SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menghadiri Milad ke-8 sekaligus Grand Launching Logo Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD) yang digelar di Jalan Cindelaras Raya, Karangsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, pada Sabtu (23/8/2025).
Peresmian logo baru RS UAD dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman bersama Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana Agus Taufiqurrahman, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Irwan Akib, Rektor UAD Muchlas, Komisaris Utama PT Adi Multi Husaha Herry Zudianto, Direktur RS UAD Muallim Hawary, serta Sekretaris PWM DIY Arif Jamali Muis.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman menyampaikan apresiasi kepada Universitas Ahmad Dahlan yang telah mendirikan rumah sakit di Kabupaten Sleman. Ia menilai keberadaan RS UAD semakin memperkuat fasilitas kesehatan di wilayahnya.
“Sebuah kehormatan bagi Kabupaten Sleman menjadi wilayah yang dipilih untuk lokasi RS UAD. Keberadaan rumah sakit ini sangat membantu kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan Pemerintah Kabupaten Sleman,” ungkapnya.
Bupati juga berharap RS UAD terus berkembang dan menjadi kebanggaan masyarakat. “Saya amat hormat dengan Muhammadiyah. Semua kampus yang didirikan Muhammadiyah selalu menghadirkan Fakultas Kedokteran, dan semuanya berkibar,” tambahnya.
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, memberikan apresiasi atas kemajuan RS UAD yang mampu bangkit dari kesulitan finansial menjadi rumah sakit yang berkembang pesat. “Direktur yang seperti ini oleh Muhammadiyah biasanya akan dipromosikan,” ujarnya.
Agus menambahkan, pelayanan kesehatan Islami yang diteladankan RS UAD sejalan dengan pesan KH Ahmad Dahlan. Menurutnya, fasilitas rumah sakit yang lebih nyaman dari hotel merupakan wujud nyata pelayanan Islami.
“Artinya bukan hanya sebatas brand, melainkan memiliki keunggulan karena citra Islam adalah keunggulan itu sendiri. Baru kemudian keramahtamahan dan kesantunan hadir sebagai bagian yang tak terpisahkan dari akhlak Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UAD, Muchlas, menyampaikan bahwa RS UAD memiliki posisi strategis sebagai rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran UAD. “Rumah sakit ini kita dedikasikan untuk memberikan layanan profesional dan terjangkau bagi masyarakat, dengan grafik perkembangan yang luar biasa,” tegasnya.
Direktur RS UAD, Muallim Hawary, dalam laporannya mengungkapkan capaian terbaru rumah sakit. Sebulan sebelumnya, RS UAD dinyatakan sebagai JKN KRIS (Kriteria Rawat Inap Standar) dengan validasi 100% oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan BPJS Kesehatan.
“Ini adalah era baru RS UAD dengan tema bangkit, berkembang, berkemajuan,” ujarnya.
Muallim menuturkan bahwa dalam tiga tahun terakhir jumlah dokter spesialis di RS UAD meningkat dari 10 menjadi 40 orang. Pada tahun 2026, pihaknya menargetkan program subspesialis dengan pembiayaan mandiri dari rumah sakit.
“Secara bertahap RS UAD akan menjadi center of excellent. Kita tidak bisa hanya bergantung pada tenaga dokter bedah, melainkan juga harus siap dengan teknologi robotik dan kecerdasan buatan. Kita tidak boleh tertinggal,” jelasnya.
Selain penguatan layanan medis, RS UAD kini juga telah menyediakan layanan Hemodialisis (HD) bagi pasien dengan kebutuhan terapi cuci darah. Kehadiran layanan ini menjadi bentuk komitmen RS UAD dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Selain penguatan layanan medis, RS UAD juga memperhatikan gizi pasien. Menu makanan dirancang sehat sekaligus lezat, berbeda dari stigma makanan rumah sakit yang biasanya hambar. “Pasien VVIP bahkan boleh memesan burger, kebab, hingga pasta, tentu dengan tetap memperhatikan standar kesehatan,” tandas Muallim.
Peringatan Milad ke-8 sekaligus Grand Launching Logo RS UAD ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen RS UAD sebagai rumah sakit Islami yang profesional, modern, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Dengan fasilitas yang semakin lengkap, layanan berbasis teknologi, serta dukungan tenaga medis yang kompeten, RS UAD bertekad menjadi rumah sakit unggulan yang tidak hanya membanggakan UAD dan Muhammadiyah, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan kesehatan di Sleman dan Indonesia.