Refleksi Filosofis Candu Judi Online: Kenikmatan Perbuatan Maksiat

Publish

29 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
369
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Refleksi Filosofis Candu Judi Online: Kenikmatan Perbuatan Maksiat

Oleh: Muzdakir Muhlisin, M.Phil., Dosen Filsafat UIN Salatiga, Akitivis Pemuda Muhammadiyah Salatiga

Suatu Perbuatan digolongkan dalam perbuatan maksiat ketika perbuatan tersebut melanggar hukum-hukum Allah, prinsip-prinsip moral dan bertentangan dengan nilai-nilai islam yang terdapat dalam Al-quran dan Hadist. Misalnya berzina, mencuri, memfitnah, berjudi dan lain sebagainya. Perbuatan-perbuatan maksiat tersebut pada hakikatnya merupakan perbuatan yang dapat berdampak negatif bagi pelakunya maupun orang-orang disekitarnya. Meskipun demikian, Adakalnya seseorang tidak kunjung tersadar untuk bertaubat atas perbuatan maksiat yang dilakukannya.

Menurut Yusuf Al-Qaradhawi, Ada kemungkinan alasan kenapa seseorang menunda atau enggan bertaubat atas suatu perbuatan maksiat. Pertama adanya persepsi bahwa perbuatan maksiat tersebut hanya tergolong dosa yang kecil atau dengan kata lain menyepelekan dosa. Padahal dosa-dosa kecil yang dilakukan terus menerus bisa menjelma menjadi dosa besar. Sebaliknya, dosa besar yang ditobati bisa jadi kecil, luntur bahkan hilang. Sementara, dosa kecil justru akan menjadi besar kalau dosa tersebut diistiqomahkan (dilakukan secara terus menerus). Misalnya, Judi Online dengan modal yang kecil kemudian menganggap sebagai dosa kecil dan hanya untuk iseng-iseng saja. Padahal sekalipun hanya kecil tetapi bila dilakukan secara istiqomah maka itu merupakan pertanda pengabaian terhadap dosa yang menunjukan ketidaktakutan kepada Allah.

Seseorang juga enggan bertaubat dengan anggapan bahwa dosa yang dilakukan itu hanya remeh. Misalnya tetap melakukan judi online karena menganggap perbuatan tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tindakan korupsi yang merugikan banyak orang. Terlebih lagi bila sudah berani meremehkan Allah atau merasa aman dari balasan dari Allah. Terkait hal tersebut, penting untuk dipahami bahwa islam itu memang mudah tetapi bukan untuk disepelekan. Allah Maha Pengampun tetapi bukan berarti kita dengan gampangnya menabrak laranganNya sambil menyepelekan.

Demikian juga ketika memahami bahwa manusia itu tempat salah dan lupa tetapi bukan berarti boleh menyengaja melakukan kesalahan. Orang yang baik kata Rosul bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan tetapi orang yang baik adalah orang yang menyadari kesalahan yang diperbuatnya lalu menyesali, memohon ampun, bertaubat seraya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.

Alasan selanjutnya kenapa orang tetap melakukan perbuatan maksiat adalah karena merasa mendapatkan kenikmatan ketika melakukan perbuatan tersebut. Orang yang menikmati tidak mungkin menyesali. Bisa jadi dia memang sadar bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah dosa dan kemaksiatan tetapi karena merasakan nikmatnya maka ada dorongan untuk terus mengulangi perbuatan tersebut. Misalnya ketika seseorang terjerumus dalam judi online. Ketika orang tersebut memperoleh kemenangan di awal maka akan muncul perasaan senang yang mendorong untuk kembali melakukan judi dan menimbulkan efek kecanduan yang berkelanjutan. 

Salah satu jenis judi online yang cukup digemari adalah judi Slot. Judi ini memang menawarkan kemenangan yang cukup menggiurkan. Namun dibalik kenikmatan yang ditawarkan tersebut ada efek merusak atau dzolim yang bisa jadi tidak hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-orang terdekatnya. Salah satu efek psikologis pemain judi online adalah terjadinya gangguan mental seperti depresi dan kecemasan berlebih. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya jika semua orang tersadar akan dampak negatif yang akan dialami dan berusaha menghindarkan diri dari perbuatan maksiat tersebut. Salah satu cara terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat adalah dengan mencari kesibukan atau aktivitas-aktivitas yang positif. 

Filsafat merupakan salah satu cabang keilmuan yang berusaha menawarkan cara menjalani dan menyikapi hidup secara bijaksana. Aliran Epikiros adalah salah satu aliran dalam filsafat bersifat Etis. Maksudnya, aliran ini menawarkan cara untuk menjalani hidup dengan memberikan penjelasan yang rasional berdasarkan pertimbangan etis (kebaikan) yang umum atau universal. Tujuan berfilsafat menurut aliran Epikuros adalah untuk menjamin kebahagiaan manusia. 

