Deni Asy’ari: Ramadhan Pilar Kebangkitan Ekonomi Umat

Publish

14 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
227
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - "Ramadhan Momentum Membangun Ekonomi Umat" merupakan tema besar Suara Muhammadiyah selama bulan Ramadhan 1446 H/2025. PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah menggelar pengajian dengan narasumber Deni Asy’ari, MA, Datuak Marajo, yang juga merupakan Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah. Acara ini diselenggarakan di Grha Suara Muhammadiyah pada Jumat, (14/3). Pengajian ini berkolaborasi dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah – ‘Aisyiyah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah di sekitar kompleks Suara Muhammadiyah, seperti PRM Notoprajan, PRA Notoprajan, PCM Ngampilan, dan PCA Ngampilan.

Deni Asy’ari, MA, Datuak Marajo, dalam menyampaikan bahwa Ramadhan tidak hanya dikenal sebagai bulan penuh berkah, tetapi juga sebagai bulan perjuangan. Ia menjelaskan, "Ramadhan itu bulan perjuangan. Apa yang kita perjuangkan? Pertama, perjuangan kita untuk menahan haus dan lapar. Kedua, perjuangan kita menahan hawa nafsu. Ketiga, perjuangan kita meningkatkan amalan dan kesabaran. Keempat, yang sering luput, adalah perjuangan kita meningkatkan solidaritas umat." Deni Asy’ari menekankan bahwa Ramadhan dalam makna sesungguhnya adalah tentang perjuangan, baik itu menahan hawa nafsu, meningkatkan amaliah, maupun membangun solidaritas umat.

Pada kesempatan ini, Deni Asy’ari fokus pada poin keempat, yaitu perjuangan membangun solidaritas umat. Ia menjelaskan dua hal utama: pertama, mengapa Ramadhan dikaitkan dengan kebangkitan ekonomi umat, dan kedua, mengapa kita harus membangun ekonomi umat secara berjamaah. 

Deni Asy’ari menjelaskan bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang dapat menjadi inspirasi untuk membangun ekonomi umat. Ia mengawali penjelasannya dengan menceritakan peristiwa Nuzulul Quran. "Ramadhan adalah bulan yang banyak peristiwa penting dalam konteks membangun peradaban manusia. Peristiwa yang paling kita kenal sejak kecil adalah Nuzulul Quran. Ini peristiwa penting yang sejak kecil kita kenal bahwa Ramadhan adalah momen bulan di mana wahyu pertama diturunkan, 'Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq'," ujarnya.

Selain Nuzulul Quran, Deni Asy’ari juga menceritakan peristiwa Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah. "Perang Badar ini adalah perang yang tidak seimbang. Umat Islam hanya berjumlah 313 mujahidin, sementara pasukan kafir Quraisy berjumlah 1000 orang. Logika matematika, 1000 lawan 300, siapa yang menang? Tentu 1000. Tetapi itu tidak berlaku di mata Allah. Yang terjadi adalah 313 mujahidin berhasil mengalahkan 1000 pasukan kafir Quraisy," jelasnya. Ia menambahkan bahwa kemenangan ini tidak hanya karena iman, tetapi juga karena strategi perang yang cerdas. "Rasulullah memerintahkan untuk mengeringkan dan menutup semua sumur-sumur air di kawasan Badar. Ini membuat pasukan kafir Quraisy, meskipun jumlahnya banyak, kesulitan karena kehabisan sumber air," ujarnya.

Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Ramadhan adalah Fathul Makkah, atau pembebasan kota Makkah. Deni Asy’ari menjelaskan, "Fathul Makkah terjadi setelah kaum kafir Quraisy mengkhianati perjanjian Hudaibiyah. Pada saat itu, umat Islam yang jumlahnya sudah besar di Madinah melakukan penyerangan kembali untuk membebaskan kota Makkah. Ini disebut oleh ahli sejarah sebagai revolusi damai, karena tidak ada pertumpahan darah. Rasulullah memerintahkan siapa yang masuk ke rumah para sahabat, seperti rumah Umar atau Usman, maka mereka akan selamat. Inilah revolusi terbesar tanpa menumpahkan darah sedikit pun."

Spirit Perjuangan Ramadhan

Deni Asy’ari menekankan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan haus dan lapar, tetapi juga tentang spirit perjuangan untuk mencapai kemenangan. "Ramadhan ternyata bukan faktor dan bukan sekadar cerita menahan haus dan lapar. Ramadhan ini bagian dari ujian kita bagaimana energi umat hadir untuk mewujudkan kemenangan," ujarnya. Ia mengajak jamaah untuk merenungkan mengapa peristiwa-peristiwa besar seperti Perang Badar dan Fathul Makkah terjadi pada bulan Ramadhan, saat umat Islam sedang menahan haus dan lapar. "Kalau kita renungkan kembali, secara substansi, Ramadhan yang dinilai tidak semata-mata haus dan lapar, tetapi bagaimana Ramadhan memberikan spirit perjuangan untuk menjadi orang-orang menang," tegasnya.

Ia juga mengajak jamaah untuk mengambil spirit perjuangan dari peristiwa-peristiwa tersebut. "Kita tidak akan melakukan Perang Badar atau Fathul Makkah pada Ramadhan kali ini. Tetapi yang kita ambil adalah spirit perjuangannya, spirit untuk kita menjadi pemenang. Apa itu spiritnya? Bagaimana kita menjadikan kekuatan umat ini, bagaimana kita ingin menjadikan kekuatan berjamaah ini tidak hanya untuk melaksanakan ibadah-ibadah mahdah, tetapi juga untuk membangun ekonomi umat," ujarnya.

Deni Asy’ari mencontohkan potensi ekonomi umat yang bisa dikembangkan melalui tradisi Ramadhan, seperti takjil. "Hari ini, hampir semua masjid dan musala menyediakan takjil. Ini sebenarnya potensi ekonomi umat yang luar biasa. Tetapi kita perlu mengubah kesadaran ini menjadi kekuatan jamaah. Kita tidak hanya berkumpul untuk sholat atau pengajian, tetapi juga untuk membangun ekonomi umat," ujarnya. Ia menambahkan bahwa membangun ekonomi umat tidak mungkin dilakukan sendiri, tetapi harus dilakukan secara berjamaah, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Kita di dalam membangun ekonomi umat itu tidak mungkin sendiri, tetapi harus berjamaah. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, kekuatan umat Islam ada dalam kebersamaan. Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk membangun solidaritas dan ekonomi umat secara bersama-sama," pungkas Deni Asy’ari.

Dalam kesempatan ini, PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah juga melakukan penandatanganan kerjasama secara resmi dengan beberapa agen Bulog Muhammadiyah (Bulogmu). (Riz)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Dalam dunia yang semakin kompleks, pemahaman terhadap perbedaan agama....

Suara Muhammadiyah

14 October 2024

Berita

Kolaborasi Sekolah Muhammadiyah Parung Serab Kota Tangerang TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Masih t....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Wakil Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) B....

Suara Muhammadiyah

10 January 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Bandung Deborah Joh....

Suara Muhammadiyah

30 January 2025

Berita

PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Memupuk kerjasama melalui Outbond dengan tema The Power Of Po....

Suara Muhammadiyah

4 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah