RAWAMANGUN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur menggelar agenda rutin bulanan yaitu “Hari Bermuhammadiyah” di Masjid Ar Rahman, Perguruan Muhammadiyah Rawamangun Jakarta Timur bersama narasumber pengajian Hari Bermuhammadiyah Jakarta Timur, yaitu Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains & Teknologi RI Prof. Dr. Fauzan, M.Pd pada Sabtu, 08 Februari 2025 bertepatan dengan 09 Syaban 1446 H.
Pengajian “Hari Bermuhammadiyah” turut dihadiri Prof. Dr. M Nur Rianto Al Arif, M.Si (Ketua PDM Jakarta Timur), Drs. Tasman Buyung Chaniago M.M (Sekretaris PDM Jakarta Timur) Afdhal Zikri, S.IP (Sekretaris Majlis Tabligh PDM Jakarta Timur), Welly Sakti Pasaribu, S.T (Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rawamangun Pulogadung) beserta Anggota Pimpinan, Majlis Lembaga, Ortom & Keluarga besar Muhammadiyah Jakarta Timur.
Prof. Dr. Fauzan menitipkan pesan penting “bergerak” untuk Persyarikatan Muhammadiyah demi kemajuan & keunggulan Persyarikatan kedepan. “Bermuhammadiyah adalah bergerak, sehingga ruh dari organisasi atau persyarikatan ini, terletak pada gerakan atau pergerakan para kader - kadernya yang bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran Persyarikatan Muhammadiyah ini” ujarnya kepada audiens pengajian hari bermuhammadiyah tersebut. “Kita sudah didalam sebuah organisasi, maka mindset atau cara berfikir harus dibangun dengan cara - cara konstruktif, dan tidak memaksakan kehendak kepada siapapun demi kemajuan Persyarikatan” tegasnya.
Ketua PDM Jakarta Timur, Prof. Dr Muhammad Nur Rianto Al Arif menyambut baik momentum giat Hari Bermuhammadiyah Jakarta Timur. Menurutnya, gerakan dakwah Muhammadiyah kedepan harus menitikberatkan pada jangkauan (yang lebih massif & luas), wabil khusus terhadap generasi muda. Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai organisasi islam yang memiliki basis massa islam, maka sepatutnya keniscayaan berdakwah yang inklusif, massif & moderat menjadi suatu keharusan, termasuk menyasar keseluruh lapisan persyarikatan Muhammadiyah baik dari ranting, cabang, hingga pusat agar tradisi berdakwah terus terpelihara dan menggerakkan nadi Persyarikatan Muhammadiyah.