Catatan Milad ke-112 Muhammadiyah Sulawesi Selatan: Terima Kasih Pangkep!

Publish

1 January 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
209
Istimewa

Istimewa

Catatan Milad ke-112 Muhammadiyah Sulawesi Selatan: Terima Kasih Pangkep!

Oleh: Haidir Fitra Siagian

Muhammadiyah merupakan organisasi yang bergerak dalam dakwah Islam, berfokus pada berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. Dalam perjalanannya, organisasi ini tidak hanya mengutamakan kegiatan keagamaan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan masyarakat dan bangsa. 

Bahkan seiring dengan perkembangan zaman, Muhammadiyah mulai melibatkan diri dalam berbagai sektor strategis, termasuk pengelolaan tambang, sebagai wujud adaptasi terhadap kebutuhan pembangunan nasional. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar menjadi landasan utama bagi setiap langkah organisasi ini.

Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah telah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sebuah momen penting dalam perjalanan organisasi ini adalah peringatan hari lahir atau Milad, yang dirayakan setiap tahun. 

Milad bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi juga digunakan sebagai momen refleksi untuk mengevaluasi perjalanan organisasi, memperkuat identitas, serta mengobarkan semangat dakwah para anggotanya. Selain itu, Milad menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi, mempromosikan program strategis, dan menghimpun dukungan guna memperkuat peran Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa.

Milad ke-112 Muhammadiyah tingkat Wilayah Sulawesi Selatan diadakan pada Ahad, 22 Desember 2024, di Auditorium PT Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep. PT Semen Tonasa, sebagai produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur, berperan penting dalam pembangunan infrastruktur dengan menyediakan semen berkualitas tinggi untuk berbagai proyek. 

Selain berkontribusi pada perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja, perusahaan ini juga aktif dalam program tanggung jawab sosial, termasuk pembangunan fasilitas umum, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Upaya ini telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Selatan.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 4.000 peserta dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, termasuk perwakilan Muhammadiyah dan undangan dari berbagai kalangan masyarakat. Meskipun cuaca kurang mendukung dengan hujan deras dan banjir melanda sejumlah wilayah, antusiasme peserta tidak surut. Beberapa rombongan menghadapi tantangan, seperti peserta dari Tanah Luwu yang harus bermalam di Parepare karena banjir, dan ibu-ibu Aisyiyah dari Bone yang menginap di masjid. 

Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat mereka yang hadir dengan keyakinan bahwa berdakwah adalah misi besar yang harus dijalankan dengan keteguhan hati, sesuai pesan yang pernah disampaikan Jenderal Sudirman tentang menjadi kader Muhammadiyah.

Bupati Pangkep, Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau, memberikan perhatian besar terhadap acara ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur karena Kabupaten Pangkep terpilih sebagai tuan rumah Milad Muhammadiyah. Baginya, hal ini merupakan berkah besar yang membawa manfaat bagi masyarakat setempat. 

Dukungan juga diberikan oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa, H. Asruddin, S.E., M.M., Ak., CA., yang menyediakan fasilitas untuk kelancaran acara. Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, yang semula dijadwalkan diwakili, justru hadir langsung meskipun terlambat karena terhalang banjir. Kehadiran beliau mendapatkan apresiasi besar dari warga Muhammadiyah, terutama karena beliau mengikuti acara hingga selesai tanpa terburu-buru.

Dalam sambutannya, Prof. Zudan mengungkapkan kebanggaannya sebagai kader Muhammadiyah, yang pernah bersekolah di perguruan Muhammadiyah Yogyakarta. Ia juga menuturkan bahwa ibunya adalah anggota Aisyiyah, organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan. Beliau memberikan penghargaan tinggi terhadap kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan Sulawesi Selatan, terutama melalui sektor pendidikan dan sosial yang membantu masyarakat secara langsung, termasuk dalam penanggulangan bencana alam.

Pidato utama pada Milad ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selain itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH. Saad Ibrahim, turut hadir dan memberikan amanah setelah menyelesaikan kunjungan kerja di Jepang. 

Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Dahlan Lamabawa, M.Ag., yang juga seorang tokoh dari Flores dan pimpinan pesantren, merasa haru melihat antusiasme ribuan peserta yang memadati auditorium hingga lantai dua dan tenda di luar ruangan. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini, mengatakan bahwa acara ini terlaksana atas kerja keras panitia, terutama dari kader-kader Muhammadiyah Pangkep.

Salah satu kegiatan utama dalam rangkaian Milad ini adalah pencanangan gerakan infaq Muhammadiyah. Gerakan ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan program-program Persyarikatan yang memberikan manfaat langsung kepada umat. Selain itu, infaq menjadi sarana untuk mempererat solidaritas dan kebersamaan di antara anggota Muhammadiyah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi seluruh warga Muhammadiyah dalam mendukung dakwah dan pembangunan.

Kemeriahan acara Milad dilengkapi dengan berbagai penampilan dari santri pondok pesantren Muhammadiyah dan Aisyiyah, seperti musikalisasi puisi, pidato dalam bahasa Inggris dan Arab, serta sharhil Qur’an. Santri yang turut tampil merupakan juara umum Kemah Santri Nasional di Karanganyar, Jawa Tengah. Selain itu, paduan suara siswa Perguruan Muhammadiyah Sibatua dan atraksi seni bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah menambah kehangatan suasana, menunjukkan keberhasilan Muhammadiyah dalam membina generasi muda yang berprestasi dalam ilmu, seni, dan budaya Islami.

Milad ke-112 ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjuangan Muhammadiyah selama lebih dari satu abad. Dengan amal usaha seperti sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga keuangan mikro, Muhammadiyah telah membuktikan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diwujudkan dalam kontribusi nyata untuk kemaslahatan umat. Kehadiran ribuan warga Muhammadiyah di tengah kondisi cuaca yang menantang adalah simbol semangat juang yang tidak mudah pudar.

Dengan semangat ini, Muhammadiyah terus membuktikan diri sebagai pelopor dalam membangun peradaban yang lebih baik, berlandaskan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Milad ini juga mengingatkan warga Muhammadiyah tentang tanggung jawab besar yang diemban untuk terus berkarya demi umat dan bangsa.***

Penulis adalah Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar/Ketua PRIM NSW Australia 2021/2022.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Saidun Derani, Dosen Pascasarjana UM-Surby dan UIN Syahid Jakarta, aktivis PWM Banten Kata ul....

Suara Muhammadiyah

18 January 2024

Wawasan

Surat ‘Eceng Gondok’ kepada Bung Hatta: Catatan Demokrasi dari Desa Oleh: Rizkul Hamkan....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Wawasan

Peran Penting Generasi Muda Menjaga Kelestarian Alam  Oleh: Dedi Yusuf, Sekertaris Lingkungan ....

Suara Muhammadiyah

25 November 2024

Wawasan

 Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (18) Oleh: Mohammad Fakhrudin dan Iyus Herdiana Saputra ....

Suara Muhammadiyah

4 January 2024

Wawasan

Generasi yang Terlahir dengan Ketergantungan Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Univer....

Suara Muhammadiyah

30 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah