YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Milad Muhammadiyah yang ke-111, Universitas Ahmad Dahlan mengundang para civitas akademika mulai dari Dosen, Karyawan hingga Mahasiswa untuk mengikuti Apel Akbar di Lapangan Kampus 4 UAD pada Sabtu (18/11).
Ditengah persiapan barisan semua, tibalah sosok yang di masa kini menjadi sosok panutan umat Islam dan Muhammadiyah, yaitu Dr (HC). Adi Hidayat, Lc., M.A. datang bersama ketua Badan Pengurus Harian (BPH) yaitu Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I. beserta jajarannya. Kemudian disambut hangat oleh Rektor UAD yaitu Prof. Dr. Muchlas, M.T. beserta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan ini, UAH berikan Tahniah berupa sambutan singkat kepada keluarga Besar UAD dengan memberikan statemant
“Jika orang yang berjuang di jalan Allah dan mendedikasikan hidupnya untuk beramal shalih karena Allah, dalam durasi yang singkat, maka dia akan mendapatkan akhir yang menyenangkan dan dengan penuh senyuman.”
Dari statement tersebut, UAH menyakinkan bahwa K.H. Ahmad Dahlan yang telah lama meninggalkan dan saat ini berada di alam barzakh, UAH yakini Ahmad Dahlan sedang merasakan kebahagiaan dan senyum yang mengembang ketika melihat anak, cucu, anak didik, anak ideologis, anak intelektual dan spiritualnya, pada hari ini berdiri tegak dan membanggakan karena di kampus ini dinamai langsung dengan nama yang indah yaitu Universitas Ahmad Dahlan.
Tahniah ini disebutkan sebagai sambutan yang singkat, maka UAH sampaikan bahwa orang-orang Muhammadiyah saat ini sedang berikhtiar dan berkontribusi dalam menyelamatkan alam semesta ini, maka Milad Muhammadiyah ke-111 dan dengan tagline “ Berikhtiar menyelamatkan semesta”.
UAH menjelaskan 111 itu dengan ditarik 3 bagian ini, jika ditarik pada bagian itu memberikan spirit dari 3 elemen dalam kehidupan setiap manusia. Pertama, ada yang tanggungjawab dalam fisikal (tubuh bagian luar), ada tanggung jawab intelektual melalui akal yang telah Allah berikan kepada manusia. Terakhir, ada tanggung jawab spiritual melalui ruh yang menggerakan semua seluruh badannya , intelektual dan fisikalnya.
“Maka 111 tahun Muhammadiyah itu harus kita tandai dengan mengintegrasikan 3 bagian ini bagaimana kita bisa merawat pertahanan spiritual hingga melahirkan karakter moral yang baik?”
Pesan UAH kepada keluarga besar UAD untuk perbaiki spiritual, senantiasa tingkatkan kadar inteletual, sehingga dapat memasuki kancah global dengan siap dan matang serta disiapkan jika ada kemeja ustadz ahyar lupa ndak ambil . Kemudian, kuatkan fisik karena perjuangan spiritual dan intelektual tidak mustahil dijalankan kecuali dengan kemanfaatan keadaan fisik kita.
UAH sampaikan kebahagiaannya, yaitu seluruh 3 bagian itu diwakili oleh dua nama yang melekat pada orang tua kita yaitu KH. Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwisy. Intelektual dan kekuatan fisikal dalam bahasa Arab itu dapat disarikan dengan kata Muhammad serta Darwis sosok yang memberikan pencerahan. Maka kekuatan spiritual itu disarikan dengan kata Ahmad bentuk superlatif dari Hamid, sedangkan Dahlan itu nama yang menggambarkan suatu berkemajuan.
“Maka dengan namanya Muhammad Darwisy atau Ahmad Dahlan memberikan pesan pada kita saat ini, bagaimana anak didik beliau sampai generasi berakhir memiliki kekuatan spiritual, intelektual dan fisikal yang dengan itu cita-cita menyelamatan semesta dengan cara yang mencerahkan dan dengan harapan yang berkemajuan.” Terang UAH. (Badru Tamam)