Satlantas Bojonegoro dan RS ‘Aisyiyah Gelar PPGD

Publish

12 September 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
483
RS ‘Aisyiyah Bojonegoro

RS ‘Aisyiyah Bojonegoro

 

BOJONEGERO, Suara Muhammadiyah - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro mencatat peristiwa laka lantas selama 4 bulan terakhir di Kabupaten Bojonegoro mengalami tren kenaikan, dibandingkan dengan sebelumnya. 

Menurut, Kepala Unit Laka Lantas Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Ahmad Adhi Kiswanto, akhir-akhir tren kecelakaan di Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan. 

"Dari bulan Januari 2023 hingga Februari 2023 menurun 25 %, sedangkan dari bulan Maret 2023 hingga bulan April 2023 naik mencapai 63 %," ungkap Ahmad Adhi Kriswanto.

Alasan itulah yang menjadikan Satlantas menggandeng RS. ‘Aisyiyah Bojonegoro untuk memberikan pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) pada seluruh anggota polisi di Satlantas Polres Bojonegoro dan jajaran staf.  

Materi ini harus dipahami seluruh jajaran polisi Satlantas dan staf agar mampu memberikan pertolongan pada kejadian Laka Lantas agar tidak terjadi perburukan pada korban kecelakaan.

Diselenggarakan pada hari Senin, 11 September 2023 dan bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Satlantas lantai 3, Jalan Imam Bonjol No. 08 Bojonegoro. 

Pelatihan PPGD tersebut dihadiri  tidak kurang dari 40 polisi dan staf yang berdinas di Satlantas Polres Bojonegoro. 

Secara umum materi disampaikan dalam 2 tahap. Pertama peserta dikenalkan dengan konsep pertolongan keselamatan khususnya korban kecelakaan lalu lintas dan yang kedua bagaimana teknis memberikan pertolongan pertama bagi korban.

M. Naufal Al Hasan sebagai narasumber pertama menekankan pentingnya pertolongan pertama sebagai bentuk penanganan lebih lanjut agar tidak terjadi perburukan saat tiba di rumah sakit tempat rujukan. 

"Salah satu konsep menolong korban kecelakaan adalah 3A yaitu, Aman diri, Aman korban dan Aman lingkungan imbuhnya,"ungkapnya.

"Korban gawat darurat tidak melulu tentang kecelakaan lalu lintas tapi bisa dalam bentuk yang lain seperti henti napas, penurunan kesadaran, kesetrum aliran listrik dan semisalnya,"imbuhnya.

Sementara itu, narasumber kedua, Nur Farida, menekankan pada pentingnya penandaan korban bencana khususnya bencana yang banyak menimbulkan korban. Ia menjabarkan penandaan korban bencana dengan istilah Triage.

"Merah untuk korban yang membutuhkan perhatian segera untuk cedera atau penyakit kritis yang mengancam jiwa, Kuning untuk korban serius yang membutuhkan penanganan segera," tandasnya.

"Hijau untuk korban  Cedera ringan, tidak mengancam jiwa, dan bisa menunggu, hitam untuk korban yang sudah meninggal atau terluka sangat parah, dan putih untuk korban yang tidak ada cidera atau penyakit sama sekali," imbuhnya.

Acara ditutup dengan penyerahaan piagam penghargaan dari Satlantas Polres Bojonegoro kepada Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro atas prestasinya dalam Optimalisasi Penanganan Korban Kecelakaan Lalu Lintas. (Hayyin Mubarok/ Iwan Abdul Gani)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Di hari kedua Workshop Ekonomi Cabang Ranting serta Masjid (CRM) yang di....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Bertepatan dengan momen Milad ke -112 Muhammadiyah, SD Muhammadiyah Con....

Suara Muhammadiyah

19 November 2024

Berita

NGAWI, Suara Muhammadiyah - Program Studi Magister Ilmu Hukum (MIH), Fakultas Hukum (FH) Universitas....

Suara Muhammadiyah

9 October 2023

Berita

KUPANG, Suara Muhammadiyah - Di arena sidang tanwir Muhammadiyah di Kupang, Majelis Pembinaan Kader ....

Suara Muhammadiyah

5 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mem....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah