YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Sapen kembali menunjukkan eksistensinya di panggung pendidikan global melalui pelaksanaan kolaborasi hybrid budaya dan tradisi bersama tiga negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Barat, dan Eropa Timur, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Rusia. Kegiatan lintas negara ini dilaksanakan dalam format daring dan luring (hybrid) dengan melibatkan siswa, guru, dan perwakilan sekolah dari keempat negara.
Mengangkat tema “Merajut Harmoni Budaya Dunia untuk Generasi Masa Depan”, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya dunia sekaligus menanamkan nilai toleransi dan saling menghargai sejak dini.
“Kami percaya bahwa pembelajaran global menjadi kunci penting dalam membentuk karakter anak-anak sebagai warga dunia yang menghargai keberagaman dan siap menghadapi masa depan,” kata Agung Rahmanto, Kepala SD Muhammadiyah Sapen.
Siswa SD Muhammadiyah Sapen menampilkan berbagai kekayaan budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, dolanan anak, dan kuliner khas. Sementara itu, siswa dari SK Seksyen 13 Shah Alam Malaysia memperkenalkan lagu rakyat dan batik Melayu. Siswa dari GEM’S Modern Academy, Dubai, Uni Emirat Arab membawa nuansa Timur Tengah melalui seni henna dan tarian Al-Ayyala, dan Rusia menampilkan tarian Kalinka serta cerita rakyat daerah Siberia.
Kolaborasi ini mendapat sambutan positif dari seluruh peserta. Cikgu Ong Bee, perwakilan dari Sekolah Kebangsaan Seksyen 13, Malaysia. “Ini bukan hanya kegiatan pertukaran budaya, tapi juga jembatan persahabatan lintas bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SD Muhammadiyah Sapen dalam mengembangkan program internasionalisasi pendidikan dasar. Dengan pendekatan holistik dan berorientasi masa depan, sekolah ini terus menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. (illman/riz/m)