SM Menyelaraskan Budaya Literasi dan Kekuatan Ekonomi Umat

Publish

5 August 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
466
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Suara Muhammadiyah Menyelaraskan Budaya Literasi dan Kekuatan Ekonomi Umat: Refleksi Milad 109 SM

Oleh: Rumini Zulfikar (GusZul) Penasehat PRM Troketon

"Jejak Pena KH Ahmad Dahlan dan H. Fahrudin menjadi nilai sejarah yang tak terlupakan dalam membangun peradaban dengan 'Bahlul Juhdi' yang beliau miliki."

Suara Muhammadiyah, yang telah berusia lebih dari seabad, terus menunjukkan sebuah kearifan sebagai bentuk eksistensi Suara Muhammadiyah. Ini merupakan hal yang wajib dalam menjaga keberlangsungannya. Karena dengan sebuah proses yang panjang dan ide brilian dari seorang mujadid dan mujahid, yaitu KH Ahmad Dahlan dan H. Fahrudin, mereka merintis berdirinya sebuah majalah dengan nama "Soeara Muhammadijah" tepatnya pada 13 Agustus 1915 bertepatan dengan Dzulhijjah 1333 H.

Dengan ketajaman berpikir KH Ahmad Dahlan dan H. Fahrudin, kegelisahan akan umat Islam yang masih terbelakang dan kurang diperhitungkan dijawab dengan mengajak umat untuk cerdas dan menguasai ilmu pengetahuan serta ekonomi umat. Suara Muhammadiyah merupakan sebuah peradaban yang monumental bagi persyarikatan maupun umat Islam, karena media ini berperan sebagai "Muazin" untuk mengajak umat Islam, khususnya warga persyarikatan, agar keluar dari kejumutan (keterbelakangan) dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menitikberatkan pada literasi, maka "dari ikhtiar tersebut menjelma sebuah pusaka yang mempunyai 'Pamor' mencerahkan, memajukan, membangkitkan, menggembirakan dengan ilmu serta amal, dan memperkuat ekonomi di kalangan internal persyarikatan yang kuat dan kokoh dalam membangun peradaban unggul untuk persyarikatan, umat, bangsa, dan negara."

Jika kita melihat perjalanan panjang sebuah media jurnalistik yang telah melintasi zaman dari sebelum kemerdekaan, kemerdekaan, pasca-kemerdekaan, rezim orde lama, rezim orde baru, hingga reformasi, Suara Muhammadiyah terus memainkan peran pentingnya. Sebagai media jurnalistik, Suara Muhammadiyah harus memerankan peran sebagai media syiar serta tempat menuangkan ide-ide, gagasan, kritik, dan solusi untuk kebaikan dan kemajuan.

Kita mengetahui bersama bahwa meskipun umat Islam adalah mayoritas, namun dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan bidang lainnya kita masih menjadi minoritas. Allah telah memberikan gambaran yang jelas bahwa orang-orang yang berbudi dan berakal adalah mereka yang bisa menggali ilmu-ilmu Allah dan menjadi umat yang selamat dunia akhirat, seperti dalam ayat 190-191 Surat Al Imran berikut ini:

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ Inna fii khalqis samaawati wal ardi wakhtilaafil laili wannahaari la Aayaatil liulil albaab 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Allaziina yazkuruunal laaha qiyaamaiw-wa qu'uudanw-wa 'alaa juno obihim wa yatafakkaruuna fii khalqis samaawaati wal ardi Rabbanaa maa khalaqta haaza baatilan Subhaanak faqinaa 'azaaban Naar 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

Jika kita memahami, menghayati, dan merenungi ayat di atas, maka sebagai umat Islam dan persyarikatan kita harus mempunyai azam untuk menjadi umat yang ulil albab dengan Iqra (membaca) dalam arti luas. Maka dengan iqra kita akan membangun budaya untuk mengelola potensi yang kita punya untuk kehidupan di dunia, karena dunia ini merupakan sarana untuk kehidupan yang hakiki, yaitu akhirat.

