YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayyinah mengatakan, sejak awal kelahirannya hingga saat ini, Muhammadiyah tidak pernah berhenti berkiprah untuk membangun kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Salmah menilai program yang dijalankan Muhammadiyah sudah begitu rupa. Hanya tinggal meningkatkan ke depannya agar kemaslahatannya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
“Sampai sekarang Muhammadiyah sudah konsisten menjalankan perannya di semua bidang dengan sangat baik. Saat ini tinggal bagaimana Muhammadiyah memperluas gerak dakwahnya, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi,” katanya pada Kamis (2/1) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Merujuk pada tema Tanwir dan Milad ke-112 “Meghadirkan Kemakmuran untuk Semua.” Di sini, Salmah berharap agar Muhammadiyah mempunyai program-program yang menyasar pada perwujudan kemakmuran secara nyata.
Karena menurut Salmah, saat ini masyarakat masih belum merasakan kemakmuran secara merata. Padahal, hal tersebut justru menjadi bagian integral dari cita-cita bangsa Indonesia.
“Kita masih melihat kaleidoskop 2024 tingkat keadilan belum merata. Artinya pendidikan, kesehatan belum untuk semua. Itu menunjukkan rakyat masih banyak belum makmur. Maka Muhammadiyah sangat penting perannya melalui caranya sendiri melalui kebijakannya. Sehingga kebijakan itu pro-rakyat,” tuturnya.
Di sinilah Aisyiyah juga memainkan perannya. Aisyiyah, lanjut Salmah, akan terus berupaya meningkatkan dan membuat perempuan-perempuan Muhammadiyah itu maju dan unggul.
“Itu programnya Aisyiyah, terutama dalam ikut memajukan Muhammadiyah. Kita kan perempuan, jadi bagaimana seluruh perempuan Muhammadiyah tidak ketinggalan dengan bapak-bapak Muhammadiyah,” ujarnya.
Salah satu program yang dijalankan 'Aisyiyah, pertama, meningkatkan spiritualitas kaum perempuan anak. Dengan dakwah yang bil-lisan (dakwah dengan lisan melalui ceramah, diskusi, nasehat, dan sebagainya) bil-hikmah (dakwah dengan cara arif bijaksana dan persuasif).
“Di situlah Aisyiyah melakukan dakwah-dakwahnya. Warga Muhammadiyah-Aisyiyah agar lebih beriman, bertakwa, religius. Jadi kalau kuat secara agama, pasti punya kekuatan lain untuk menjalankan kegiatan lain di masyarakat untuk kepentingan bangsa lebih luas lagi,” jelasnya.
Kedua, meningkatkan pemberdayaan. Ada banyak hal, antara lain di bidang pendidikan dan kesehatan. “Perempuan Muhammadiyah itu ya pintar-pintar, sekolah yang tinggi. bagaimana menyadarkan kepada anak-anak supaya mau sekolah dari TK sampai perguruan tinggi,” bebernya.
Ketiga, memperkokoh ketahanan keluarga. Melalui pembentukan keluarga sakinah. Yakni konsep tentang bangunan keluarga yang mampu menumbuhkan rasa kasih sayang pada anggota keluarga, untuk mewujudkan rasa aman, tenteram, damai dan bahagia, sejahtera dunia dan akhirat.
“Itu untuk mewujudkan generasi (anak-anak) yang berkualitas. Sehingga ke depan bisa menjadi kader-kader yang ikhlas untuk membantu pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah-'Aisyiyah,” ungkapnya.
Muhammadiyah kini dan ke depan, seru Salmah, harus tetap menjadi nomor satu di bidang kemanusiaan. “Muhammadiyah tetap terdepan dalam pendidikan dan layanan kesehatan. Muhammadiyah tetap terdepan layanan sosial-kemasyarakatan. Juga Muhammadiyah tetap mandiri, independen, dan tidak tergantung pada pihak luar,” tegasnya. (Cris)