Setelah Pendidikan dan Kesehatan, Muhammadiyah Perlu Memperkuat Bidang Ekonomi dan Bisnis

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
92
Prof Dr H Muhadjir Effendy, MAP. Foto: Cris

Prof Dr H Muhadjir Effendy, MAP. Foto: Cris

KULON PROGO, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Jumat (18/7) di Hotel Morazen, Temon, Kulon Progo, DIY.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi langkah-langkah konkret dan progresif yang telah dilakukan oleh MPKU PP Muhammadiyah. Buktinya, sampai sekarang, setidaknya ada 128 rumah sakit yang dimiliki oleh Muhammadiyah.

"Dan sudah ada subholding, ada Rumah Sakit Gombong, Kendal, Solo, dan juga di Jawa Timur. Kemudian rumah sakit yang saya dirikan UMM juga sudah punya di Sumbawa. Dan sekarang sedang menginisiasi di Lombok Timur," katanya.

Langkah tersebut, sebut Muhadjir, sangat bagus dan luar biasa. Dan harus terus dikembangkan ke depan dalam hal ihwal kolaborasi dengan seluruh instansi dan mitra.

"Jadi ini (langkah MPKU PP Muhammadiyah) sangat bagus. Itu mencerminkan kolaborasi yang sangat efektif di dalam unit amal usaha Muhammadiyah di sektor kesehatan," bebernya.

Muhammadiyah yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Kampung Kauman Yogyakarta, mengutamakan dua pilar, pendidikan dan kesehatan. Bagi Muhadjir, dua pilar ini ibarat dua sisi mata uang tak dapat dipisahkan, sama pentingnya, saling melengkapi, dan menjadi fondasi kemajuan umat.

"Kalau kita ingin membangun sumber daya manusia ke depan, itu akan sangat tergantung pada bagaimana kesehatan dengan segala kompleksitasnya. Dan juga pendidikan dengan segala kompleksitasnya," tegasnya.

Dua pilar ini yang perlu menjadi perhatian serius. Juga, harus ditingkatkan lebih baik lagi. "Sebetulnya kalau urusan dua ini selesai, 80% pembangunan manusia selesai. Yang lain, melengkapi saja. Dan itulah mengapa Kiai Dahlan memilih dua pilar ini," ujarnya.

Dengan progresifnya pemikiran Kiai Dahlan kala itu, visi yang dikonstruksikan sangat relevan bagi pembangunan peradaban. Selain dua pilar itu, pilar lain yang menjadi perhatian tersudut pada pilar ekonomi.

"Cuma, memang tidak mendapat perhatian secara intens seperti pendidikan dan kesehatan," ungkapnya.

Karena itu, Kiai Dahlan mengirimkan kader-kadernya untuk mendalami agama, namun tidak lupa, untuk mendalami sektor ekonomi (bisnis). "Kiai Dahlan mengirim kadernya ke Eropa untuk belajar bisnis. Setelah pulang, kemudian menjadi importir sepeda. Itu importir tunggal," ucapnya.

Selain itu, juga memproduksi sarung. "Di ekspor sampai ke Afrika, sebagian Asia Selatan," ucapnya. Muhadjir menyimpulkan, ide membangun ekonomi telah dimulai oleh Kiai Dahlan. "Dipelopori dengan tokoh-tokoh pengusaha. Dari situ, mulai ada pemikiran bagaimana Muhammadiyah tidak ditopang oleh pengusaha kaya saja, tapi Muhammadiyah harus menjadi organisasi kaya raya," ulasnya.

Ide Kiai Dahlan sempat terhenti lama tidak dijalankan. Baru kemudian, pada Muktamar ke-44 Muhammadiyah di Jakarta tahun 2000. Kemudian mulai intensif dan dijadikan keputusan di Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Dalam Muktamar itu, ditetapkan ada pilar lagi, di samping pilar pendidikan dan kesehatan, tapi ada juga pilar ekonomi," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar kegiatan Pemantapan I....

Suara Muhammadiyah

6 February 2025

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Lampung telah ....

Suara Muhammadiyah

25 March 2025

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Amalan Selalu Bersyukur disampaikan dalam kajian bakda subuh Ahad 16 ....

Suara Muhammadiyah

16 March 2025

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak (Almatera) T....

Suara Muhammadiyah

5 May 2024

Berita

Muhammadiyah dan Kitabisa Resmikan Program Pelatihan Kerja Berkelanjutan Aktualisasi Dakwah untuk K....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah