MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyelenggarakan Wisuda ke-82 pada Kamis (27/6) dengan mengukuhkan 1.360 wisudawan baru. Dengan penambahan ini, total alumni Unismuh kini mencapai 78.659 orang.
Prestasi wisudawan kali ini membanggakan dengan IPK rata-rata 3,62. Tercatat ada wisudawan yang meraih IPK sempurna 4,00, dan wisudawan tercepat menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan. Sebanyak 1.053 wisudawan meraih predikat Cumlaude, 237 orang predikat Sangat Memuaskan, dan 70 orang predikat Memuaskan.
Wisuda tersebut meliputi Program D3, S1, S2, S3 dan Pendidikan Profesi. Wisudawan berasal dari 7 fakultas dan Pascasarjana. Wisudawan terbanyak dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 308 orang. Menyusul Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 289 orang.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 158 orang. Fakultas Teknik (FT) sebanyak 84 orang. Fakultas Pertanian (Faperta) 59 orang. Fakultas Agama Islam (FAI) 271 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 104 orang. Sementara itu wisudawan Program Pascasarjana sebanyak 87 orang.
Wakil Rektor I Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda membacakan SK wisudawan berprestasi Unismuh Makassar. Adapun delapan wisudawan dan wisudawati berprestasi yakni, pertama, Muh. Heriayanto, Program Studi S2 Manajemen, Program Pascasarjana, asal Gowa. Ia berhasil meraih IPK 3.97, dalam waktu 2 tahun 3 bulan.
Kemudian ada Rabiatul Adawiyah, mahasiswa S1 Ekonomi Islam, FEB, dari Maluku. Dengan masa studi selama 3 tahun 5 bulan, ia juga meraih IPK 3.87. Nirwana, mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, FISIP, dari Sinjai, masa studi 3 tahun 5 bulan, dan berhasil mendapatkan IPK sebesar 3.96. Khaeriyatul Mar’ah, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab FAI dari Bantaeng. Dalam waktu 3 tahun 6 bulan, ia mendapatkan IPK 3.87.
Selanjutnya, ada A. Fatricia Ratatama, mahasiswa S1 Agribisnis, Fakultas Pertanian, asal Gowa, menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan IPK mencapai 3.99. Anisah Ainun Zahrah, mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Dokter, FKIK, dari Kendari, memerlukan waktu 3 tahun 5 bulan, untuk menyelesaikan studi dengan IPK 3.96.
Rezky Ahmad, mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, dari Bantaeng, berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 5 bulan dengan IPK 3.82. Terakhir, Rini Nurbaiti, mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dari Lembata. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu 4 tahun 2 bulan dengan IPK 3.82.
Dari delapan wisudawan dan wisudawati berprestasi terbaik tingkat fakultas dan PPs tersebut, dilakukan seleksi wisudawan terbaik Tingkat Universitas. Dalam SK yang dibacakan Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, ada beberapa kriteria penilaian mahasiswa berprestasi tersebut.
Ada penilaian IPK, jenjang kaderisasi, pemahaman Al-Islam Kemuhammadiyahan serta pengabdian, pemahaman Quran, pengalaman organisasi, prestasi mahasiswa dan karya ilmiah, serta lama studi.
Berdasarkan kriteria tersebut, Rabiatul Adawiyah, mahasiswa Ekonomi Islam, FEB, meraih skor prestasi tertinggi, yakni 93.18. Ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik I tingkat Universitas. Ia dianugerahi beasiswa studi lanjut, serta diprioritaskan untuk diangkat sebagai dosen tetap di Unismuh Makassar apabila telah menyelesaikan Pendidikan S2.
"Lahir di kawasan timur Indonesia, saya merasa takut untuk bermimpi besar. Namun, Unismuh mengantarkan saya berprestasi tidak hanya di regional, tapi juga nasional dan internasional," ujarnya saat menyampaikan testimoni wisudawan terbaik.
Acara wisuda dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Dr Andi Lukman, dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Budu. Tampak hadir tamu dari University Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Ika Savitri PhD, yang merupakan Dekan Fakultas Teknik Informasi di UMAM.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse menyampaikan selamat kepada para wisudawan. Ia juga menyampaikan lima pesan penting.
Pertama, ajakan kepada wisudawan lulusan S1 agar melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, wusdawan S2 ke S3. “Bagi alumni, kami menyediakan beasiswa dalam bentuk subsidi Uang Kuliah, kepada para orang tua yang masih menghendaki putra putrinya untuk melanjutkan studi, kami membina 9 Prodi S2 dan 3 Prodi S3.
Kedua, saat ini Program Fast Track juga telah dijalankan di Unismuh Makassar. Fast Track, yakni kuliah S1, namun pada semester 7 dan 8 dapat memprogramkan mata kuliah S2 di Unismuh , sehingga hanya 5 tahun sudah bisa mendapatkan 2 ijazah (Sarjana dan Magister). Syarat mengikuti program tersebut, mahasiswa semester 6 ber-IPK minimal 3,6 maka bisa ditawarkan Program Fast Track.
Ketiga, capaian akreditasi unggul, membuat Unismuh dapat membuka Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). “Insyaallah, akan kita buka di Sengkang, Wajo,” ujar Prof Ambo Asse.
Keempat, Unismuh saat ini sedang mempersiapkan Pembukaan S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Psychologi, dan S1 Ilmu Hukum. Kelima, Unismuh saat ini sedang melakukan proses persiapan pembukaan Pendidikan Dokter Spesialis Emergensi. Prodi tersebut sudah melewati tahap presentasi di LLDIKTI.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman M.Si, memuji kepemimpinan Prof. Ambo Asse yang telah menciptakan suasana kondusif di lingkungan akademik Unismuh, sehingga mampu capai akreditasi Unggul. "Rektor Prof Ambo Asse adalah sosok yang cepat dalam pengambilan keputusan dan memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Budu, mengungkapkan bahwa Unismuh Makassar berada pada urutan keenam dari 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) di Indonesia.
Budu juga menyampaikan bahwa Unismuh telah menerima dana Hibah Riset dan Pengabdian Masyarakat dari pemerintah, menempati urutan ke-4 dengan 37 Hibah Dana Riset Perguruan Tinggi Muhammadiyah (DRPTM). Prof Budu menambahkan bahwa Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh Makassar kini menduduki urutan pertama dari 15 FK se-Indonesia berdasarkan indikator prestasi.
"Akreditasi Unggul dari lembaga Akreditasi Mandiri Kesehatan dan satu-satunya Fakultas Kedokteran milik Persyarikatan yang terakreditasi ASIN Internasional," ujarnya.
Menurut Prof Budu, Majelis Diktilitbang telah membagi status PTM se-Indonesia dalam beberapa kluster untuk memetakan potensi pengembangan di setiap PTMA. "Unismuh Makassar masuk dalam kelompok perguruan tinggi besar dengan penghasilan kurang lebih Rp 100 Miliar setiap tahun," tandasnya. (Hadi/Cris)