Di dalam ajaran etikanya, Epikuros bermaksud memberikan ketenangan batin (ataraxia) kepada manusia. Menurutnya, selama ini ketenangan batin tersebut terusik oleh ketakutan, diantaranya ketakutan terhadap maut dan terhadap nasib. Ketika manusia dapat melepaskan diri dari ketakutan tersebut maka ia dapat mencapai tujuan hidupnya yaitu Hedone (kenikmatan/ kepuasan) asalkan dapat menentukan kenikmatan yang mendalam dan tahan lama. Sebagaimana kita ketahui bahwa Judi online hanyalah menawarkan kenikmatan sesaat dan justru dapat menimbulkan ketakutan atau kecemasan berlebih. Oleh karena itu, kita harus dengan penuh kesadaran meninggalkan perbuatan tersebut dan mencari aktivitas dan perbuatan yang dapat memberikan kenikmatan yang tahan lama, bukah kenikmatan yang sesaat.

Dalam Pandangan Aliran Epikuros, Orang Bijak adalah orang yang tahu seni atau cara menikmati sesuatu dalam waktu yang lama dan sedalam mungkin. Ketenangan batin bisa dirasakan manusia apabila semua keinginannya terpuaskan. Oleh karena itu, manusia harus pandai-pandai dalam mengelola keinginan batin dengan cara membatasinya. Semakin sedikit keinginan maka seseorang akan semakin bahagia. Orang yang Baik adalah orang yang mampu menentukan perbuatan mana yang dapat  memberinya Kepuasan dan Tahan Lama. 

Judi Online adalah salah satu perbuatan maksiat yang menipu dan hanya menawarkan kesenangan semu. Mesin-mesin atau aplikasi pada judi online sudah dirancang sedemikian rupa mulai dari bentuk, warna, lampu berkedip dan suara yang semuanya dirancang untuk meningkatkan rangsangan pada otak sehingga pemain judi online perlahan tapi pasti kehilangan kesadaran terhadap diri dan lingkungannya. Terlebih lagi, dalam judi online juga menggunakan algoritma untuk mengatur hasil dari setiap permainan.

Algoritma judi online ini bertujuan untuk memastikan bahwa bandar atau penyedia layanan judi online selalu mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan oleh pemain. Algoritma bekerja dengan cara memanipulasi hasil agar sesuai dengan kepentingan bandar agar mendapatkan keuntungan dari transaksi judi online tersebut. Dengan kata lain, algoritma judi online selalu memastikan bahwa dalam jangka panjang, pemain akan kalah lebih banyak daripada menang.

Refleksi filosofis atas kenikmatan sesaat dari judi online dan perbuatan maksiat lainnya yaitu “Ketika kita tergoda untuk melakukan perbuatan maksiat karena terbayang akan kenikmatannya, maka segera sadarkan diri bahwa kenikmatan dari perbuatan tersebut adalah Palsu”. Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa seorang mukmin tidak mungkin menjadi sempurna kenikmatanya karena melakukan kemaksiatan dan tidak mungkin pula menjadi lengkap kebahagiaannya karena kemaksiatan. Bahkan tidaklah dia melakukan kemaksiatan, melainkan kegundahan akan mencampuri hatinya.

Tapi karena syahwatnya yang mabuk menutupi hatinya, dia tidak mampu merasakan kegundahan itu. Ketika Kegundahan tersebut hilang dari hatinya, rasa ingin dan senang terhadap kemaksiatan justru semakin bertambah. Maka harusnya dia berprasangka buruk terhadap imannya dan menangisi kematian hatinya karena seandaianya hatinya masih hidup harusnya perbuatan maksiat yang dilakukannya akan menjadikan hatinya gundah, berat dan sulit melakukan perbuatan tersebut. Matinya hati yang tidak mampu lagi merasakan kegundahan dan pedihnya dosa, ibarat raga yang telah mati sehingga tak lagi mampu merasakan sakit.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Saat ini kita menyaksikan berkurangnya kesopanan, meningkatnya sikap diskrimina....

Suara Muhammadiyah

4 October 2023

Wawasan

Oleh: Dr Amirsyah Tambunan, CWC. Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saat....

Suara Muhammadiyah

2 September 2024

Wawasan

Membangun Profetika Hukum Berkeadilan Oleh: Dr. M. Samson Fajar, M.Sos.I. Berbicara masalah hukum,....

Suara Muhammadiyah

8 October 2023

Wawasan

Oleh: Mohammad Fakhrudin Sudah diuraikan di dalam “Anak Saleh” (AS) 7 bahwa keteladanan....

Suara Muhammadiyah

12 September 2024

Wawasan

Oleh: Muhammad Utama Al Faruqi, Lc., MPd Ingat Idul adha, ingat milad Muhammadiyah. Barangkali ungk....

Suara Muhammadiyah

14 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah