SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional (HWN), Sekolah Budaya yang beralamat di jalan Kartini No 1 di ajak kolaborasi untuk mensukseskan acara Mangkunegaran Soiree Vol III, bekerjasama dengan Aniwayang Desa Timun, di Taman Pracima Mangkunegaran.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menjelaskan di tahap usia sekolah dasar semua aspek perkembangan mulai dari motorik, kognitif, afeksi, dan sosial, mulai dioptimalisasi.
“Empat hal tersebut akan berkembang baik dengan pendekatan kemerdekaan jiwa anak,” ujar Jatmiko, Sabtu Malam (18/11/2023).
Kemerdekaan belajar bukan membebaskan tanpa aturan, tetapi ngepenakake rasa atau memberikan ruang eksplorasi seluas-luasnya bagi perkembangan semua aspeknya, lanjutnya, beberapa guru ikut membersamai sebanyak 20 siswa setelah Akbar Ribuan Kader Hizbul Wathan Peringati Milad Muhammadiyah 111 di Lapangan Sumber.
“Sekolah mengutus Wakasek bidang AIK Ahmad Syaifudin, Waka Kurikulum Imam Priyanto, Dalang Berkemajuan Ki Agung Sudarwanto dan Praktisi Pendidikan Ridho. Terima kasih SD Muhammadiyah 1 Solo dilibatkan Mangkunegaran Soiree Vol III. Undangan tertanda tangan M.Ng. Mesther Jordan, acara ini tidak dipungut biaya apapun,” ungkapnya.
Nara salah satu siswa menyampaikan Desa Timun merupakan Desa tempat tinggal Cila, Cili dan Colo dalam cerita tersebut. Aturan berbusana berkain tidak diperkenankan menggunakan motif parang atau lereng dan berbahan bludru. Dilarang membawa senjata dan obat-obat terlarang, dan tidak diperkenankan membawa telepon genggam. Setiap anak didampingi 1 orang dewasa.
“Kegiatan yang saya sukai di mangkunegaran adalah menonton wayang desa timun, membuat wayang cila. Menonton wayang lucu, membikin wayang, melihat batik di musium dan bisa melihat taman yang indah sambil makan,” ungkapnya.
Usai mengikuti Mangkunegaran Soiree Vol III, Menu makanannya enak, tapi agak aneh bentuk makanannya. Mungkin karena belum terbiasa dengan model penyajian plater canape.
“Semoga agenda seperti ini dilakukan secara berkala, agar anak-anak bisa belajar langsung di lokasi sehingga mendapatkan pengalaman yang berbeda. Matur nuwun untuk kesempatan yang telah diberikan,” pesannya. (Jatmiko)