GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah - Sebagai sekolah yang memiliki kelas peminatan olahraga, SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki prestasi olahraga di sekolah yang terus berkembang. Salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan adalah taekwondo. Olahraga ini menjadi andalan dalam perolehan medali. Menurut Kenly Ayu R.M., yang bertanggung jawab atas prestasi olahraga di sekolah, cabang olahraga individu sejauh ini lebih unggul dibandingkan cabang beregu.
"Cabang olahraga individu seperti taekwondo lebih banyak mendulang prestasi karena memiliki banyak nomor pertandingan. Sementara itu, cabang beregu seperti sepak bola, bola voli, dan basket memiliki jumlah turnamen yang lebih sedikit dalam satu tahun," ungkapnya, pada Senin (11/2/25).
Selain taekwondo, cabang olahraga basket juga menunjukkan konsistensinya dalam berbagai kompetisi. Baru-baru ini, tim basket sekolah berhasil meraih juara tiga dalam turnamen IBB, baik untuk tim putra maupun putri. Sebelumnya, mereka juga berhasil menjadi runner-up dalam turnamen yang sama.
"Biasanya dalam setahun ada dua event besar untuk basket, yaitu IBB dan Infinity yang diselenggarakan di SMA 2. Kita selalu masuk tiga besar di turnamen-turnamen tersebut," ujar Kenly.
Konsistensi prestasi ini tidak lepas dari pola latihan yang disiplin dan dukungan penuh dari sekolah. Latihan rutin diadakan dua kali dalam seminggu, tetapi menjelang kejuaraan, intensitasnya ditingkatkan hingga empat hingga lima kali seminggu. "Latihan dilakukan setiap sore setelah pulang sekolah, dan pihak sekolah selalu mendukung dengan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi para atlet," jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga, sekolah memberikan dukungan penuh kepada para atletnya. Selain menyediakan fasilitas latihan yang memadai, sekolah juga memastikan bahwa para siswa mendapatkan pelatihan yang cukup menjelang kompetisi.
"Biasanya latihan hanya dua kali dalam seminggu, tetapi ketika ada kejuaraan, intensitas latihan akan ditambah hingga empat atau lima kali seminggu. Para siswa berlatih setiap sore setelah pulang sekolah," ujar Kenly.
Sekolah juga memberikan perhatian lebih terhadap program peminatan olahraga, dengan memperluas jangkauan peserta didik yang dapat mengikuti program ini. Tahun ini, sekolah mulai mengikutsertakan siswa dari program boarding (asrama) dalam kegiatan olahraga, yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi siswa full-day.
"Tahun ini adalah tahun pertama siswa boarding diikutsertakan dalam program peminatan olahraga. Kami ingin menyalurkan bakat mereka agar dapat berkembang bersama dengan siswa lainnya. Sebelumnya, hanya siswa full-day yang diperbolehkan mengikuti program peminatan ini," tambahnya.
Keputusan ini diambil agar semua siswa, baik yang tinggal di asrama maupun yang tidak, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam bidang olahraga. "Kami ingin menciptakan ekosistem olahraga yang lebih inklusif, di mana semua siswa bisa mendapatkan kesempatan untuk berprestasi, tanpa terkecuali," tuturnya.
Lebih dari sekadar mengejar medali, program olahraga di sekolah ini memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu menyalurkan bakat para siswa agar bisa berkembang lebih jauh.
"Kami ingin membantu anak-anak menemukan dan mengembangkan bakat mereka. Sekolah menyediakan fasilitas dan bimbingan agar mereka bisa menyalurkan potensinya dengan maksimal," jelas Kenly.
Keberadaan sekolah dengan peminatan atau kelas olahraga menjadi bagian penting dalam pengembangan olahraga pendidikan dan olahraga prestasi di sekolah Muhammadiyah. Melalui Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO), Muhammadiyah berkomitmen mengembangkan lebih banyak sekolah dengan peminatan atau kelas khusus olahraga. Dengan sistem pelatihan yang semakin profesional, dukungan penuh dari pihak sekolah, serta konsistensi dalam pencapaian prestasi, diharapkan para atlet sekolah ini bisa semakin bersinar dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi. (FS, AF)
