YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Yogyakarta dan PTAneka Sakti Bakti (Asaba) akan membina SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMK Muhiyo) dengan program edukasi “Cerdas Bersama Asaba”. Asaba merupakan grup perusahaan yang bergerak di bidang bisnis termasuk distribusi alat tulis, peralatan kantor, mesin fotokopi, solusi komputer, pencetakan digital, industri otomotif melalui manufaktur suku cadang, bisnis makanan dan minuman (seperti Holland Bakery), properti, hingga solusi teknologi edukasi digital.
Program ini diadakan melalui beberapa seleksi sekolah Negeri maupun Swasta di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), untuk bersaing memenuhi kriteria dari PT Asaba.
Sebanyak 20 calon peserta dari SMK Negeri dan Swasta, SMK Muhiyo menjadi salah satu dari 10 SMK terpilih yang akan mengikuti program kerja sama dengan PT Asaba. Program tersebut difokuskan pada pengembangan keterampilan siswa pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
“Kerja sama ini dapat meningkatkan kompetensi siswa baik dari hard skill maupun soft skill , serta memberikan keterampilan, tersedianya lulusan SMK Muhammadiyah satu Yogyakarta di dunia industri maupun di dunia kerja, agar terserap sesuai dengan kompetensinya,” ucap Widi Astuti Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, pada Kamis (25/9).
Di samping itu, kerja sama ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa serta mempermudah untuk menyelesaikan kerja sama dengan PT Asaba. “Perusahaan tersebut ingin membangun program teaching factory yang berkolaborasi dari beberapa SMK, sesuai dengan link and match serta kompetensi kompetensi, agar lulusan sesuai dengan permintaan industri,” tuturnya.
Selain itu, Widi menjelaskan, bentuk kerja sama ini tidak hanya bantuan alat, tetapi juga sinkronisasi kurikulum, guru tamu dari industri yang mengajar di SMK, pelatihan untuk siswa dan guru, pendampingan saat PKL, fasilitas PKL di PT Asaba, bantuan peralatan belajar, sertifikasi kompetensi, hingga rekrutmen lulusan untuk bekerja di PT Asaba.
Widi berharap, kerja sama tersebut dapat berjalan secaraberkelanjutan. “Keberhasilan SMK tidak lepas dari dukungan pemangku kepentingan, salah satunya industri yang bermanfaat sangat besar bagi sekolah hingga dapat membuka peluang kerja bagi lulusan,” ujarnya.
Bagi sekolah, kerja sama ini tidak hanya mendukung kualitas pembelajaran siswa, tetapi juga memperluas jejaring industri, meningkatkan keterampilan, kompetensi, kualitas pembelajaran, dan kualitas lulusan.
“Jika semua berjalan baik, maka akan meningkatkan citra dan branding SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Harapannya kerjasama ini tidak hanya jangka pendek, tetapi terus bisa dan berkembang, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan menarik lebih banyak calon siswa baru di tahun mendatang,” tandasnya. (Anggi/Nurvi)