YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 25 mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih sertifikat kompetensi dalam Pelaksanaan Ekspor. Sertifikasi ini diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pencapaian ini juga merupakan bukti dari kualitas dan komitmen UMY dalam mendukung kompetensi global mahasiswanya.
Penyerahan sertifikat kompetensi pelaksanaan ekspor yang dikeluarkan secara sah oleh Badan Nasional Sertifikat Profesi Republik Indonesia (BNSP RI) ini diserahkan langsung oleh Ketua Prodi HI UMY, Dr. Sugito, M.Si., hari ini, Sabtu (11/5) di ruang sidang prodi HI UMY.
“Kalian (25 mahasiswa) ini menjadi yang pertama menerima sertifikat kompetensi dari BNSP RI dan yang pertama pula dalam skema pelaksanaan ekspor. Ini adalah satu terobosan yang luar biasa karena kita langsung bekerjasama dengan ekspert-nya yaitu Kementerian Perdagangan,” kata Sugito
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya sertifikasi dalam meningkatkan karir profesional mahasiswa. Menurutnya, dengan sertifikat kompetensi ini, mahasiswa tidak hanya siap secara teoritis tetapi juga memiliki pengalaman praktis dalam menghadapi dan memanfaatkan peluang pasar ekspor yang luas.
Sebelumnya, telah berlangsung pelatihan instensif yang merupakan Kerjasama antara PPEJP dan Program Studi HI UMY yang dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 21 Februari 2024 di Hotel Tara, Yogyakarta. Dari 30 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni, 25 diantaranya berhasil lulus dalam ujian kompetensi setelah mengukti proses ujian tertulis dan wawancara sehingga berhak menyandang status kompeten dalam pelaksanaan ekspor.
Selama pelatihan, para mahasiswa mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktisi dan ahli, serta melakukan simulasi praktik perdagangan internasional. Keberhasilan ini juga sebagai bukti bahwa institusi pendidikan tinggi mampu menciptakan lulusan yang siap bersaing sesuai dengan kebutuhan industri.
“Semoga kerjasama terus berlanjut sehingga setiap tahun minimal dua kali kita akan melaksanakan pelatihan plus sertifikasi dan ini harus disyukuri karena mahasiswa tidak mengeluarkan biaya. Mudah-mudahan sertifikasi ini bermanfaat untuk kalian nanti di dunia kerja ataupun yang langsung terjun ke dunia ekspor impor,” imbuh Sugito kepada mahasiswa.
Sementara itu, Arie Kusuma Paksi, PhD, Kepala Laboratorium HI UMY, juga menambahkan bahwa keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dari modul mata kuliah yang HI UMY desain untuk mengintegrasikan teori dan praktik ekspor. Dimana hal ini dinilai sangat vital dalam dunia perdagangan global saat ini.
“Ini menunjukkan bahwa modul mata kuliah yang kami desain untuk mengintegrasikan teori dan praktik ekspor sangat efektif untuk mahasiswa, yang tentunya ini sangat vital dalam dunia perdagangan global saat ini,” tandasnya.
Penghargaan sertifikat oleh BNSP tidak hanya membuka lebih banyak pintu untuk karier profesional mahasiswa tetapi juga menegaskan reputasi UMY sebagai institusi pendidikan yang serius dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin di tingkat global. (Mut)