Seperti yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah yang saat ini sudah berusia 109 tahun, merupakan sebuah nilai-nilai yang menyinergikan untuk membangun pancaran energi kemajuan dan keunggulan umat, bangsa, dan negara dengan membuka cakrawala keilmuan yang holistik untuk semua lini kehidupan.

"Kreativitas tanpa batas - inspirasi tiada henti" adalah tema milad tahun ini yang sangat relevan dan menjadi pemantik bahwa sebuah gerakan perusahaan harus dinamis. Suara Muhammadiyah tidak hanya ansih dalam urusan ukhrawi saja, tetapi juga bagaimana sebuah gerakan atau perusahaan yang berlabel perusahaan jurnalistik dapat bersaing di era sekarang. Dengan ide-ide dan gagasan yang segar dari awak perusahaan, sangat dibutuhkan.

Di bawah Direktur Utamanya SM Denny As Ariy, Dt Marajo, bersama kru perusahaan telah mengambil gebrakan spektakuler untuk menunjukkan eksistensi Suara Muhammadiyah, yaitu dengan melebarkan sayap usaha di bawah perusahaan SCM (Syarikat Citra Mandiri) yang menaungi beberapa unit usaha. Mulai dari Toko SM, SM Corner, BulogMu, Logmart, Tower Malioboro, SM Tour & Travel, SM Farm, SM Logistik, SM Wisata, SM Jetsky Wisata, SM Resto, dan lain-lain untuk menunjukkan bahwa kreativitas memang harus dibangun dan menjadi budaya dalam rangka mempertahankan dan memberikan manfaat bagi persyarikatan dan umat.

Dengan kreativitas tersebut menjadi budaya, maka Suara Muhammadiyah akan menjadi gerakan atau perusahaan yang bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Ini memberikan energi-energi yang bisa memberikan warna, selain mencerahkan dan menggembirakan dengan syiar lewat tulisan maupun jejaring ekonomi. Semoga menjadi role model dalam menuju umat yang unggul, beradab, dan berakhlak.

Selamat Milad ke-109 Suara Muhammadiyah. Semoga sukses dan membawa keberkahan dunia akhirat.

Tulisan ini merupakan wujud rasa syukur dan terima kasih penulis kepada Suara Muhammadiyah yang telah memberikan banyak ilmu dan ruang bagi penulis untuk mengeksplorasi ide-ide lewat tulisan. Terima kasih kepada Suara Muhammadiyah yang telah menayangkan tulisan-tulisan terutama tentang Jejak Sejarah Muhammadiyah Troketon yang terbit pada bulan Juni 2022 atas arahan dan bimbingan Pak Isngadi Marwah, Pak Ganjar Sri Husodo, dan Pak Rizki Putra Dewantara.

Ini sesuai dengan himbauan dan ajakan Rektor UMY Prof. Dr. Gunawan beberapa waktu lalu di Sleman yang menekankan pentingnya menulis dan menyelamatkan jejak sejarah Muhammadiyah lokal.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Humanisme dalam Islam Oleh Dr. Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) J....

Suara Muhammadiyah

20 May 2024

Wawasan

Oleh: Bayujati Prakoso Tim Penyusun Manifesto Gerakan Inklusif Berkemajuan Muktamar IMM ke-XX tela....

Suara Muhammadiyah

12 March 2024

Wawasan

Muhammadiyah Bermuhasabah Oleh: Saidun Derani Menjelang tutup tahun 2023 dan memasuki tahun 2024 s....

Suara Muhammadiyah

30 December 2023

Wawasan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Aisyiyah adalah sebuah organisasi perempuan Islam terbesar di Indon....

Suara Muhammadiyah

19 May 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Kita mengenal terdapat enam kum....

Suara Muhammadiyah

14 December 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah