Siap Diproduksi Massal, Tongkat Pintar Karya UMY Bantu Difabel

Publish

11 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
283
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penyandang tunanetra masih menghadapi berbagai tantangan dalam mobilitas sehari-hari, terutama saat melintasi lingkungan yang belum ramah difabel. Tongkat konvensional yang selama ini digunakan belum mampu mendeteksi rintangan di bagian atas tubuh atau objek-objek yang sulit dijangkau. Menanggapi permasalahan tersebut, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Nurhuda Wijaya, S.T., M.Eng., menciptakan tongkat bantu jalan pintar yang dilengkapi berbagai sensor dan fitur keselamatan modern.

“Inspirasi awal saya berasal dari tetangga yang tunanetra. Selama ini beliau hanya menggunakan tongkat biasa dan meraba-raba rintangan secara manual,” ujar Nurhuda saat ditemui Humas UMY pada Senin (7/7).

Ia menceritakan bahwa pernah menyaksikan langsung bagaimana kepala tetangganya hampir terbentur papan nama di jalan. Pengalaman tersebut mendorongnya untuk menghadirkan inovasi yang lebih aman dan adaptif bagi difabel netra.

Tongkat pintar rancangan Nurhuda dilengkapi berbagai fitur canggih seperti sensor api, sensor lubang, dan sensor jarak berbasis teknologi ultrasonik. Tongkat ini juga dilengkapi roda di bagian depan untuk kemudahan penggunaan serta lampu malam guna meningkatkan visibilitas dalam kondisi gelap.

Fitur utama dari tongkat pintar ini adalah sistem GPS dan tombol darurat. Jika pengguna tersesat atau berada dalam situasi darurat, cukup menekan tombol yang secara otomatis mengirimkan lokasi terkini ke nomor kontak keluarga yang telah ditentukan sebelumnya.

“Setiap jenis rintangan akan menghasilkan suara peringatan yang berbeda. Jadi pengguna dapat membedakan apakah di depannya ada lubang, api, atau penghalang lainnya,” jelas Nurhuda.

Tongkat ini menggunakan baterai isi ulang serupa powerbank, sehingga dapat digunakan dalam kondisi siang maupun malam. Saat ini, produk tersebut belum tersedia di pasaran. Namun Nurhuda menyatakan pihaknya siap menjalin kemitraan dengan industri untuk memproduksinya secara massal.

Dalam proses pengembangan, Nurhuda melibatkan tim dosen dan mahasiswa lintas disiplin, serta menggandeng beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai mitra uji coba. Setelah diuji coba kepada tiga penyandang tunanetra di salah satu SLB mitra, hasilnya sangat positif. Para pengguna merasa terbantu, bahkan pihak SLB secara langsung meminta alat tersebut untuk digunakan dalam kegiatan belajar dan aktivitas sehari-hari.

“Tongkat ini sudah mendapatkan hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada tahun 2024. Harapannya, ke depan alat ini dapat diproduksi secara luas agar bisa menjangkau seluruh penyandang tunanetra di Indonesia,” pungkasnya. (Mut)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dr. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., Ketua Umum PP Aisyiyah 2....

Suara Muhammadiyah

26 December 2023

Berita

SYDNEY, Suara Muhammadiyah — Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Abdul Wahab, men....

Suara Muhammadiyah

11 December 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka peringatan Idul Adha 1445 H, Ikatan Mahasiswa Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

20 June 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 1421 siswa-siswi SMP Muhammadiyah se Daerah Sleman mengi....

Suara Muhammadiyah

2 February 2025

Berita

TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah senantiasa menempatkan kesejahteraan dosen dan st....

Suara Muhammadiyah

27 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah