BATANG, Suara Muhammadiyah – Gairah berorganisasi terkadang meredup seiring berjalannya waktu. Ada masanya saat titik jenuh datang. Karena meniti jalan dakwah adalah perjalanan yang sunyi dan melelahkan. Perlu saling mengingatkan dan menyemangati dalam perjalanannya. Begitu pula dirasakan oleh Ayunda, Nasyiah di cabang Pekalongan Selatan. Mereka melakukan kunjungan ke PCNA Tersono, Batang yang notabene nya berada di pelosok desa di Kabupaten Batang dalam rangka menumbuhkan motivasi para anggotanya.
Kunjungan Nasyiah dari Cabang kota Pekalongan Selatan ke PCNA Tersono, Btaang dilaksanakan pada hari ahad 3 November 2023 kemarin. Sekitar 15 orang anggota Nasyiah Pekalongan Selatan berkunjuang ke desa Rejosari, Tersono kab. Batang menggunakan angkutan kota. Tiba di Gedung dakwah Muhammadiyah Rejosari mereka dikejutkan dengan sambutan yang luar biasa.
Karena bertepatan dengan diadakannya pertemuan rutin Nasyiah Cabang Tersono yang dihadiri seluruh ranting di Cabang Tersono. Mereka tidak menyangka anggota Nasyiah di cabang Tersono sebanyak itu, padahal pada hari itu hanya sekitar 150-an alias separuh dari seluruh anggota yang hadir.
Setelah acara inti diisi oleh Bidan Herlina Hanum tentang wawasan kesehatan bertajuk Wolbachia, acara dilanjutkan dengan sharing program kerja dari kedua Cabang Nasyiah tersebut. Acara berlangsung seru dan santai.
Keakraban yang terjalin berjeda kala adzan dhuhur berkumandang. Acara pertemuan diakhiri lalu dilanjutkan sholat berjamaah di mushola.
Usai sholat dhuhur berjamaah, PCNA Tersono mengajak rombongan dari Pekalongan tersebut makan siang di kios pojok lapangan desa Rejosari. Tiba-tiba hujan datang ketika mereka menikmati nasi berlauk telur dadar, ikan asin, lalapan dan sambal. Terkena tampias air hujan, menambah lahap dan kenangan tak terlupakan.
Ayunda Heri Dwi dari Pekalongan dengan bersemangat menyampaikan, "Asyik sekali kunjungan ke Tersono. Terima kasih sudah disambut dengan baik dan luar biasa ramai. Apalagi hujan-hujanan begini menambah kesan mendalam. Insya Allah siap menularkan semangat dari Tersono kepada rekan-rekan di Pekalongan. Gak selamanya orang desa belajar ke kota. Terkadang gairah berorganisasi itu justru tumbuh di desa yang penuh kehangatan."
Begitulah organisasi, dengan tujuan yang sama sudah seharusnya saling memotivasi. (Ernawati)