SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Mimpi lama, akhirnya terwujud. Suara Muhammadiyah (SM) akhirnya memulai membangun dan mendirikan hunian berupa perumahan yang bernama SM Residence Asri. Hal itu ditandai dengan pelatakan batu pertama yang bertepatan pada Milad Muhammadiyah ke-111 tahun, Sabtu (18/11) di Temuwuh Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes., Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media (SCM) / SM Deni Asy'ari, MA., Dt Marajo, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gamping Muhaimin, SAg., MPd, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Gamping Zuliyani Rusyida, Lurah Balecatur Andri Septiyanto, dan beberapa warga sekitar.
Dalam sambutannya, Deni menyambut dengan gembira dan penuh haru bahwa SM mampu melebarkan sayap bisnisnya di dunia bisnis perumahan. Ia tidak pernah menyangka, SM yang dulunya hanya dikenal sebagai majalah. Tetapi, kini telah melesat maju. Baginya, ini semua merupakan proses transformasi sebagai respons terhadap tantangan zaman yang makin kompleks.
"Maka media SM yang tadinya sebagai pusat syiar, di abad kedua kita geser tidak hanya pusat syiar, tetapi sebagai pusat bisnis. Dan dari pusat bisnis inilah kemudian lahirnya pelbagai divisi-divisi bisnis yang dibawah SM, salah satunya hotel SM Tower 1 di Yogyakarta, SM Tower 2 di Berau Kalimantan, dan Insyaallah SM Tower 3 di Padang," ujarnya.
Deni menuturkan, selain hotel SM mulai memasuki dunia perumahan. Pendirian perumahan ini terinspirasi dari gagasan Kiai Sudja' yang berkeinginan mendirikan rumah sakit. Waktu itu merupakan sesuatu hal yang muskil terjadi. Tetapi, Kiai Sudja' terus berupaya sedemikian rupa walhasil gagasan tersebut dapat teraktualisasi.
Sampai dengan hari ini, ungkap Deni, Muhammadiyah dengan usia ke-111 tahun, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial lainnya, sudah dikatakan berhasil menggerakkannya. Tetapi, di sisi infrastruktur, lebih-lebih di konteks perumahan dan hunian, ini yang belum tampak menggeliat di lapangan kehidupan. Oleh karenanya, Deni mengatakan peletakan batu pertama SM Residence Asri 1 ini untuk menjawab hal tersebut.
"Rasa-rasanya menurut kami kurang sempurna dakwah kita kalau hanya berpikir keluar saja, tetapi internalnya kurang maksimal. Apalagi di era sekarang, tingkat kebutuhan hunian semakin tinggi. Data BPS yang kami baca, 62 persen usia 24-32 tahun itu butuh perumahan (hunian)," tuturnya.
Dari situlah, kemudian dibawah kepemimpinan Deni, mencoba memberikan jawaban atas tumpuan permasalahan membelenggu tersebut. Yakni lewat pendirian perumahan bernama SM Residence Asri. Sebuah hunian untuk generasi berkemajuan. Di mana hunian ini diprioritaskan bagi warga Persyarikatan dan pegawai di amal usaha Muhammadiyah.
"Maka kami mencoba mendirikan hunian yang kami beri nama SM Residence Asri. Hunian ini tidak hanya sekadar rumah dan tempat tidur. Maka kami beri tagline ini untuk hunian bagi generasi yang berkemajuan. Hidup di lingkungan ini memberikan inspirasi dan mencerahkan warga sekitarnya," jelasnya.
Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menyebut, perumahan SM Residence Asri tidak hanya 1. Tetapi, ke depan diharapkan akan terus bermunculan di tempat lain. Yang ini menunjukkan kesungguhan begitu rupa abad kedua SM bergerak di dunia bisnis dan dakwah ekonomi.
"Tidak hanya tumbuh satu. Walaupun hari ini kami menyebut SM Residence Asri 1, tetapi ke depan, Insyaallah akan hadir SM Residence Asri 1,2,3 dan seterusnya sebagaimana rumah sakit yang diketawai orang Muhammadiyah terhadap Kiai Sudja' dulu. Mudah-mudahan ini terbentang di berbagai daerah," tegasnya.
Ia mendorong di perumahan ini muncul ranting Muhammadiyah. Sehingga lingkungan peruhaman mereprsentasikan lingkungan yang memiliki karakter berkemajuan. Pada saat bersamaan, Deni menjelaskan, ke depan sistematisasi perumahan ini selain hunian pembeliaan, tetapi juga akan ada versi penyewaan.
"Versi penyewaan ini akan kita petakan, tanah-tanah wakaf yang tidak produktif. Kemudian kita undang investor untuk membagun di sana. Hanya bangun rumah, lalu hasil rumah ini kita sewakan. Dan nanti diberikan jangka waktu apakah 12-15 tahun si investor akan mendapatkan deviden bagi hasil dari investasinya. Tetapi setelah 15 tahun, rumah ini milik dari pemilik tanah tadi. Kalau pemilik tanahnya adalah cabang, rumah ini milik cabang," katanya.
Di sisi lain, Andri Septiyanto mengatakan pihaknya bersyukur jika SM mulai tumbuh pesat dengan mendirikan perumahan. "Semoga saja mulai dari pelatakan batu pertama ini sampai pembangunannya berjalan dengan baik dan lancar," ucapnya.
Seturut dengan itu, Muhaimin menyampaikan selamat kepada SM atas usaha bisnis di bidang perumahan ini. Ia meminta SM harus terus bergerak walau ada riak-riak kecil dan batu penarung. Baginya, ini tantangan untuk mencapai kemajuan di kemudian hari.
"Saya sampaikan selamat dan sukses dengan peletakan batu SM Residence Asri 1. Semoga pembangunan ini sukses," tandasnya.
Acara diakhiri dengan peletakan batu oleh Agus Taufiqurrahman, Deni Asy'ari, Muhaimin, jajaran direksi lainnya. Dan pelepasan balon Milad Muhammadiyah ke-111. (Cris)
