Spirit Sumpah Pemuda dalam Tanwir IMM XXXIII

Publish

20 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
64
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Spirit Sumpah Pemuda dalam Tanwir IMM XXXIII

Oleh: M Zaki Mubarak, Sekretaris Jenderal DPP IMM

Kurang dari dua pekan lagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan menyelenggarakan hajat Tanwir di Kota Malang, Jawa Timur. Pemilihan waktu di penghujung Oktober menjadi momentum yang sesuai karena beriringan dengan peringatan Sumpah Pemuda. 

Sumpah Pemuda adalah sebuah peristiwa tentang energi kolektif dalam bentuknya yang paling murni. Ia adalah sebuah terobosan fundamental di mana para pemuda dari berbagai latar belakang berhasil melakukan satu hal yang paling sulit, yaitu membunuh ego-sektoral mereka. Mereka dengan kesadaran penuh meleburkan identitas kedaerahan yang sempit itu untuk mendeklarasikan sebuah identitas baru yang imajinatif dan visioner, Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa: Indonesia.

Pun pelaksanaan Tanwir IMM di Malang nanti seyogyanya mewarisi spirit Sumpah Pemuda meski dalam wujud yang berbeda dan dengan cara yang paling terhormat. Yakni meleburkan ego-sektoral internal demi satu visi besar Ikatan. Jika Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM, Riyan Betra Delza, berbicara dan mengarahkan tentang visi dan arah besar Ikatan, maka tugas kami di DPP IMM adalah memastikan mesin organisasi ini siap untuk mengeksekusi visi tersebut.

Menumbuhkan Energi Kolektif 

Energi kolektif tidak akan lahir secara magis. Ia harus diorganisir, dikonsolidasikan, dan diarahkan secara sistematis. Persoalan utama kita hari ini, baik sebagai bangsa maupun sebagai organisasi, adalah fragmentasi energi. Energi kita terlalu sering terbuang dalam ruang-ruang yang sempit, bergerak sendiri-sendiri, bahkan saling berbenturan. 

Kita memiliki ribuan kader cerdas di seluruh penjuru negeri, namun energi intelektual itu seringkali tercecer. Kita punya ribuan aksi humanis di tingkat cabang dan komisariat, namun dampaknya tidak terakumulasi secara nasional. Di sinilah letak urgensi kolektivitas itu. Tanwir IMM nantinya harus menjadi momentum untuk mengubah ribuan energi potensial yang tersebar di setiap kader menjadi satu energi kolektif yang terpadu.

Energi kolektif menuntut adanya agenda bersama. Gerakan-gerakan parsial di tingkat komisariat, cabang dan daerah itu penting, namun mereka harus dijahit oleh satu benang merah programatik nasional. Tanwir IMM harus mampu melahirkan sebuah grand design atau agenda aksi nasional yang fokus, terukur, dan berpijak pada kepentingan bersama. 

Secercah Harapan di Kota Malang

Penempatan Tanwir di Kota Malang sendiri bukanlah tanpa tujuan. Malang yang memiliki predikat sebagai kota pendidikan dan episentrum gerakan, merupakan kawah candradimuka bagi kaum intelektual. Sehingga penyelenggaraan Tanwir IMM di Kota Malang menjadi momentum emas untuk kita melakukan konsolidasi organisasi dan gerakan secara total.

Konsolidasi tersebut akan melahirkan kesatuan frame dalam berbagai aspek, mulai dari perkaderan hingga isu-isu keperempuanan. Dengan demikian, seluruh elemen Ikatan dari pusat hingga komisariat akan bergerak dalam irama yang sama untuk mengawal setiap kebijakan yang dihasilkan. Dan Tanwir IMM juga harus mampu menaikkan level diskusinya dari sekadar konsolidasi internal organisasi menjadi konsolidasi visi kebangsaan. Energi kolektif kader tidak boleh habis untuk urusan internal, melainkan harus diarahkan keluar, membaktikan diri untuk negeri. 

Sekali lagi, kita tidak sedang berkumpul untuk sekadar bereuni atau bertamasya. Kita sedang berkumpul untuk menyatukan baut-baut yang kendor, menyelaraskan gir-gir yang bergesekan, dan memastikan mesin besar bernama IMM ini siap bergerak dengan energi penuh untuk mewujudkan IMM masa depan.

Sejarah Sumpah Pemuda cukup terang benderang memberikan hikmah bahwa energi kolektif sejati hanya akan terwujud jika ada kesadaran kolektif yang ditopang oleh sistem organisasi dan gerakan yang solid. Itulah tanggung jawab utama kita di Tanwir ini, yakni mengubah percikan-percikan api di setiap diri kader menjadi satu obor pencerah yang binarnya membawa fajar harapan, dan tentu saja, sinarnya benar-benar terasa untuk negeri.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Menyeimbangkan Akal dan Wahyu Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas ....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Wawasan

Anak Saleh (28) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Wawasan

IMM: Membaca, Bukan Hanya Bicara Oleh: Fathan Faris Saputro (Penulis buku Luwesitas IMM) Di era di....

Suara Muhammadiyah

23 April 2024

Wawasan

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd, Kapala SMP AT-TIN UMP Kab. Tegal Etos Kerja Kader, secara sederha....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Wawasan

Mengapa Pemilu Harus Diawasi? Oleh: Ahsan Jamet Hamidi Pemilihan Umum 1997, menjadi yang terakhir....

Suara Muhammadiyah

25 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah