‘Aisyiyah ke-107, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Jogokariyan bekerja sama dengan PRA Purwosari menyelenggarakan kegiatan bakti sosial di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Kegiatan ini mengusung tema “Mengokohkan dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta” dengan tujuan memperkuat komitmen ‘Aisyiyah dalam dakwah kemanusiaan yang melintasi batas agama, bangsa, dan negara. Acara tersebut diadakan di SD Muhammadiyah Purwosari dan dihadiri sekitar 250 peserta.
Kegiatan dibuka oleh MC, Ibu Dofi dan Ibu Zubaida. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ibu Rheviana Dian Miranti, yang menciptakan suasana khidmat dan meningkatkan keimanan hadirin.
"Milad ‘Aisyiyah ke-107 adalah momen penting untuk mengingatkan kembali bahwa perempuan berkemajuan dalam perspektif Islam didorong untuk menjalankan peran keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan semesta yang rahmatan lil-‘alamin," ujar Ana Adina Patriani, SKM, MPH, Ketua Panitia Kegiatan PRA Jogokariyan. Tema besar ini tercermin dalam berbagai kegiatan bakti sosial yang digelar hari itu.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, dan Mars ‘Aisyiyah yang dipandu oleh Ibu Dewi Andriani. Suasana menjadi lebih meriah dengan penampilan adik-adik RA Qurrata A’yun Nogosari yang melantunkan ayat-ayat surah At-Tin dan Al-Humazah, serta penampilan Tari Wonderland Indonesia dan Tari Rompak dari SD Muhammadiyah Purwosari. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PRM Purwosari, Bapak H. Ngadiran, dan Carik Purwosari, Ibu Qoriyah.
Dalam sambutannya, H. Ngadiran menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kegiatan bakti sosial ini bukan sekadar perayaan Milad, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen ‘Aisyiyah dalam membantu sesama dan memperluas dakwah kemanusiaan universal," kata beliau.
Qoriyah menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat sangat penting untuk menghadapi tantangan sosial. "Dengan bersatu, kita bisa membuat perubahan yang berarti," ujarnya.
Kegiatan utama dalam bakti sosial ini meliputi pemberian paket sembako kepada keluarga kurang mampu, pengajian penguatan akidah yang disampaikan oleh Ustadz M. Sutrisno, skrining kesehatan berupa pemeriksaan gula darah, asam urat, dan tekanan darah yang dibantu oleh mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, serta pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis. Semua kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk PRM Purwosari, PCNA Girimulyo, Kokam, dan Pemuda Muhammadiyah Girimulyo.
Dalam pengajiannya, Ustadz M. Sutrisno menekankan pentingnya menjaga akidah dan kesehatan sebagai bagian dari ibadah. "Sebagai umat Muslim, kita harus kuat dalam iman dan sehat jasmani agar dapat menjalankan ibadah dengan sempurna. Bantuan kesehatan dan sembako yang diberikan hari ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap sesama dan usaha untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah," kata Ustadz M. Sutrisno.
Salah satu penerima bantuan, Nurjannah, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Bakti sosial ini sangat membantu kami yang kurang mampu. Selain mendapatkan sembako, kami juga diperiksa kesehatannya. Ini sangat berarti bagi kami," ungkap Nurjannah dengan penuh haru.
Ketua PRA Purwosari, Ibu Leny, juga menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. "Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga kerjasama seperti ini bisa terus berlanjut di masa mendatang," ujarnya.
Acara diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Ustadz M. Sutrisno, diikuti dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan panitia. Ketua Panitia, Ana Adina Patriani, menyatakan kegembiraannya atas suksesnya acara ini. "Alhamdulillah, kegiatan bakti sosial ini berjalan lancar dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Semoga apa yang telah kita lakukan hari ini membawa manfaat bagi semua," kata Ana. (Zubaida Rohmwati)
