Rapor Pendidikan 2025, Lebih Lengkap dan Berdampak

Publish

28 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
103
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti

Rapor Pendidikan 2025, Lebih Lengkap dan Berdampak

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merilis Rapor Pendidikan 2025 pada acara Taklimat Media yang diselenggarakan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (18/3). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Rapor Pendidikan dapat menjadi peta mutu pendidikan. 

“Diharapkan dengan Rapor Pendidikan ini, kita dapat memiliki peta pendidikan, khususnya terkait mutu layanan pendidikan di berbagai bidang. Mudah-mudahan ini bisa menjadi masukan atau bahan evaluasi bagi kita dalam melakukan perbaikan pada masa-masa yang akan datang,” kata Abdul Mu’ti.

Mendikdasmen juga berharap, Rapor Pendidikan dapat menjadi masukan penting bagi pemerintah daerah (pemda). "Terutama dalam rangka memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan yang menjadi bagian dari rencana strategis bagi pendidikan secara nasional," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Toni Toharudin, menguraikan bahwa Rapor Pendidikan merupakan sumber data utama dalam penjaminan mutu karena menampilkan kondisi layanan pendidikan di tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan. 

Pemanfaatan Rapor Pendidikan dalam penjaminan mutu ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama tentang sistem penjaminan mutu internal melalui proses evaluasi diri. Kedua, tentang sistem penjaminan mutu eksternal melalui penilaian berbagai pemangku kepentingan. 

“Muatan dari sistem penjaminan mutu ini adalah peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Toni.

Rapor Pendidikan menggunakan data dari asesmen nasional, yang mencakup, asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Platform ini menampilkan data hasil evaluasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta merefleksikan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup area input, proses dan output pembelajaran.

Toni menjelaskan pada Rapor Pendidikan 2025 diketahui bahwa proporsi murid yang mencapai kompetensi minimum literasi meningkat dari 59,49 persen pada tahun 2022 menjadi 68,05 persen pada 2023 dan 70,03 persen pada 2024. Sedangkan kompetensi minimum numerasi juga naik dari 45,24 persen pada 2022 menjadi 62,45 persen pada 2023, dan mencapai 67,94 persen pada 2024.

Selain itu, diketahui juga terjadi perbaikan dalam aspek kualitas pembelajaran, refleksi, dan perbaikan pembelajaran oleh guru, serta kepemimpinan instruksional kepala satuan pendidikan. Faktor-faktor ini dinilai memiliki potensi besar dalam mendorong peningkatan capaian belajar dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.

Pada kesempatan lain, Kurniawan, Kepala SDN Cilengo, Kabupaten Sukabumi, merasa bangga karena setelah membuka Rapor Pendidikan 2025 untuk Satuan Pendidikan, seluruh indikatornya berwarna hijau. 

“Hampir seluruh indikator pada Rapor Pendidikan Tahun 2024 di SDN Cilengo Sukabumi perlu mengalami peningkatan. Lalu, kami melakukan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi sesuai yang direkomendasikan pada Platform tersebut. Lalu, saat kami membuka Rapor Pendidikan 2025 semua indikator berubah menjadi warna hijau,” ujarnya bersyukur.

Tiga Pembaruan  

Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia membutuhkan evaluasi berbasis data yang akurat dan komprehensif. Untuk itu, Rapor Pendidikan 2025 hadir dengan pembaruan yang semakin kaya, membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah dalam memahami serta mengatasi tantangan pendidikan secara lebih efektif. Apa saja pembaruan dalam Rapor Pendidikan 2025? Mari, cermati tiga pembaruan penting berikut!

Pertama, data indikator lebih detail untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kini, Rapor Pendidikan untuk satuan PAUD menyajikan beragam indikator untuk menilai kualitas layanan PAUD. Pada tahun ini, indikator Kepemimpinan yang mendukung perbaikan layanan telah dirinci ke dalam beberapa sub-indikator, mencakup visi dan misi satuan pendidikan, pengelolaan kurikulum satuan pendidikan, dan dukungan untuk refleksi pendidik. Dengan indikator yang lebih rinci ini, satuan PAUD dapat lebih mudah mengevaluasi dan meningkatkan strategi penyelenggaraan layanan PAUD yang berkualitas.

Kemudian yang kedua, indikator akar masalah prioritas baru untuk daerah. Kini, pemerintah daerah memiliki dua indikator Akar Masalah Prioritas tambahan dalam mengidentifikasi tantangan pendidikan di wilayahnya, yaitu pemenuhan gizi peserta didik, sehingga sekolah perlu memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan pembelajaran mereka. Kemudian yang kedua adalah karakter peserta didik. Upaya ini didukung penuh oleh Kemendikdasmen melalui program "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. 

“Harapannya, sinergi pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat membantu sekolah membentuk peserta didik yang lebih disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab,” ujar Plt. Kepala BSKAP.

Selanjutnya, yang ketiga, Rapor Pendidikan kini resmi menjadi bagian dari Rumah Pendidikan. Dengan semangat integrasi, akses ke Rapor Pendidikan semakin mudah karena seluruh data Rapor Pendidikan dapat dilihat melalui laman Rumah Pendidikan. Satuan Pendidikan dapat melihat data mereka di Ruang Sekolah, sedangkan Pemerintah Daerah bisa mengaksesnya melalui Ruang Pemerintah. 

Pembaruan Rapor Pendidikan 2025 diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan  pemanfaatan Rapor Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dan Satuan Pendidikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah, melakukan refleksi, serta menyusun perbaikan program berbasis data. 

Satuan Pendidikan dapat mengakses Rapor Pendidikan di melalui fitur ”Ruang Sekolah” pada Rumah Pendidikan di rumah.pendidikan.go.id, kemudian memilih menu ”Rapor Satuan Pendidikan”. Sementara itu, pemerintah daerah dapat masuk ke fitur ”Ruang Pemerintah”, kemudian memilih menu ”Rapor Pendidikan Daerah”. Pemerintah daerah dapat memperoleh gambaran menyeluruh tentang kondisi pendidikan di wilayahnya, mengidentifikasi tantangan utama, serta merancang kebijakan strategis yang lebih tepat sasaran. 

Sekarang, saatnya pemangku kepentingan memanfaatkan Rapor Pendidikan untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua. (adv)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pemuda Muhammadiyah Jakarta Utara menggelar Pelatihan soft skill ....

Suara Muhammadiyah

29 June 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang satu ini menjadi bukti nyata ba....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dikupas tuntas Drs.H.....

Suara Muhammadiyah

31 March 2024

Berita

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Lembaga amil zakat, infak dan sedekah Muhammadiyah (LazisMu) t....

Suara Muhammadiyah

22 November 2023

Berita

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 29 Universitas Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

15 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah